Tabrak Terumbu Karang di Raja Ampat, Kapal Wisata Belum Bisa Dievakuasi
A
A
A
WAISAI - Proses evakuasi terhadap Kapal Wisata KM Amanikan yang masuk dan menabrak taman terumbu karang di perairan Kepulauan Kapisawar, Distrik Miosmansar, gagal. Kapal wisata yang membawa 9 kru dan 6 turis asing asal Korea Selatan dan Amerika ini sulit dievakuasi karena posisi kapal terjebak di tengah karang.
Tim Evakuasi dari Pemkab Raja Ampat, BLUD, Pos TNI AL Raja Ampat, serta kepolisian sejak Minggu 26 November 2017 pagi bergerak menuju lokasi kandasnya kapal wisata tersebut. Sampai Minggu malam Tim Evakuasi belum juga berhasil menarik kapal keluar dari lokasi kejadian.
Proses evakuasi kapal menggunakan Tagboat HL Banjarmasin dimulai pada Minggu pagi hingga pukul 22.45 WIT. Pada (27/11/2017) dini hari, kapal belum juga bisa dievakuasi dari lokasi kejadian. Tim kembali melakukan evakuasi pada Senin (27/11/2017) siang untuk mengeluarkan kapal wisata tersebut.
Kapal wisata KM Amanikan menabrak karang di Kepulauan Raja Ampat, tepatnya di Perairan Kapisawar, Kabupaten Raja Ampat pada Kamis 23 November 2017. Kapal yang dinakhodai I Made Sudana menabrak terumbu karang karena mematikan Echosounder atau alat navigasi elektronik dengan menggunakan sistem gema yang dipasang pada dasar kapal.
Alat ini berfungsi untuk mengukur kedalaman perairan, mengetahui bentuk dasar suatu perairan, dan untuk mendeteksi gerombolan ikan di bagian bawah kapal secara vertikal. Tidak itu saja, sang nakhoda juga memberikan kemudi kepada Mualim Satu saat kapal melintas di lokasi daerah rep (karang) panjang dan berbahaya.
Tim DKP Raja Ampat serta LSM Konservasi CI telah melakukan pengukuran terumbu karang yang rusak dan memasang Police Line. Seluruh awak kapal termasuk Nakhoda telah diperiksa oleh Sat Pol Air Polres Raja Ampat. Enam turis asing asal Korea Selatan dan Amerika telah dievakuasi ke tempat yang aman.
Tim Evakuasi dari Pemkab Raja Ampat, BLUD, Pos TNI AL Raja Ampat, serta kepolisian sejak Minggu 26 November 2017 pagi bergerak menuju lokasi kandasnya kapal wisata tersebut. Sampai Minggu malam Tim Evakuasi belum juga berhasil menarik kapal keluar dari lokasi kejadian.
Proses evakuasi kapal menggunakan Tagboat HL Banjarmasin dimulai pada Minggu pagi hingga pukul 22.45 WIT. Pada (27/11/2017) dini hari, kapal belum juga bisa dievakuasi dari lokasi kejadian. Tim kembali melakukan evakuasi pada Senin (27/11/2017) siang untuk mengeluarkan kapal wisata tersebut.
Kapal wisata KM Amanikan menabrak karang di Kepulauan Raja Ampat, tepatnya di Perairan Kapisawar, Kabupaten Raja Ampat pada Kamis 23 November 2017. Kapal yang dinakhodai I Made Sudana menabrak terumbu karang karena mematikan Echosounder atau alat navigasi elektronik dengan menggunakan sistem gema yang dipasang pada dasar kapal.
Alat ini berfungsi untuk mengukur kedalaman perairan, mengetahui bentuk dasar suatu perairan, dan untuk mendeteksi gerombolan ikan di bagian bawah kapal secara vertikal. Tidak itu saja, sang nakhoda juga memberikan kemudi kepada Mualim Satu saat kapal melintas di lokasi daerah rep (karang) panjang dan berbahaya.
Tim DKP Raja Ampat serta LSM Konservasi CI telah melakukan pengukuran terumbu karang yang rusak dan memasang Police Line. Seluruh awak kapal termasuk Nakhoda telah diperiksa oleh Sat Pol Air Polres Raja Ampat. Enam turis asing asal Korea Selatan dan Amerika telah dievakuasi ke tempat yang aman.
(wib)