26 Warga Tanjungpinang Meninggal karena HIV/AIDS
A
A
A
PINANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanjungpinang, Kepulauan Riau mencatat sebanyak 26 orang warga Tanjungpinang meninggal dunia akibat HIV/AIDS sepanjang tahun 2017 ini. Sementara, masyarakat yang terjangkit HIV/AIDS sebanyak 62 orang dari total sebanyak 117 kasus.
Jumlah kasus ini menurun dibandingkan tahun 2016. Pada tahun 2016, ada sebanyak 163 kasus, 25 orang di antaranya meninggal dunia. "Untuk tahun ini (2017) sudah 26 orang meninggal dunia karena mengidap penyakit HIV/AIDS," kata Kepala Dinkes Tanjungpinang Rustam saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (3/12/2017).
Dia menyampaikan, sejak tahun 2009 sampai 2017, warga Tanjungpinang yang terjangkit penyakit HIV/AIDS sebanyak 461 orang. "Dalam periode yang sama jumlah penderita yang telah meninggal sebanyak 218 orang," kata dia.
Dia mengatakan, penyakit menular ini banyak menjangkiti masyarakat yang sering melakukan hubungan seks di luar nikah dan mengonsumsi narkoba.
"Tidak ada kata sembuh dalam kasus HIV/AIDS. Yang ada, jumlah virusnya saja dalam tubuh penderita dapat dikontrol melalui antiretroviral (ARV) sehingga yang bersangkutan tetap sehat, tetapi tidak dapat disebut sembuh," kata dia.
Untuk menghindari penyakit HIV/AIDS, dia mengajak masyarakat supaya berani menolak seks di luar pernikahan, harus berani menghindari narkoba, harus berani melakukan deteksi dini.
Menurut Rustam, pengobatan penyakit dapat dilakukan penderita HIV/AIDS di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjungpinang, Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Raja Ahmad Thabib, dan Rumah Sakit Angkatan Laut Tanjungpinang. "Terpenting harus berani berperilaku hidup sehat," ujar Rustam.
Jumlah kasus ini menurun dibandingkan tahun 2016. Pada tahun 2016, ada sebanyak 163 kasus, 25 orang di antaranya meninggal dunia. "Untuk tahun ini (2017) sudah 26 orang meninggal dunia karena mengidap penyakit HIV/AIDS," kata Kepala Dinkes Tanjungpinang Rustam saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (3/12/2017).
Dia menyampaikan, sejak tahun 2009 sampai 2017, warga Tanjungpinang yang terjangkit penyakit HIV/AIDS sebanyak 461 orang. "Dalam periode yang sama jumlah penderita yang telah meninggal sebanyak 218 orang," kata dia.
Dia mengatakan, penyakit menular ini banyak menjangkiti masyarakat yang sering melakukan hubungan seks di luar nikah dan mengonsumsi narkoba.
"Tidak ada kata sembuh dalam kasus HIV/AIDS. Yang ada, jumlah virusnya saja dalam tubuh penderita dapat dikontrol melalui antiretroviral (ARV) sehingga yang bersangkutan tetap sehat, tetapi tidak dapat disebut sembuh," kata dia.
Untuk menghindari penyakit HIV/AIDS, dia mengajak masyarakat supaya berani menolak seks di luar pernikahan, harus berani menghindari narkoba, harus berani melakukan deteksi dini.
Menurut Rustam, pengobatan penyakit dapat dilakukan penderita HIV/AIDS di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjungpinang, Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Raja Ahmad Thabib, dan Rumah Sakit Angkatan Laut Tanjungpinang. "Terpenting harus berani berperilaku hidup sehat," ujar Rustam.
(zik)