Dampak Banjir di Tapsel, 2 Sekolah Diliburkan
Dampak Banjir di Tapsel, 2 Sekolah Diliburkan
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Siswa SD dan SMP Negeri di Dusun Sibara-Bara, Desa Simataniari, Kelurahan Rianiate, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), terpaksa diliburkan.
Kebijakan libur itu ditetapkan lantaran kedua sekolah itu masih direndam banjir. Di halaman sekolah, ketinggian air melebihi satu meter, sedangan di dalam lokal, 30 centimeter. Menurut informasi dari warga, para siswa terpaksa dipulangkan, karena sejak pagi debit air langsung naik di sekolah itu.
Selain itu, lokasi kedua sekolah tersebut tidak jauh dari Sungai Batangtoru dan Aek Sangkunur, yang meluap. Tindakan itu terpaksa dilakukan untuk menghindari adanya kejadian yang tidak diinginkan, mengingat curah hujan masih tinggi.
”Hari ini terpaksa diliburkan, karena genangan air lebih 1 meter di halaman sekolah,” ujar Camat Angkola Sangkunur, Muhammad Tohir Parlindungan Pasaribu.
Menurutnya, para siswa akan kembali menjalani proses belajar mengajar apabila air sudah surut. Menurutnya, kondisi itu kerap terjadi apabila curah hujan tinggi di wilayah tersebut. ”Jika hujan, air sungai langsung meluap dan membanjiri sekolah itu,” imbuhnya.
Dia berharap seluruh masyarakat yang ada di wilayah itu meningkatkan kewaspadaannya, arena curah hujan masih tinggi, sehingga peluang banjir susulan masih ada. ”Waspada, karena sekarang curah hujan masih tinggi,” tandasnya.
Kebijakan libur itu ditetapkan lantaran kedua sekolah itu masih direndam banjir. Di halaman sekolah, ketinggian air melebihi satu meter, sedangan di dalam lokal, 30 centimeter. Menurut informasi dari warga, para siswa terpaksa dipulangkan, karena sejak pagi debit air langsung naik di sekolah itu.
Selain itu, lokasi kedua sekolah tersebut tidak jauh dari Sungai Batangtoru dan Aek Sangkunur, yang meluap. Tindakan itu terpaksa dilakukan untuk menghindari adanya kejadian yang tidak diinginkan, mengingat curah hujan masih tinggi.
”Hari ini terpaksa diliburkan, karena genangan air lebih 1 meter di halaman sekolah,” ujar Camat Angkola Sangkunur, Muhammad Tohir Parlindungan Pasaribu.
Menurutnya, para siswa akan kembali menjalani proses belajar mengajar apabila air sudah surut. Menurutnya, kondisi itu kerap terjadi apabila curah hujan tinggi di wilayah tersebut. ”Jika hujan, air sungai langsung meluap dan membanjiri sekolah itu,” imbuhnya.
Dia berharap seluruh masyarakat yang ada di wilayah itu meningkatkan kewaspadaannya, arena curah hujan masih tinggi, sehingga peluang banjir susulan masih ada. ”Waspada, karena sekarang curah hujan masih tinggi,” tandasnya.
(rhs)
Explore More