Banjir dan Longsor Terjang Gunungkidul, Dua Warga Tewas
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Dua warga Gunungkidul tewas akibat terseret banjir dan tertimpa material longsor. Kedua korban tewas yakni Ngatimin (25) dan Tukiran (75).
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Sutaryono menjelaskan, Ngatimin,(25), warga desa Mertela dilaporkan terseret arus sungai Oya pada Selasa (28/11/2017) petang.
Upaya pencarian terpkasa dihentikan karena cuaca tidak mendukung. Kemudian para warga berusaha mencari Ngatimin dan ditemukan tersangkut bebatuan sungai.
"Ngatimin ditemukan sudah tewas tersangkut batu besar. Korban langsung dievakuasi dan diserahkan keluarga untuk dimakamkan," ungkapnya, Rabu (29/11/2017).
Setelah Ngatimin, BPBD juga menerima laporan dua warga tertimpa kandang ternak yang terkena material longsor. Korban diketahui bernama Tukinem (70) dan suaminya Tukiran 75.
"Korban atas nama Tukiran diketahui meninggal dunia di lokasi. Sedangkan istrinya Tukinem mengalami luka-luka dan kaki patah. Sekarang sudah dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit," ulasnya.
Dengan intensitas hujan yang masih tinggi pihaknya berharap masyarakat waspada. " kita masih terus melakukan pendataan. Karena dengan areal yang luas dan menyebar, data seringkali terlambat, petugas kami terus berjibaku," pungkasnya.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Sutaryono menjelaskan, Ngatimin,(25), warga desa Mertela dilaporkan terseret arus sungai Oya pada Selasa (28/11/2017) petang.
Upaya pencarian terpkasa dihentikan karena cuaca tidak mendukung. Kemudian para warga berusaha mencari Ngatimin dan ditemukan tersangkut bebatuan sungai.
"Ngatimin ditemukan sudah tewas tersangkut batu besar. Korban langsung dievakuasi dan diserahkan keluarga untuk dimakamkan," ungkapnya, Rabu (29/11/2017).
Setelah Ngatimin, BPBD juga menerima laporan dua warga tertimpa kandang ternak yang terkena material longsor. Korban diketahui bernama Tukinem (70) dan suaminya Tukiran 75.
"Korban atas nama Tukiran diketahui meninggal dunia di lokasi. Sedangkan istrinya Tukinem mengalami luka-luka dan kaki patah. Sekarang sudah dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit," ulasnya.
Dengan intensitas hujan yang masih tinggi pihaknya berharap masyarakat waspada. " kita masih terus melakukan pendataan. Karena dengan areal yang luas dan menyebar, data seringkali terlambat, petugas kami terus berjibaku," pungkasnya.
(nag)