9 Hari Hilang Jasad Yupirza Akhirnya Ditemukan
A
A
A
MURATARA - Setelah sembilan hari hilang usai diduga ditembak oknum polisi, akhirnya Yupirza (33) warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara ditemukan tak bernyawa di Desa Karang Waru sekitar 3 Kilometer dari tempat korban tenggelam.
Jasad Yupirza pertama kali ditemukan Sukma warga Karang Waru pada Rabu (22/11/2107) sekitar pukul 13.00 WIB di tepi Sungai. Kemudian dirinya memberitahu warga yang lain dan melaporkan kepada Tim Gabungan Tagana dan BPPD Kabupaten Muratara.
Selanjutnya, Tim Gabungan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengangkat jasad korban yang sudah membengkak dan membusuk.
"Korban langsung kami bawa ke Rumah Sakit Kabupaten Rupit untuk dilakukan visum," kata Reksi salah seorang Petugas Tagana.
Sementara itu salah seorang keluarga korban, Husin menjelaskan bahwa korban akan dibawa kerumah duka usai dilakukan visum.
Namun sebelumnya dibawa ke kamar mayat RS Siti Aisyah untuk dimandikan, setelah itulah akan langsung dikebumikan.
"Jenazah Yupir akan kami bawa kerumah duka setelah di Visum dan akan segera dikebumikan," jelasnya.
Sebelumnya, Yupir menghilang setelah terjun dari tepian Sungai Rawas karena hendak menyelamatkan diri, saat satrekrim Polres Mura melakukan penangkapan terhadap pelaku begal di wilayah hukum Polres Mura. Dan diduga Yupir ditembaki dari atas Sungai oleh Aparat Kepolisian dari Polres Musi Rawas pada Selasa (14/11/2017).
Iskandar, salah seorang saksi mata yang kebetulan berada di lokasi kejadian menjelaskan bahwa korban (Yupir) terjun ke Sungai dan dari atas terlihat oknum Polisi melakukan tembakan secara membabi buta kearah Yupir.
"Korban ditembak membabi buta dan terjadi hujan peluru dan Polisi bilang 'lari kita dia sudah tenggelam'. Pas saya ikut ke atas Polisi sudah banyak," terangnya.
Dari pihak RS Rupit melalui Dokter jaga Rosnida menjelaskan pihaknya menerima mayat yang diantar oleh tim Tagana, BPBD dan pihak keluarga dalam kondisi Sudah membengkak, dengan posisi tertelungkup, mayat bercelana pendek warna coklat berikat pinggang warna hitam, di sekujur tubuh tidak ditemukan luka kekerasan.
Namun ada luka sedalam 7 cm di pelipis sebelah kiri dengan lidah terjulur sepanjang 4cm dlm posisi digigit. Selanjutnya mayat akan dibawa ke Rumah Sakit Siti Aisyah untuk dimandikan,
“Pihaknya belum bisa memastikan secara jelas penyebab kematian, hanya dugaan sementara luka pada pelipis itu penyebab korban meninggal dunia, namun kami tidak berhak memberikan keterangan karena kami hanya sebatas visum luar, sedangkan untuk lebih detail harus melalui autopsi dalam,” tandasnya.
Jasad Yupirza pertama kali ditemukan Sukma warga Karang Waru pada Rabu (22/11/2107) sekitar pukul 13.00 WIB di tepi Sungai. Kemudian dirinya memberitahu warga yang lain dan melaporkan kepada Tim Gabungan Tagana dan BPPD Kabupaten Muratara.
Selanjutnya, Tim Gabungan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengangkat jasad korban yang sudah membengkak dan membusuk.
"Korban langsung kami bawa ke Rumah Sakit Kabupaten Rupit untuk dilakukan visum," kata Reksi salah seorang Petugas Tagana.
Sementara itu salah seorang keluarga korban, Husin menjelaskan bahwa korban akan dibawa kerumah duka usai dilakukan visum.
Namun sebelumnya dibawa ke kamar mayat RS Siti Aisyah untuk dimandikan, setelah itulah akan langsung dikebumikan.
"Jenazah Yupir akan kami bawa kerumah duka setelah di Visum dan akan segera dikebumikan," jelasnya.
Sebelumnya, Yupir menghilang setelah terjun dari tepian Sungai Rawas karena hendak menyelamatkan diri, saat satrekrim Polres Mura melakukan penangkapan terhadap pelaku begal di wilayah hukum Polres Mura. Dan diduga Yupir ditembaki dari atas Sungai oleh Aparat Kepolisian dari Polres Musi Rawas pada Selasa (14/11/2017).
Iskandar, salah seorang saksi mata yang kebetulan berada di lokasi kejadian menjelaskan bahwa korban (Yupir) terjun ke Sungai dan dari atas terlihat oknum Polisi melakukan tembakan secara membabi buta kearah Yupir.
"Korban ditembak membabi buta dan terjadi hujan peluru dan Polisi bilang 'lari kita dia sudah tenggelam'. Pas saya ikut ke atas Polisi sudah banyak," terangnya.
Dari pihak RS Rupit melalui Dokter jaga Rosnida menjelaskan pihaknya menerima mayat yang diantar oleh tim Tagana, BPBD dan pihak keluarga dalam kondisi Sudah membengkak, dengan posisi tertelungkup, mayat bercelana pendek warna coklat berikat pinggang warna hitam, di sekujur tubuh tidak ditemukan luka kekerasan.
Namun ada luka sedalam 7 cm di pelipis sebelah kiri dengan lidah terjulur sepanjang 4cm dlm posisi digigit. Selanjutnya mayat akan dibawa ke Rumah Sakit Siti Aisyah untuk dimandikan,
“Pihaknya belum bisa memastikan secara jelas penyebab kematian, hanya dugaan sementara luka pada pelipis itu penyebab korban meninggal dunia, namun kami tidak berhak memberikan keterangan karena kami hanya sebatas visum luar, sedangkan untuk lebih detail harus melalui autopsi dalam,” tandasnya.
(sms)