Usung Putera Kandung Gubernur Jadi Cagub, Partai Golkar Dikritik

Selasa, 31 Oktober 2017 - 16:33 WIB
Usung Putera Kandung...
Usung Putera Kandung Gubernur Jadi Cagub, Partai Golkar Dikritik
A A A
PALEMBANG - Putera kandung Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Dodi Reza telah resmi ditugaskan DPP Partai Golkar untuk maju menjadi calon gubernur pada Pilkada 2018 di Sumsel. Melalui keterangan Ketua Harian DPP Partai Golkar, Nurdin Halid mengatakan, Setya Novanto sudah memutuskan, putra kandung Gubernur Alex, Dodi Reza untuk maju di Pilgub Sumsel 2018 mendatang.

Ada pun mengenai pasangan yang mendampingi Dodi Reza untuk maju, dan koalisi Parpol mana saja yang harus menjadi koalisinya, Setya Novanto, kata Nurdin Halid menjelaskan, sepenuhnya diserahkan pada keluarga Alex Noerdin.

Koordinator Kelompok Diskusi Demokrasi Sumsel Husnul Khotimah menilai, secara konstitusional tidak ada yang dilanggar. Namun demikian, Husnul Khotimah menyatakan, pengambilan keputusan beraroma elitis itu akan memunculkan kesan dinasti politik, dan kualitas demokrasi di Sumsel akan mengalami penurunan.

“Tidak bisa dipungkiri, ada aroma elitis. Ada lobby-lobby di dalam yang pertimbangannya justru bermaksud melanggengkan kekuasaan keluarga Alex. Itu jelas memunculkan kesan dinasti politik,” ujarnya.

Dia menjelaskan, praktik demokrasi seperti itu akan menyayat keadilan. Kualitas demokrasi di Sumatera Selatan akan melorot.

Kekuasaan, kata Husnul menambahkan, memang akan membuai dan tidak sedikit pemimpin yang tidak siap kehilangan jabatan. Sehingga, digerakkan segala daya dan upaya untuk melanggengkan kekuasaan.

Ayah mau anaknya meneruskan kekuasaan, padahal era kini bukanlah kerajaan. Ujung-ujungnya dinasti politik terbentuk. Walau aturan yang selalu berubah itu tidak melarang namun seharusnya partai politik sebagai pilar demokrasi berperan paling depan melakukan pendidikan politik.

“Mengeliminir atau meminimalisir dinasti politik seharusnya menjadi concern partai politik, jangan justru malah menyuburkannya,” ungkap Khusnul.

Husnul menambahkan, dalam politik kedudukan moral itu paling tinggi. “Moral itu kedudukannya di atas legal, bayangkanlah orang yang baru saja dilantik jadi bupati, baru beberapa bulan bekerja, sudah maju lagi, mau jadi gubernur, dan untuk menggantikan posisi gubernur yang tak lain adalah ayahnya,” tegas Husnul Khotimah.

Sekedar informasi, Dodi Reza Alex Noerdin, adalah putra kandung Gubernur Sumatera Selatan, setelah ayahnya terpilih menjadi Gubernur pada tahun 2008, Dodi Reza mencalonkan diri sebagai Bupati Musi Banyuasin untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan ayahnya, namun kalah dan mencalonkan diri kembali sebagai Bupati Musi Banyuasin pada Pilkada Februari lalu dan akhirnya terpilih sebagai Bupati.

Saat ini Dodi akan diusung Partai Golkar untuk maju menjadi calon gubernur, kembali meneruskan jabatan ayahnya.
Menurut aturan Pilkada saat ini, seandainya kalah dalam pilgub, Dodi Reza akan kembali menjadi bupati.

Menanggapi isu soal langgengkan dinasti politik dinilai tak beralasan. DPP Partai Golkar punya alasan kenapa Dodi dipilih maju calon Pilgub Sumsel dari Golkar.

Ketua Harian DPP Golkar Nurdin Halid justru menyampaikan, Dodi dinilai punya elektabilitas yang terus naik dan punya potensi untuk memenangkan Pilgub Sumsel 2018 mendatang apalagi mesin partai belum bergerak.

"Secara objektifnya, elektabilitas yang bersangkutan bergerak naik, tidak ada perbedaan yang signifikan dengan kandidat lainnya. Dodi punya survei elektabilitas paling bagus, dan trennya terus naik," ucap Nurdin.

Sementara Dodi Reza Alex ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut tidak membalas pesan yang dikirimkan SINDOnews via SMS maupun WhatsApps.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8492 seconds (0.1#10.140)