Pemprov DKI Kirim SDM Belajar ERP ke Singapura

Rabu, 29 November 2017 - 06:05 WIB
Pemprov DKI Kirim SDM...
Pemprov DKI Kirim SDM Belajar ERP ke Singapura
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terus mempersiapkan kebutuhan penerapan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) pada 2019 mendatang, salah satunya dari sisi sumber daya manusia (SDM). Untuk mempersiapkan SDM tersebut, Pemprov DKI sengaja belajar dari Singapura.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan, untuk mendukung penerapan ERP yang kini tengah dalam proses lelang, Pemprov DKI sudah menjalin kerja sama dengan Singapura dalam hal pelatihan SDM. Sebagai negara yang sudah menerapkan ERP sejak 1974, Singapura dianggap memiliki pengalaman yang baik dalam menjalankan sistem tersebut.

Sandi menyebutkan, pada 7-11 November lalu sudah ada sebagian SDM yang dikirim Pemprov DKI ke Singapura. Dia berjanji akan mengirim SDM lebih banyak ke Singapura untuk melihat dan belajar penerapan ERP di negara itu.

Menurut Sandi, tantangan terberat dalam penerapan ERP di Jakarta adalah memasukan kendaraan roda dua di koridor ERP. Sebab, pihaknya menginginkan adanya keadilan aksesi di Jakarta. Apalagi jumlah kendaraan roda dua di Jakarta saat ini berkisar 3 juta unit. "Bagaimana memasukan motor sebagai salah satu yang dikenakan biaya ERP. Ini tantangan kita," ungkapnya di Balai Kota, Selasa (28/11/2017).

Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Widjiatmoko, menuturkan, kerja sama dengan Singapura hanya sebatas pembekalan SDM, bukan terkait teknologi ERP. Pelatihan SDM itu dinilai sangat penting lantaran ERP di Jakarta merupakan hal baru. "Singapura kan sangat berpengalaman dalam mengoperasikan ERP. Kalau teknologi kan kami tidak mengacu kepada satu teknologi saja," ungkapnya.

Sigit menyebutkan, lelang ERP yang berjalan saat ini tidak membatasi vendor/peserta. Jadi, akan banyak vendor perusahaan yang akan mengikuti lelang. "Lelang ERP menggunakan skema kerja sama pembelian kembali ketika sudah selesai dibangun. Kalau pembangunan sudah selesai kita beli dengan pinjaman uang dari bank dan kita cicil, paling tiga tahun selesai. Operatornya di kita," tandasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Izul Waro menuturkan, semakin banyak teknologi yang dilelang maka akan semakin banyak pilihan untuk mencari teknologi yang terbaik. Dia menyambut baik pelatihan SDM yang dilakukan di Singapura.

Kendati demikian, dalam tahap awal penerapan ERPi, Pemprov DKI tidak bisa melepas begitu saja para SDM yang sudah mengikuti pelatihan. Sebab, selain barang baru ERP merupakan proyek internasional dan proyek besar yang sebaiknya tidak boleh coba-coba.
(thm)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0985 seconds (0.1#10.24)