Erupsi Gunung Agung, 5 Negara Keluarkan Travel Advice
A
A
A
DENPASAR - Pascaerupsi Gunung Agung, lima negara mengeluarkan travel advice (peringatan keamanan) yang ditujukan kepada warganya yang akan berkunjung ke Bali maupun yang sudah berada di Pulau Dewata itu.
Kepala Bidang Informasi dan Media Bali Tourism Hospitality (BTH) Dewa Gede Ngurah Byomantara menjelaskan, ada travel advice terbaru dikeluarkan terkait Gunung Agung yang sempat erupsi.
Travel advice yang dikeluarkan lima negara yaitu Selandia Baru, Irlandia, Singapura, Australia, dan Inggris. Sebelumnya, ada lima negara juga yang telah mengeluarkan travel advice pada saat Gunung Agung statusnya awas pada 22 September 2017 lalu.
Dia menjelaskan, sampai saat ini belum ada negara yang sifatnya melarang ke Bali. "Belum ada hal negara yang sifatnya melarang berkunjung ke Bali," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, terkait dengan letusan Gunung Agung itu belum ada pengaruhnya dengan pariwisata, salah satunya pemesanan hotel.
"Belum ada pembatalan, masih sesuai jadwal. Belum ada juga informasi wisatawan domestik terlebih manacanegara yang mempercepat kepulangan," paparnya.
Dia menjelaskan, bahwa adanya Gunung Agung meletus tersebut tidak seheboh dengan saat statusnya naik menjadi awas. "Kalau dulu saat status awas pengaruhnya sampai 30% ada pembatalan kunjungan. Kalau sekarang ada, cuma sangat kecil," paparnya.
Pihaknya berharap kondisi Gunung Agung tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan pada momen liburan natal dan tahun Baru 2018.
"Hampir setiap tahun wisatawan mancanegara dan nusantara selalu menjadikan Bali sebagai tempat untuk merayakannya tahun baru dan natal. Kami berharap tahun ini juga seperti itu," pungkasnya.
Kepala Bidang Informasi dan Media Bali Tourism Hospitality (BTH) Dewa Gede Ngurah Byomantara menjelaskan, ada travel advice terbaru dikeluarkan terkait Gunung Agung yang sempat erupsi.
Travel advice yang dikeluarkan lima negara yaitu Selandia Baru, Irlandia, Singapura, Australia, dan Inggris. Sebelumnya, ada lima negara juga yang telah mengeluarkan travel advice pada saat Gunung Agung statusnya awas pada 22 September 2017 lalu.
Dia menjelaskan, sampai saat ini belum ada negara yang sifatnya melarang ke Bali. "Belum ada hal negara yang sifatnya melarang berkunjung ke Bali," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, terkait dengan letusan Gunung Agung itu belum ada pengaruhnya dengan pariwisata, salah satunya pemesanan hotel.
"Belum ada pembatalan, masih sesuai jadwal. Belum ada juga informasi wisatawan domestik terlebih manacanegara yang mempercepat kepulangan," paparnya.
Dia menjelaskan, bahwa adanya Gunung Agung meletus tersebut tidak seheboh dengan saat statusnya naik menjadi awas. "Kalau dulu saat status awas pengaruhnya sampai 30% ada pembatalan kunjungan. Kalau sekarang ada, cuma sangat kecil," paparnya.
Pihaknya berharap kondisi Gunung Agung tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan pada momen liburan natal dan tahun Baru 2018.
"Hampir setiap tahun wisatawan mancanegara dan nusantara selalu menjadikan Bali sebagai tempat untuk merayakannya tahun baru dan natal. Kami berharap tahun ini juga seperti itu," pungkasnya.
(rhs)