Cuaca Buruk, Polrestabes Bandung Siagakan Satgas Penanggulangan Bencana
A
A
A
BANDUNG - Cuaca buruk, hujan lebat disertai angin kencang hampir setiap hari melanda Kota Bandung. Kondisi cuaca seperti ini rawan menyebabkan bencana. Untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam, Polrestabes Bandung menyiagakan satuan tugas (satgas) penanggulangan bencana.
Kapokrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, Polrestabes Bandung menyiapkan dua kompi Dalmas dan anggota polsek yang dilengkapi tambang. Kemudian gergaji mesin untuk mengevakuasi pohon tumbang, dan perahu karet. Tim khusus ini telah dilatih menanggulangi bencana.
"Setelah Kapolda menggelar apel besar kesiagaan bebcana, Polrestabes Bandung melatih tim khusus. Mereka dilatih menanggulangi bencana yang bisa ditangani, terutama dalam memberikan pertolongan pertama. Seperti, pohon tumbang, tanah longsor, korban tenggelam karena terseret arus air, dan angin ribut. Artinya skala bencana yang bisa kami tangani," kata Hendro di Mapolrestabes Bandung.
Namun, tutur Hendro, Polrestabes Bandung tidak bisa sendirian menanggulangi bencana yang terjadi. Oleh karena itu bersinergi dan berkoordinasi dengan instansi lain, seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Penanggulangan dan Pemadam Kebakaran (DPPK) Kota Bandung, dan Tim SAR Bandung.
"Jika terjadi peristiwa bencana yang tidak dapat diatasi sendiri, kami berkoordinasi, bersinergi, dan bahu-membahu dengan instansi terkait itu dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat," ujar Hendro.
Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengemukakan, memasuki musim hujan, potensi bencana alam di Jabar diprediksi meningkat, seperti, tanah longsor dan banjir. Wilayah timur Jabar kerap diterjang bencana alam. Bahkan belum lama ini, terjadi bencana banjir di Kabupaten Pangandaran yang menelan korban jiwa.
"Selama 2017 saja sudah 104 kejadian bencana alam. Jika terjadi bencana alam, kita harus siap mengamankan dan menanggulangi bencana alam di Jabar," ujar Agung saat memimpin apel kesiagaan bencana di Makosat Brimob, Cikeruh, Jatinangor.
Kapolda menuturkan, dampak dari bencana alam itu cukup berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Fasilitas umum, rumah dan barang-barang berharga milik warga hilang diterjang bencana.
"Maka dari itu, kita menyiagakan pasukan untuk penanggulangan dan tanggap darurat. Kehadiran kita untuk membantu perbaikan fasilitas umum, mendistribusikan bantuan, pengaturan lalu lintas, dan patroli ke rumah-rumah warga yang ditinggal untuk mengungsi. Ini tugas mulia, jadi harus dilaksanakan dengan ikhlas," tutur Kapolda.
Kapokrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, Polrestabes Bandung menyiapkan dua kompi Dalmas dan anggota polsek yang dilengkapi tambang. Kemudian gergaji mesin untuk mengevakuasi pohon tumbang, dan perahu karet. Tim khusus ini telah dilatih menanggulangi bencana.
"Setelah Kapolda menggelar apel besar kesiagaan bebcana, Polrestabes Bandung melatih tim khusus. Mereka dilatih menanggulangi bencana yang bisa ditangani, terutama dalam memberikan pertolongan pertama. Seperti, pohon tumbang, tanah longsor, korban tenggelam karena terseret arus air, dan angin ribut. Artinya skala bencana yang bisa kami tangani," kata Hendro di Mapolrestabes Bandung.
Namun, tutur Hendro, Polrestabes Bandung tidak bisa sendirian menanggulangi bencana yang terjadi. Oleh karena itu bersinergi dan berkoordinasi dengan instansi lain, seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Penanggulangan dan Pemadam Kebakaran (DPPK) Kota Bandung, dan Tim SAR Bandung.
"Jika terjadi peristiwa bencana yang tidak dapat diatasi sendiri, kami berkoordinasi, bersinergi, dan bahu-membahu dengan instansi terkait itu dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat," ujar Hendro.
Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengemukakan, memasuki musim hujan, potensi bencana alam di Jabar diprediksi meningkat, seperti, tanah longsor dan banjir. Wilayah timur Jabar kerap diterjang bencana alam. Bahkan belum lama ini, terjadi bencana banjir di Kabupaten Pangandaran yang menelan korban jiwa.
"Selama 2017 saja sudah 104 kejadian bencana alam. Jika terjadi bencana alam, kita harus siap mengamankan dan menanggulangi bencana alam di Jabar," ujar Agung saat memimpin apel kesiagaan bencana di Makosat Brimob, Cikeruh, Jatinangor.
Kapolda menuturkan, dampak dari bencana alam itu cukup berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Fasilitas umum, rumah dan barang-barang berharga milik warga hilang diterjang bencana.
"Maka dari itu, kita menyiagakan pasukan untuk penanggulangan dan tanggap darurat. Kehadiran kita untuk membantu perbaikan fasilitas umum, mendistribusikan bantuan, pengaturan lalu lintas, dan patroli ke rumah-rumah warga yang ditinggal untuk mengungsi. Ini tugas mulia, jadi harus dilaksanakan dengan ikhlas," tutur Kapolda.
(sms)