Pengurus Kecamatan Golkar se-Jabar Tolak Ridwan Kamil

Selasa, 07 November 2017 - 16:40 WIB
Pengurus Kecamatan Golkar se-Jabar Tolak Ridwan Kamil
Pengurus Kecamatan Golkar se-Jabar Tolak Ridwan Kamil
A A A
BANDUNG - DPD Partai Golkar Jabar terus bergejolak, setelah DPP Golkar merekomendasikan mengusung Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien maju sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar. Sejumlah pengurus kecamatan (PK) Golkar di Jabar menolak pasangan Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien karena menilai DPP telah menyalahi aturan dan tidak sesuai dengan aspirasi akar rumput.

Ketua PK Partai Golkar Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Yayat Heryana, menyayangkan sikap DPP yang dinilai telah mengkhianati suara kadernya. Menurut dia, DPP yang dipimpin Setya Novanto telah merusak marwah partai karena tidak mengusung kader pada kontestasi politik.

Tak hanya itu, Yana pun menyebut, mayoritas kader dan pengurus Golkar di akar rumput ini menyayangkan sikap DPD Partai Golkar di tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang mengikuti begitu saja instruksi DPP terkait pencalonan tersebut. "Kenapa DPD diam tak berdaya. Kami marah besar, kami tidak menginginkan baju kami luntur," kata Yana di Bandung, Selasa (7/11/2017).

Yana mengungkapkan, akan menggugat keputusan DPP ke Mahkamah Partai Golkar dengan harapan pengusungan Emil bisa diubah. "Yang sudah dikomunikasikan (menjadi calon gubernur) Dedi Mulyadi, kenapa yang turun Ridwan Kamil? Ada apa? Padahal usulan sudah jelas seperti itu dari tingkat desa, kecamatan, sampai kota/kabupaten," bebernya.

Di tempat yang sama, Ketua PK Cikijing, Kabupaten Majalengka, Kosasih, mengatakan, pihaknya tidak akan menyetujui pengusungan Emil-Daniel Muttaqien pada Pilgub Jawa Barat 2018. Hingga saat ini, kata dia, hampir seluruh pimpinan Golkar di tingkat kecamatan dan kelurahan/desa hanya menginginkan Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur. "Hampir semuanya, hanya dari Indramayu saja yang tidak ada," ujarnya.

Dia sangat menyayangkan sikap petinggi dan sesepuh Golkar di pusat yang membiarkan kondisi ini terjadi. "Ke mana petinggi partai? Penasihat, dewan penasihat, ke mana? Tolong bicara Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung," sebutnya.

Menurut dia, mekanisme pengusungan Dedi sudah ditempuh mulai dari usulan dari tingkat terbawah hingga penilaian berdasarkan hasil survei terbaru. "Jadi kami bingung, karena mekanisme sudah kami tempuh. Kang Dedi itu sudah di tiga besar, surveinya lebih signifikan daripada yang direkomendasikan," katanya.

Karena itu, dia memastikan bersama seluruh pengurus di tingkat kelurahan dan kecamatan akan terus bergerak untuk memperjuangkan Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur. Bahkan, meski Dedi tetap tak diusung partai lain, pihaknya akan tetap mendukung Bupati Purwakarta itu. "Kami masih di medan perang. Kami tetap di Golkar, tapi Kami akan ikut Kang Dedi, siapa pun partai pengusungnya," katanya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9360 seconds (0.1#10.140)