Jalur Kolonel Masturi Longsor Lagi, BPBD Imbau Kendaraan Balik Arah
A
A
A
BANDUNG BARAT - Tebing di sisi Jalan Kolonel Masturi, Desa Cikahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kembali mengalami longsor dan sempat menutup badan jalan, Jumat (17/11/2017). Sebelumnya di lokasi yang sama pernah terjadi longsor hingga menutup jalan pada Minggu 13 November 2016 malam.
Pada kejadian itu empat orang yang masih satu keluarga tewas setelah kendaraan yang mereka tumpangi terhempas material longsoran tanah dari tebing setinggi lebih dari 10 meter tersebut.
"Kami mendapatkan laporan di lokasi tersebut longsor lagi dan sudah mengirimkan personel untuk segera melakukan evakuasi," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Agus Sumartono.
Menurut dia tanda-tanda akan terjadinya longsor di lokasi tersebut sudah terlihat sejak seminggu yang lalu. Saat itu sudah timbul retakan-retakan tanah dan ada longsoran kecil tapi tidak sampai menutup jalan.
Ketika hujan terus-terusan turun membuat tebing di lokasi itu mengalami longsor dengan intensitas yang lumayan besar. Pihaknya pun sudah memasang rambu-rambu peringatan agar pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut untuk hati-hati.
Bahkan pihaknya menyarankan agar kendaraan yang hendak melintas balik kanan dan memutar arah apabila sedang hujan. Supaya kejadian longsor serupa yang menimbulkan korban jiwa seperti setahun yang lalu tidak kembali terulang.
"Rambu peringatan sudah kami pasang bahwa kawasan tersebut rawan longsor. Kendaraan berat seperti bus atau truk dilarang untuk melintas terlebih di musim penghujan seperti saat ini," terangnya.
Hingga kini proses evakuasi material tanah terus dilakukan dan kendaraan kecil sudah mulai diperbolehkan melintas. Seperti diketahui longsor di tempat ini setahun lalu menelan korban jiwa empat orang. Mereka adalah Ujang Tarsa (60), Rohendi (32), Firman (32), dan Utep Suherman (38). Namun hingga kini tanah tebing dan jalan di lokasi kejadian belum juga dibenahi oleh Pemprov Jabar.
Pada kejadian itu empat orang yang masih satu keluarga tewas setelah kendaraan yang mereka tumpangi terhempas material longsoran tanah dari tebing setinggi lebih dari 10 meter tersebut.
"Kami mendapatkan laporan di lokasi tersebut longsor lagi dan sudah mengirimkan personel untuk segera melakukan evakuasi," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Agus Sumartono.
Menurut dia tanda-tanda akan terjadinya longsor di lokasi tersebut sudah terlihat sejak seminggu yang lalu. Saat itu sudah timbul retakan-retakan tanah dan ada longsoran kecil tapi tidak sampai menutup jalan.
Ketika hujan terus-terusan turun membuat tebing di lokasi itu mengalami longsor dengan intensitas yang lumayan besar. Pihaknya pun sudah memasang rambu-rambu peringatan agar pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut untuk hati-hati.
Bahkan pihaknya menyarankan agar kendaraan yang hendak melintas balik kanan dan memutar arah apabila sedang hujan. Supaya kejadian longsor serupa yang menimbulkan korban jiwa seperti setahun yang lalu tidak kembali terulang.
"Rambu peringatan sudah kami pasang bahwa kawasan tersebut rawan longsor. Kendaraan berat seperti bus atau truk dilarang untuk melintas terlebih di musim penghujan seperti saat ini," terangnya.
Hingga kini proses evakuasi material tanah terus dilakukan dan kendaraan kecil sudah mulai diperbolehkan melintas. Seperti diketahui longsor di tempat ini setahun lalu menelan korban jiwa empat orang. Mereka adalah Ujang Tarsa (60), Rohendi (32), Firman (32), dan Utep Suherman (38). Namun hingga kini tanah tebing dan jalan di lokasi kejadian belum juga dibenahi oleh Pemprov Jabar.
(wib)