Pedagang Pasar Atas Tetap Ingin Berjualan di Sekitar Jam Gadang

Rabu, 01 November 2017 - 15:49 WIB
Pedagang Pasar Atas Tetap Ingin Berjualan di Sekitar Jam Gadang
Pedagang Pasar Atas Tetap Ingin Berjualan di Sekitar Jam Gadang
A A A
BUKITTINGGI - Seribuan pedagang korban kebakaran pertokoan Pasar Atas Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, berbondong-bondong mendatangi kantor balai kota, Rabu (1/11/2017). Mereka mendesak pemerintah segera membuat penampungan sementara agar para korban dapat kembali berdagang.

Dalam pertemuan di Hall Perpustakaan Bung Hatta, para pedagang mendesak Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias segera membangun penampungan sementara di sekitar Pasar Atas, agar para korban kebakaran ini dapat segera kembali berdagang.

Ketua Persatuan Pedagang Pertokoan Pasar Bertingkat (P4B) Azwir Ibrahim menyebutkan, korban terdampak kebakaran ingin menggunakan lantai dasar pertokoan yang tidak terbakar untuk digunakan kembali oleh pedagang. Lokasi penampungan yang ditawarkan pemerintah di Jalan Perintis Kemerdekaan hanya membuang-buang uang karena di lokasi tersebut sepi pembeli.

"Kami berniaga di Pasar Atas ini karena dekat dengan Jam Gadang, karena Jam Gadang inilah tujuan kunjungan wisatawan. Kalau di Perintis Kemerdekaan seperti tahun 1997 dulu sudah ada pengalaman dan tidak diisi karena sepi pembeli, pedagang tetap mencari tempat yang dekat dengan Jam Gadang," ujar Azwir Ibrahim.

Sementara, Pemerintah Kota Bukittinggi selain akan membuat penampungan juga berencana membongkar bangunan pasar yang terbakar. Bangunan yang sudah terbakar empat kali serta beberapa kali diguncang gempa bumi dianggap sudah tidak aman dan tidak layak untuk beraktivitas di dalamnya.

Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias juga tidak menyetujui usulan pedagang yang ingin direlokasi di sekitaran Jam Gadang, karena lokasi dianggap terlalu sempit dan tidak dapat menampung seluruh pedagang.

"Pedagang tidak izinkan berdagang di pertokoan bertingkat lagi karena kita tidak bisa menjamin keamanannya, nanti kalau Pasar Atas itu ambruk bagaimana, siapa yang bertanggung jawab. Itu bisa pidana. Kita akan surati semua tim untuk meneliti apakah layak atau tidak, tapi kita sekarang baru fokus bagaimana supaya pedagang dapat segera berdagang kembali. Ini yang harus kita pikirkan duluan," jelas Ramlan.

Menurut dia, kebakaran memang menghanguskan sebanyak 365 toko di lantai 2 dan 3. Tapi, ratusan toko lainnya di lantai lain yang selamat segera direlokasi karena bangunan dinilai tidak aman. Ramlan berharap pedagang bersabar untuk sementara waktu karena yang akan direlokasi berjumlah lebih dari seribuan.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9784 seconds (0.1#10.140)