Kunjungi SDN Sadah, LPA Banten: Jauh dari Kata Layak
A
A
A
SERANG - Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Banten Uut Lutfi mengungkapkan bahwa gedung SD Negeri Sadah tak layak digunakan bagi 97 siswanya belajar. Sebab, sarana dan prasarananya tidak nyaman ditempati.
"Berdasarkan hasil investigasi kami, LPA Banten dan Kabupaten Serang melihat kondisi baik fisik sarana prasarana di SDN Sadah jauh dari kata layak anak-anak mendapatkan pendidikan. bagaimana proses belajar bisa nyaman," ujar Uut didampingi Ketua LPA Kabupaten Serang Titin Kholaqiyah, Selasa (5/12/2017).
Apalagi, kondisi sekolah yang berada tak jauh dari pemukiman warga tak sehat, dimana lingkungan sekolah dekat kandang bebek, kandang kerbau, bahkan ada selokan.
"Kami tidak menemukan sarana bermain untuk anak. Justru malah lingkungan sekitar dengan kondisi seperti itu tidak baik, lingkungan boleh dikatakan buruk untuk anak-anak," ujarnya.
Pihaknya mendesak Pemkab Serang segera mencari solusi agar para siswa belajar dengan nyaman tanpa harus menumpang dengan sekolah lain. Apalagi, SDN Sadah sudah dua tahun menjalani hari-harinya menempati gedung bekas tempat kerbau beristirahat.
"Harus cari jalan terbaik apakah memang dibangun di tempat saat ini ada atau di lokasi lain tapi tetap itu sekolah itu adalah milik SD Sadah bukan menumpang di sekolah lain," tandasnya.
"Berdasarkan hasil investigasi kami, LPA Banten dan Kabupaten Serang melihat kondisi baik fisik sarana prasarana di SDN Sadah jauh dari kata layak anak-anak mendapatkan pendidikan. bagaimana proses belajar bisa nyaman," ujar Uut didampingi Ketua LPA Kabupaten Serang Titin Kholaqiyah, Selasa (5/12/2017).
Apalagi, kondisi sekolah yang berada tak jauh dari pemukiman warga tak sehat, dimana lingkungan sekolah dekat kandang bebek, kandang kerbau, bahkan ada selokan.
"Kami tidak menemukan sarana bermain untuk anak. Justru malah lingkungan sekitar dengan kondisi seperti itu tidak baik, lingkungan boleh dikatakan buruk untuk anak-anak," ujarnya.
Pihaknya mendesak Pemkab Serang segera mencari solusi agar para siswa belajar dengan nyaman tanpa harus menumpang dengan sekolah lain. Apalagi, SDN Sadah sudah dua tahun menjalani hari-harinya menempati gedung bekas tempat kerbau beristirahat.
"Harus cari jalan terbaik apakah memang dibangun di tempat saat ini ada atau di lokasi lain tapi tetap itu sekolah itu adalah milik SD Sadah bukan menumpang di sekolah lain," tandasnya.
(rhs)