Panelis Konvensi Cawagub Ridwan Kamil Harus Objektif
A
A
A
BANDUNG - Pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Firman Manan berharap konvensi untuk mencari pendamping Ridwan Kamil (Emil) di Pilgub Jabar 2018 dilaksanakan sebaik-baiknya. Panelis konvensi yang terdiri dari sembilan orang itu wajib menilai calon pendamping Emil secara objektif dan transparan serta mengedepankan kualitas masing-masing kandidat.
Soal independensi panelis, Firman mengatakan independensi panelis bisa saja terganggu oleh afiliasi terhadap salah satu parpol pengusung. Hal itu tak bisa dihindari karena beberapa panelis memiliki kedekatan dengan Partai Golkar, partai yang telah resmi mengusung Emil dan menyodorkan kadernya sebagai cawagub Jabar pendamping Emil.
Diketahui, kesembilan panelis konvensi pilihan Emil itu di antaranya Uu Rukmana (mantan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat), Popong Otje Djunjunan/Ceu Popong (saat ini anggota Fraksi Golkar di DPR RI), dan Tjetje Hidayat Padmadinata (politisi dan pendiri Angkatan Muda Siliwangi).
"Tentu saja adanya afiliasi ke partai pengusung bisa berpengaruh. Memang akan ada persoalan jika awalnya disebut tokoh-tokoh independen, tapi ada keterkaitan dengan tokoh tertentu," jelas Firman saat dihubungi, Senin (4/12/2017).
Firman pun berharap setiap panelis memiliki independensi dan integritas yang baik, sehingga penilaian yang mereka berikan objektif. Setiap panelis juga diminta menanggalkan identitas partainya dan menempatkan diri hanya sebagai tokoh masyarakat Jabar.
"Saya berharap tidak ada keberpihakan. Harus objektif, non-partisan. Jangan bicara dengan merepresentasikan partai," ujarnya seraya mengkritisi penamaan konvensi karena konvensi sejatinya digelar oleh satu partai, bukan gabungan partai.
"Kalau dari asal usul konvensi di Amerika, itu digunakan untuk satu partai yang sama," pungkasnya.
Diketahui, Emil mantap menggelar konvensi untuk menentukan pendampingnya di Pilgub Jabar 2018. Selain musyawarah, Emil akan mempertimbangkan masukan dari sembilan tokoh masyarakat Jabar. Emil meyakinkan, konvensi sudah disetujui seluruh parpol pengusung.
"Sudah disepakati oleh semua partai, bahwa proses pemilihan wakil ini akan melalui tambahan-tambahan proses, yaitu dialog dengan tokoh-tokoh Jawa Barat," kata Emil di Bandung, Minggu (3/12/2017).
Emil menyebutkan, kesembilan tokoh masyarakat Jabar yang akan dimintai penilaiannya yakni Uu Rukmana, Popong Otje Djundjunan (Ceu Popong), Tjetje Hidayat Padmadinata, Miftah Farid, Erry Riyana Hardjapamekas, Rizal Ramli, Ganjar Kurnia, serta pemuka agama dari Kota Depok dan kawasan utara Jabar. "Itu nama-nama yang nanti akan berdialog dengan calon wakil, sehingga keputusannya datang dari mereka."
Sementara, Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustofa didorong untuk mengikuti Konvensi Calon Wakil Gubernur Jawa Barat yang dibuka oleh Ridwan Kamil. Aspirasi tersebut muncul dari kader NasDem dan juga komunikasi dalam Forum Kerja Ketua DPD NasDem Se-Jawa Barat.
"Kami semua sebagai kader menginginkan dan meminta kesediaan dari Pak Saan Mustopa untuk mau mengabdi lebih luas dengan mendaftar pada Konvensi Calon Wagub Jabar yang dibuka oleh Pak RK," tutur Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Bandung Agus Yasmin, Senin (4/12/2017).
Menurutnya, Emil perlu didampingi wagub yang profesional, kapabel, serta memiliki integritas untuk melayani masyarakat. "Figur seperti Pak Saan Mustopa ini telah sukses membina internal partai. Mulai dari konsolidasi pengurus di desa, pembentukan saksi TPS se-Jabar dan TOT saksi TPS, sehingga kami menilai dia figur yang bisa mengimbangi kemampuan luar biasa yang dimiliki Pak RK," tandasnya.
