Hujan Lebat, Pakde Karwo Lepas 11.216 Peserta Gerak Jalan Mojosuro

Sabtu, 18 November 2017 - 23:59 WIB
Hujan Lebat, Pakde Karwo...
Hujan Lebat, Pakde Karwo Lepas 11.216 Peserta Gerak Jalan Mojosuro
A A A
MOJOKERTO - Di bawah guyuran hujan, sebanyak 11.216 peserta Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto-Suraboyo (Mojosuro) dilepas Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Sabtu (18/11/2017) sore. Gerak jalan setahun sekali ini menempuh perjalanan sejauh 56 kilometer.

Gerak Jalan Mojosuro ini diikuti oleh peserta dari perorangan sebanyak 2.242 peserta, kelompok beregu pelajar sebanyak 49 peserta, beregu umum 589 peserta dan beregu TNI-Polri sebanyak 52 peserta. Selain gerak jalan perjuangan, juga diberangkatkan Sepeda Juang sebanyak 10.045.

Peserta gerak jalan berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Bali, Makassar, Palangkaraya, Sumatera, NTB, dan NTT. Ada juga peserta dari Yogyakarta, DKI Jakarta, Jateng, dan Jabar.

Gerak Jalan Mojosuro ini memiliki arti untuk merefleksikan kembali langkah perjuangan para pendahulu dalam mempertahankan kemerdekaan sebagai napak tilas rute perjalanan yang ditempuh para pejuang terdahulu.

Gubernur Soekarwo mengatakan, perjuangan pahlawan harus terus diwujudkan dan diimplentasikan oleh seluruh masyarakat, salah satunya dengan mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

Dia mengatakan, perjuangan pahlawan dalam merebut kemerdekaan Indonesia tidaklah mudah. Dibutuhkan perlawanan, pengorbanan darah, hingga air mata. Untuk itu, tugas generasi saat ini adalah melanjutkan pembangunan.

Menurutnya, melanjutkan pembangunan sesuai cita-cita pendiri negeri ini adalah terus berjuang dalam pengurangan kemiskinan dan pengangguran dengan cara mempersempit disparitas dan meningkatkan daya saing antarmasyarakat.

Peningkatan daya saing tersebut, lanjut pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu, merupakan cara dalam memenangkan persaingan menghadapi era globalisasi. Maka, pemerintah berkewajiban untuk memberi perlindungan kepada masyarakat kecil.

Dalam meningkatkan daya saing masyarakat, pemerintah harus membantu industri masyarakat kecil seperti membantu permodalan UMKM dan Pedagang Kaki Lima (PKL).

"Mereka yang kalah dalam persaingan pasar harus dibantu. Masyarakat kecil akan kalah dengan perusahaan besar atas nama efisiensi. Efisiensi itu untuk masyarakat besar, yang kecil wajib dibantu," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8767 seconds (0.1#10.140)