Dua Kelompok Pengedar Sabu Ini Penyebab Tawuran di Jakarta Pusat

Dua Kelompok Pengedar Sabu Ini Penyebab Tawuran di Jakarta Pusat
A
A
A
JAKARTA - Polres Metro Jakarta Pusat mengungkap transaksi narkotika jenis sabu-sabu yang menjadi penyebab tawuran antarwarga di wilayah Jakarta Pusat. Ada dua wilayah yang menjadi tempat transaksi narkoba, yakni daerah Tambak dan Menteng Tenggulun.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Suyudi Ario Seto, mengatakan, tawuran yang kerap terjadi di dua tempat tersebut akibat ulah pengedar narkoba. "Yang menjadi tempat tawuran, diduga kuat dilakukan oleh pengedar narkoba di dua lokasi itu," ujar Suyudi di Monas, Selasa (31/10/2017).
Diketahui, pada Minggu 22 Oktober 2017 dua tersangka pengedar sabu-sabu ditangkap di kawasan Cikini, yakni O (33) dan A (27), serta seorang lagi NH (28) masih DPO, dengan barang bukti 0,562 kg sabu-sabu.
Lalu pada Senin 29 Oktober 2017 kembali ditangkap sejumlah tersangka saat pesta narkoba di hotel B, yakni Fikar, Mesa, Ajad dan Indah, dengan barang bukti 26,24 gram sabu-sabu.
“Ada informasi pesta narkoba di hotel B di sekitar Jalan Tambak, diselidiki dan betul tiga orang sedang pesta sabu-sabu. Lalu dilakukan penangkapan dan pengerebekan," ucap Suyudi.
Pihaknya lalu mensinkronkan dua kelompok ini. Lalu diketahui bahwa jaringan inilah yang bermain di Tambak dan Menteng Tenggulun hingga terjadinya tawuran di wilayah tersebut.
Seorang tersangka, Fikar mengakui membayar satu kelompok untuk membuat tawuran dengan harga Rp500.000. Selain itu, Fikar juga memberikan bahan berupa narkotika jenis sabu-sabu dengan berat 0,3 gram.
"Saya suruh anak-anak aja udah, paling saya kasih duit sama kasih bahan. Pokoknya saya suruh sekian udah, itu paling kasih Rp500.000," kata Fikar.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Suyudi Ario Seto, mengatakan, tawuran yang kerap terjadi di dua tempat tersebut akibat ulah pengedar narkoba. "Yang menjadi tempat tawuran, diduga kuat dilakukan oleh pengedar narkoba di dua lokasi itu," ujar Suyudi di Monas, Selasa (31/10/2017).
Diketahui, pada Minggu 22 Oktober 2017 dua tersangka pengedar sabu-sabu ditangkap di kawasan Cikini, yakni O (33) dan A (27), serta seorang lagi NH (28) masih DPO, dengan barang bukti 0,562 kg sabu-sabu.
Lalu pada Senin 29 Oktober 2017 kembali ditangkap sejumlah tersangka saat pesta narkoba di hotel B, yakni Fikar, Mesa, Ajad dan Indah, dengan barang bukti 26,24 gram sabu-sabu.
“Ada informasi pesta narkoba di hotel B di sekitar Jalan Tambak, diselidiki dan betul tiga orang sedang pesta sabu-sabu. Lalu dilakukan penangkapan dan pengerebekan," ucap Suyudi.
Pihaknya lalu mensinkronkan dua kelompok ini. Lalu diketahui bahwa jaringan inilah yang bermain di Tambak dan Menteng Tenggulun hingga terjadinya tawuran di wilayah tersebut.
Seorang tersangka, Fikar mengakui membayar satu kelompok untuk membuat tawuran dengan harga Rp500.000. Selain itu, Fikar juga memberikan bahan berupa narkotika jenis sabu-sabu dengan berat 0,3 gram.
"Saya suruh anak-anak aja udah, paling saya kasih duit sama kasih bahan. Pokoknya saya suruh sekian udah, itu paling kasih Rp500.000," kata Fikar.
(thm)