Koalisi Kemerdekaan Terancam Pecah Kongsi
A
A
A
PURWAKARTA - Koalisi Kemerdekaan (PKB, PPP, Nasdem, dan Demokrat) terancam pecah kongsi dalam menghadapi Pilkada Purwakarta 2018. Terlebih, komitmen yang dibangun di antara partai politik (parpol) dalam koalisi itu hanya sebatas kesepahaman bukan kesepekatan, meskipun dilakukan secara tertulis.
Ketua DPD Partai Nasdem Purwakarta Astri Novitasari mengatakan, parpol yang potensial keluar atau tak sejalan lagi dengan Koalisi Kemerdekaan adalah Partai Demokrat. Sebab, koalisi yang dijalin sifatnya tidak mengikat dan akan dipengaruhi oleh konstelasi politik di Pilgub Jabar yang hingga saat ini belum menunjukkan kepastian koalisi parpol.
“Pada Pilgub Jabar, Partai Demokrat lebih intens tergabung dalam poros baru, yakni Partai Demokrat, PAN, dan PKS. Tapi itu politik yang selalu dinamis saat menghadapi pesta demokrasi. Apalagi kebijakan dalam menentukan langkah politik rata-rata terpusat di DPP,”terang Astri kepada SINDOnews, Rabu (15/11/2017).
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Purwakarta Toto Purwanto Sandi membenarkan adanya peluang untuk tergabung dalam Koalisi Kemerdekaan. Namun, Toto menjelaskan, hingga saat ini belum ada larangan atau instruksi dari salah satu parpol untuk menyelaraskan koalisi parpol di Pilgub Jabar dengan pengusungan bakal calon bupati dan wakil bupati di tingkat kabupaten/kota.
“Penyelarasan koalisi di tingkat kabupaten atau kota mungkin bisa dilakukan apabila ada kesepahaman koalisi parpol di tingkat Jabar jauh-jauh hari sebelumnya,”terang Toto.
Hanya saja, terang dia, hingga saat ini belum ada deklarasi parpol serta pengusungan terhadap kandidat calon gubernur dan wakil gubernur. “Tapi politik itu dinamis dan selalu cair. Hal-hal seperti itu tidak bisa menjadi patokan,”pungkasnya.
Ketua DPD Partai Nasdem Purwakarta Astri Novitasari mengatakan, parpol yang potensial keluar atau tak sejalan lagi dengan Koalisi Kemerdekaan adalah Partai Demokrat. Sebab, koalisi yang dijalin sifatnya tidak mengikat dan akan dipengaruhi oleh konstelasi politik di Pilgub Jabar yang hingga saat ini belum menunjukkan kepastian koalisi parpol.
“Pada Pilgub Jabar, Partai Demokrat lebih intens tergabung dalam poros baru, yakni Partai Demokrat, PAN, dan PKS. Tapi itu politik yang selalu dinamis saat menghadapi pesta demokrasi. Apalagi kebijakan dalam menentukan langkah politik rata-rata terpusat di DPP,”terang Astri kepada SINDOnews, Rabu (15/11/2017).
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Purwakarta Toto Purwanto Sandi membenarkan adanya peluang untuk tergabung dalam Koalisi Kemerdekaan. Namun, Toto menjelaskan, hingga saat ini belum ada larangan atau instruksi dari salah satu parpol untuk menyelaraskan koalisi parpol di Pilgub Jabar dengan pengusungan bakal calon bupati dan wakil bupati di tingkat kabupaten/kota.
“Penyelarasan koalisi di tingkat kabupaten atau kota mungkin bisa dilakukan apabila ada kesepahaman koalisi parpol di tingkat Jabar jauh-jauh hari sebelumnya,”terang Toto.
Hanya saja, terang dia, hingga saat ini belum ada deklarasi parpol serta pengusungan terhadap kandidat calon gubernur dan wakil gubernur. “Tapi politik itu dinamis dan selalu cair. Hal-hal seperti itu tidak bisa menjadi patokan,”pungkasnya.
(wib)