Yogya Pasar Menyenangkan bagi Pengedar Narkoba
A
A
A
YOGYAKARTA - Peredaran narkoba di Yogyarta memprihatinkan. Kota pelajar ini menempati urutan pertama penggunaan narkoba di kalangan mahasiswa dan pelajar.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi DIY (BNNP DIY) Brigjen Pol Tri Warno Atmojo menyebut Yogyakarta adalah pasar yang menyenangkan bagi pengedar.
Di provinsi yang hanya terdiri dari empat kabupaten dan satu kota ini banyak beredar narkoba dengan paket kecil.
"Pangsa pasar (narkoba) secara nasional Indonesia digemari. Yogya juga menjadi pangsa pasar yang menyenangkan. Banyak beredar pakeket-paket hemat," terang Brigjen Tri Warno Atmojo saat jumpa pers pemusnahan barang bukti narkotika di Kantor BNNP DIY, Selasa (14/11/2017).
Menurut Tri Warno, pemakai narkoba di Yogya cukup tinggi. Berdasarkan data tahun 2015, Yogyakarta menempati urutan ke 8 se Indonesia, sementara untuk pemakai di kalangan mahasiswa dan pelajar Yogyakarta menempati urutan pertama.
"Itu data tahun 2015, data terbaru kami belum ada," jelasnya.
Sejak Januari hingga November tahun ini, BNNP DIY telah mengirim 21 orang badar ke pengadilan. Jumlah ini melonjak drastis untuk kalangan pemakai. Saking banyaknya pemakai narkoba yang berhasil ditangkap oleh BNNP DIY, menurut Jenderal bintang satu ini, dana rehabilitasi yang ada di BNNP DIY sampai habis.
Kondisi ini menurut Tri, menujukkan bahwa Yogya sudah berada dalam level yang harus diwaspadai serius. "Sampai bulan ini ada 21 bandar yang kita kirim ke pengadilan. Kalau pemakai yang kita rehabilitasi jumlahnya mencapai ribuan," tegasnya.
Banyaknya pengguna narkoba di Indonesia ini lantaran pintu masuk narkoba cukup gampang, utamanya melalui jalur-jalur tikus. Untuk itu pihaknya terus gencar memerangi peredaran narkoba baik dengan pencegahan maupun dengan penindakan.
"Kita gandeng semua. Untuk pencegahan di setiap kampus maupun kampong kita ada kader antinarkoba. Kita juga terus sosialisasi bahaya narkoba ke sekolah-sekolah," jelasnya.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi DIY (BNNP DIY) Brigjen Pol Tri Warno Atmojo menyebut Yogyakarta adalah pasar yang menyenangkan bagi pengedar.
Di provinsi yang hanya terdiri dari empat kabupaten dan satu kota ini banyak beredar narkoba dengan paket kecil.
"Pangsa pasar (narkoba) secara nasional Indonesia digemari. Yogya juga menjadi pangsa pasar yang menyenangkan. Banyak beredar pakeket-paket hemat," terang Brigjen Tri Warno Atmojo saat jumpa pers pemusnahan barang bukti narkotika di Kantor BNNP DIY, Selasa (14/11/2017).
Menurut Tri Warno, pemakai narkoba di Yogya cukup tinggi. Berdasarkan data tahun 2015, Yogyakarta menempati urutan ke 8 se Indonesia, sementara untuk pemakai di kalangan mahasiswa dan pelajar Yogyakarta menempati urutan pertama.
"Itu data tahun 2015, data terbaru kami belum ada," jelasnya.
Sejak Januari hingga November tahun ini, BNNP DIY telah mengirim 21 orang badar ke pengadilan. Jumlah ini melonjak drastis untuk kalangan pemakai. Saking banyaknya pemakai narkoba yang berhasil ditangkap oleh BNNP DIY, menurut Jenderal bintang satu ini, dana rehabilitasi yang ada di BNNP DIY sampai habis.
Kondisi ini menurut Tri, menujukkan bahwa Yogya sudah berada dalam level yang harus diwaspadai serius. "Sampai bulan ini ada 21 bandar yang kita kirim ke pengadilan. Kalau pemakai yang kita rehabilitasi jumlahnya mencapai ribuan," tegasnya.
Banyaknya pengguna narkoba di Indonesia ini lantaran pintu masuk narkoba cukup gampang, utamanya melalui jalur-jalur tikus. Untuk itu pihaknya terus gencar memerangi peredaran narkoba baik dengan pencegahan maupun dengan penindakan.
"Kita gandeng semua. Untuk pencegahan di setiap kampus maupun kampong kita ada kader antinarkoba. Kita juga terus sosialisasi bahaya narkoba ke sekolah-sekolah," jelasnya.
(maf)