Puluhan Anak di Pekalongan Butuh Alat Bantu Khusus Kaki dan Tangan

Jum'at, 03 November 2017 - 11:15 WIB
Puluhan Anak di Pekalongan...
Puluhan Anak di Pekalongan Butuh Alat Bantu Khusus Kaki dan Tangan
A A A
PEKALONGAN - Puluhan anak di Pekalongan, Jawa Tengah, membutuhkan alat bantu kaki dan tangan untuk memaksimalkan fungsi anggota tubuhnya. Alat khusus ini untuk membantu mereka beraktivitas dan menunjang kemandirian.

Anak-anak warga Pekalongan ini kondisinya tidak seperti anak pada umumnya. Salah satu anggota tubuhnya, yaitu tangan atau kaki mereka kaku, sehingga sulit digerakkan dan ada juga yang lemas sehingga tak bisa menyangga tubuh .

Kondisi yang kurang sempurna ini rata- rata bawaan sejak lahir, sehingga mereka tak bisa beraktivitas normal. Anak- anak ini ada yang hanya tiduran atau duduk di kursi roda. Ada yang bisa jalan, namun kurang sempurna karena ada masalah dengan kakinya.

Untuk itu, mereka membutuhkan alat bantu khusus untuk memaksimalkan fungsi anggota tubuh tersebut, sehingga perlu terapi dan juga alat khsusus. Namun mereka terkendala dana karena sebagian besar dari kalangan tidak mampu.

“Anak-anak ini harus diterapi dan dibantu dengan alat khusus agar bisa memaksimalkan fungsinya serta bisa mandiri tidak tergantung orang lain. Alat bantu ini harus diukur detail dan dibuatkan cetakan lalu dibuatkan alat aslinya. Ini membutuhkan waktu sekita satu bulan, “jelas Pramathana Somya Widhi, terapis dan pembuat alat bantu kaki serta tangan. Jumat (3/11/2017).

Terapi dan pembuatan alat bantu ini sangat dibutuhkan, namun tak bisa dipenuhi karena harganya cukup mahal antara Rp1 juta hingga Rp7 juta , tergantung kondisi tubuh dan kebutuhan alat. Alat ini harus sering ganti secara periodik agar kaki dan tangan bisa maksimal fungsinya.

Ny Narsih warga Sumurbandung, RT 4/RW 2, Desa Gejlik, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, menyebutkan putrinya, Naila Salsabila (7), kesulitan beraktivitas karena kaki dan tangan lemas. Awalnya, putrinya terlihat normal, namun saat usia satu tahun sakit panas lalu kondisi tangan dan kaki lemas tak bisa menopang tubuh. "Sampai usia 7 tahun hanya bisa tidur, tak bisa jalan atau bermain seperti anak pada umumnya. Kami sangat membutuhan alat bantu ini namun kesulitan biaya,“ ujarnya.

Dari data relawan kemanusiaan di Pekalongan, ada lebih dari 50 anak usia balita hingga remaja membutuhkan alat bantu khusus ini. Sebagian mereka adalah dari kalangan kurang mampu dan tidak dicover BPJS atau dinas sosial sehingga kesulitan untuk perawatan anak- anaknya .
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3078 seconds (0.1#10.140)