Gunung Agung Keluarkan Asap Setinggi 500 Meter
A
A
A
KARANGASEM - Gunung Agung menghembuskan asap sulfatara warna putih dengan ketinggian mencapai 500 meter. Kasubid Vulkanologi dan Mitigasi, PVMBG, Devy Kamil Syahbana mengatakan, hal itu terjadi akibat gerakan fluida magmatic (gas) yang manisfestasinya dalam bentuk keluarnya asap ke permukaan. "Hembusan ini bisa terekam kalau tekanan yang dihasilkan cukup kuat," katanya di Karangasem, Selasa (7/11/2017).
Dia menjelaskan, bahwa banyak terjadi di Gunung Api lainnya dengan proses non erupsi yang merupakan proses pelepasan tekanan.
"Akan lebih baik kalau gas tekanan itu dikeluarkan sedikit-sedikit dalam bentuk hembusan dari pada dikeluarkan sekaligus dalam bentuk letusan," paparnya.
Dia menjelaskan, bahwa hembusan ini mulai terekam sejak dua hari terakhir ini dimana dari permukaan kawah Gunung Agung keluar asap tebal dengan ketinggian 500 meter.
"Hembusan asap seperti itu normal normal saja. Justru bagus jika sering terjadi, karena artinya tekanan gas akan terus berkurang sehingga kemungkinan tidak terjadinya letusan," ungkapnya. Kondisi Gunung Agung yang masih status Siaga berpotensi untuk meletus tetap saja ada.
Sementara itu rekomendasi untuk masyarakat di sekitar Gunung Agung agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 6 km dari Kawah Puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 7,5 km.
Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual.
Dia menjelaskan, bahwa banyak terjadi di Gunung Api lainnya dengan proses non erupsi yang merupakan proses pelepasan tekanan.
"Akan lebih baik kalau gas tekanan itu dikeluarkan sedikit-sedikit dalam bentuk hembusan dari pada dikeluarkan sekaligus dalam bentuk letusan," paparnya.
Dia menjelaskan, bahwa hembusan ini mulai terekam sejak dua hari terakhir ini dimana dari permukaan kawah Gunung Agung keluar asap tebal dengan ketinggian 500 meter.
"Hembusan asap seperti itu normal normal saja. Justru bagus jika sering terjadi, karena artinya tekanan gas akan terus berkurang sehingga kemungkinan tidak terjadinya letusan," ungkapnya. Kondisi Gunung Agung yang masih status Siaga berpotensi untuk meletus tetap saja ada.
Sementara itu rekomendasi untuk masyarakat di sekitar Gunung Agung agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 6 km dari Kawah Puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 7,5 km.
Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual.
(sms)