Soal independensi panelis, Firman mengatakan independensi panelis bisa saja terganggu oleh afiliasi terhadap salah satu parpol pengusung. Hal itu tak bisa dihindari karena beberapa panelis memiliki kedekatan dengan Partai Golkar, partai yang telah resmi mengusung Emil dan menyodorkan kadernya sebagai cawagub Jabar pendamping Emil.
Diketahui, kesembilan panelis konvensi pilihan Emil itu di antaranya Uu Rukmana (mantan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat), Popong Otje Djunjunan/Ceu Popong (saat ini anggota Fraksi Golkar di DPR RI), dan Tjetje Hidayat Padmadinata (politisi dan pendiri Angkatan Muda Siliwangi).
"Tentu saja adanya afiliasi ke partai pengusung bisa berpengaruh. Memang akan ada persoalan jika awalnya disebut tokoh-tokoh independen, tapi ada keterkaitan dengan tokoh tertentu," jelas Firman saat dihubungi, Senin (4/12/2017).
Firman pun berharap setiap panelis memiliki independensi dan integritas yang baik, sehingga penilaian yang mereka berikan objektif. Setiap panelis juga diminta menanggalkan identitas partainya dan menempatkan diri hanya sebagai tokoh masyarakat Jabar.
"Saya berharap tidak ada keberpihakan. Harus objektif, non-partisan. Jangan bicara dengan merepresentasikan partai," ujarnya seraya mengkritisi penamaan konvensi karena konvensi sejatinya digelar oleh satu partai, bukan gabungan partai.
"Kalau dari asal usul konvensi di Amerika, itu digunakan untuk satu partai yang sama," pungkasnya.
Diketahui, Emil mantap menggelar konvensi untuk menentukan pendampingnya di Pilgub Jabar 2018. Selain musyawarah, Emil akan mempertimbangkan masukan dari sembilan tokoh masyarakat Jabar. Emil meyakinkan, konvensi sudah disetujui seluruh parpol pengusung.
"Sudah disepakati oleh semua partai, bahwa proses pemilihan wakil ini akan melalui tambahan-tambahan proses, yaitu dialog dengan tokoh-tokoh Jawa Barat," kata Emil di Bandung, Minggu (3/12/2017).
Emil menyebutkan, kesembilan tokoh masyarakat Jabar yang akan dimintai penilaiannya yakni Uu Rukmana, Popong Otje Djundjunan (Ceu Popong), Tjetje Hidayat Padmadinata, Miftah Farid, Erry Riyana Hardjapamekas, Rizal Ramli, Ganjar Kurnia, serta pemuka agama dari Kota Depok dan kawasan utara Jabar. "Itu nama-nama yang nanti akan berdialog dengan calon wakil, sehingga keputusannya datang dari mereka."
Sementara, Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustofa didorong untuk mengikuti Konvensi Calon Wakil Gubernur Jawa Barat yang dibuka oleh Ridwan Kamil. Aspirasi tersebut muncul dari kader NasDem dan juga komunikasi dalam Forum Kerja Ketua DPD NasDem Se-Jawa Barat.
"Kami semua sebagai kader menginginkan dan meminta kesediaan dari Pak Saan Mustopa untuk mau mengabdi lebih luas dengan mendaftar pada Konvensi Calon Wagub Jabar yang dibuka oleh Pak RK," tutur Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Bandung Agus Yasmin, Senin (4/12/2017).
Menurutnya, Emil perlu didampingi wagub yang profesional, kapabel, serta memiliki integritas untuk melayani masyarakat. "Figur seperti Pak Saan Mustopa ini telah sukses membina internal partai. Mulai dari konsolidasi pengurus di desa, pembentukan saksi TPS se-Jabar dan TOT saksi TPS, sehingga kami menilai dia figur yang bisa mengimbangi kemampuan luar biasa yang dimiliki Pak RK," tandasnya.
(zik)