Pemkab Karawang Kesulitan Mendata Penerima Kartu Tani

Kamis, 23 November 2017 - 18:39 WIB
Pemkab Karawang Kesulitan...
Pemkab Karawang Kesulitan Mendata Penerima Kartu Tani
A A A
KARAWANG - Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) Kabupaten Karawang, Jawa Barat mendesak Pemerintah Kabupaten Karawang untuk segera menyelesaikan pendataan petani penerima kartu tani.

Pasalnya, hingga saat ini pendataan petani baru mencapai 69 ribu dari jumlah perkiraan yang mencapai 150 ribu petani. Sulitnya menyelesaikan pendataan karena pemerintah melalui Dinas Pertanian tidak memiliki data yang update sehingga harus melakukan pendataan ulang.

"Data yang kami dapat petani yang terdata menerima kartu tani kurang dari 50% dari jumlah petani yang harus mendapat kartu tani. Sekarang ini kan sudah masuk musim tanam rendeng (utama) petani jadi bingung karena ada yang dapat kartu tani ada yang belum yang mana yang akan digunakan. Seharusnya saat musim tanam ini semua petani sudah terdata untuk segera menerima kartu tani," kata ketua HKTI Karawang, Indriyani, Kamis (23/11/2017).

Menurut Indriyani, permasalahan paling mendasar yang membuat pemerintah kesulitan pendataan karena tidak memiliki data yang update. Akibatnya harus dilakukan pendataan ulang ke setiap kelompok tani yang cukup memakan waktu.

"Filosofi kartu tani adalah subsidi pupuk untuk petani berdasarkan rencana definitif kebutuhan kelompok tani. Jadi kalau belum selesai pendataan kita belum mengetahui jumlah pasti petani penerima kartu tani," katanya.

Indriyani pemerintah harus bergerak cepat untuk menyelesaikan pendataan hingga petani bisa segera mendapatkan kartu tani karena saat ini sudah mulai masuk musim tanam.

Jika tidak cepat diselesaikan di khawatirkan akan menimbulkan kecemburuan dan keresahan dikalangan petani. "Harus cepat diselesaikan secepatnya karena petani mulai kebingungan," sebutnya.

Sementara itu Manager Humas PT. Pupuk Kujang, Ade Cahya mengatakan sudah mulai melakukan uji coba penjualan pupuk subsidi menggunakan kartu tani di Kecamatan Tempuran.

Pembagian kartu tani ini masih bertahap dan berdasarkan data dari RDKK. Dalam uji coba ini isi kartu tani masih berupa alokasi pupuk dan pembayarannya masih bisa menggunakan sistem manual. "Uji coba kita lakukan untuk wilayah jawa Barat itu di Karawang dan Ciamis," kata Ade.

Menurut Ade Pupuk Kujang sebagai produsen mengambil posisi untuk mendukung setiap kebijakan pemerintah. Termasuk dalam program kartu tani ini pihaknya melakukan penyesuaian dengan sistem yang baru hingga distribusi pupuk berjalan lancar.

Pupuk Kujang menyalurkan pupuk sesuai dengan RDKK melalui distributor dan kios resmi. "Sampai saat ini semua berjalan lancar karena kami sudah mengantisipasi dengan sistem yang baru," pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Hanafi, ketika dihubungi melalui telepon, teleponnya tidak aktif.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1304 seconds (0.1#10.140)