Pemprov Jatim Gerak Cepat Atasi Banjir KA di Porong
A
A
A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) bergerak cepat mengatasi problem banjir di jalur Kereta Api (KA) di Porong. Koordinasi dan kerja sama lintas sektor telah dilakukan Pemprov bersama BPLS dan Pemkab Sidoarjo guna mengurangi genangan air dan mengatasi problem sosial akibat banjir tersebut.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Benny Sampirwanto mengatakan, gerak cepat ini dilakukan karena sampai sejauh ini, banjir di jalur KA utama yang menghubungkan jalur dari Kota Surabaya ke wilayah timur dan ke arah Malang itu masih tergenang air dengan ketinggian 10 cm.
Bahkan ada kecenderungan meningkat karena muka air pada saluran drainase sudah tinggi. “Saat ini Kereta Api sudah distop dan KA tidak boleh melewati kawasan Porong,” katanya.
Upaya yang dilakukan Pemprov Jatim, baik melalui Dinas Sosial, PU Pengairan, Bakesbangpol dan BPBD, di antaranya menyiagakan pompa air di Bojonegoro dan Lamongan sejumlah 4 unit. Menarik 4 unit pompa air dari yang sebelumnya disiagakan di Pasuruan, serta menyediakan fasilitas darurat bagi warga yang terdampak.
Benny mencontohkan, Dinsos beserta Tagana telah menyediakan dapur umum yang sanggup memasak sebanyak 2.000 bungkus sekali makan. Sementara BPBD Sidoarjo melakukan pendekatan ke RT/RW guna menenangkan dan menyosialisasikan upaya pemerintah kepada warga yang rumahnya terdampak banjir.
Upaya lainnya adalah menyiagakan staf yang standby di lokasi banjir, serta terus berkoordinasi dengan PT. KAI untuk biaya operasional yang diperlukan dalam penanganan banjir tersebut.
“Masalahnya bukan dari ketersediaan pompa, tapi persoalan teknis, sungai ketapang over kapastas sehingga air balik lagi ke jalan” pungkasnya.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Benny Sampirwanto mengatakan, gerak cepat ini dilakukan karena sampai sejauh ini, banjir di jalur KA utama yang menghubungkan jalur dari Kota Surabaya ke wilayah timur dan ke arah Malang itu masih tergenang air dengan ketinggian 10 cm.
Bahkan ada kecenderungan meningkat karena muka air pada saluran drainase sudah tinggi. “Saat ini Kereta Api sudah distop dan KA tidak boleh melewati kawasan Porong,” katanya.
Upaya yang dilakukan Pemprov Jatim, baik melalui Dinas Sosial, PU Pengairan, Bakesbangpol dan BPBD, di antaranya menyiagakan pompa air di Bojonegoro dan Lamongan sejumlah 4 unit. Menarik 4 unit pompa air dari yang sebelumnya disiagakan di Pasuruan, serta menyediakan fasilitas darurat bagi warga yang terdampak.
Benny mencontohkan, Dinsos beserta Tagana telah menyediakan dapur umum yang sanggup memasak sebanyak 2.000 bungkus sekali makan. Sementara BPBD Sidoarjo melakukan pendekatan ke RT/RW guna menenangkan dan menyosialisasikan upaya pemerintah kepada warga yang rumahnya terdampak banjir.
Upaya lainnya adalah menyiagakan staf yang standby di lokasi banjir, serta terus berkoordinasi dengan PT. KAI untuk biaya operasional yang diperlukan dalam penanganan banjir tersebut.
“Masalahnya bukan dari ketersediaan pompa, tapi persoalan teknis, sungai ketapang over kapastas sehingga air balik lagi ke jalan” pungkasnya.
(rhs)