Deddy Mizwar Siap 'Duel' dengan Ridwan Kamil
A
A
A
BANDUNG - Dinamika politik menjelang Pilgub Jabar 2018 yang mulai mengerucut memunculkan prediksi Pilgub Jabar hanya akan diikuti dua pasangan calon saja.
Seperti diketahui, selama ini, tiga kandidat cagub Jabar disebut-sebut paling berpeluang maju ke Pilgub Jabar 2018, yakni Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi. Dari ketiga kandidat tersebut, baru Ridwan Kamil yang dipastikan sudah memiliki tiket menyusul telah diterimanya dukungan dari NasDem, PKB, dan PPP.
Sementara Deddy Mizwar, baru mendapat dukungan dari PAN dan PKS serta Gerindra. Meskipun, pengusungan Deddy Mizwar oleh PKS dan Gerindra diwarnai dinamika pencabutan dukungan dari DPD Gerindra Jabar.
Sedangkan Dedi Mulyadi yang sebelumnya digadang-gadang akan diusung Golkar belakangan malah terpuruk menyusul kabar beralihnya dukungan Golkar ke Ridwan Kamil. Dengan begitu, tinggal tiga parpol yang belum menunjukkan sikapnya, yakni Demokrat, PDIP, dan Hanura.
Menyikapi konstelasi politik tersebut, kandidat cagub Jabar Deddy Mizwar menyatakan, siap berhadapan dengan Ridwan Kamil jika Pilgub Jabar hanya diikuti dua pasangan calon. Hal itu dikatakan Deddy saat berkunjung ke Kantor DPW PKS Jabar di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (27/10/2017).
Dalam kesempatan tersebut, Deddy mengaku, bersyukur karena sejumlah parpol di Jabar sudah mulai menunjukkan sikapnya, termasuk PAN yang sudah menyatakan bulat mendukungnya di ajang Pilgub Jabar 2018. "Alhamdulillah, PAN sudah memutuskan mendukung saya, tanpa syarat," ujar Deddy.
Deddy berharap, dalam waktu dekat, akan ada satu parpol lagi yang mendukungnya. Sehingga, polarisasi parpol jelang Pilgub Jabar 2018 diharapkan segera terjadi.
"Saat ini sudah ada empat parpol yang menentukan sikap (NasDem, PKB, PPP, dan PAN). Diharapkan bulan ini ada satu lagi yang menentukan sikap," tuturnya.
Deddy pun berharap, Gerindra tetap pada opsi mendukungnya disusul Demokrat. Jika ditambah PKS dan PAN, kata Deddy, jumlah dukungan kepadanya mencapai 39 kursi.
"Kang Emil (Ridwan Kamil) kan sudah 38 (kursi) sekarang, ditambah Golkar kemarin," sebutnya.
Dengan sikap parpol yang mulai terbuka ini, Deddy menyadari, kemungkinan dirinya akan berhadap-hadapan dengan Ridwan Kamil semakin besar. Deddy mengakui, kondisi ini memang rentan gesekan, namun hal itu harus tetap dihadapi.
"Mau gimana lagi, yang pasti nanti kita coba ikuti saja proses demokrasi ini, yang terpenting semua kondusif dan kita bisa menikmati gelaran demokrasi," tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPW PKS Jabar yang juga kandidat cawagub Jabar Ahmad Syaikhu meyakinkan, belum ada indikasi Gerindra akan meninggalkan PKS di Pilgub Jabar 2018 pascapenarikan dukungan terhadap dirinya dan Deddy Mizwar oleh DPD Gerindra Jabar. Bahkan, Syaikhu memastikan, hubungan PKS dan Gerindra di tingkat elit partai masih sangat solid.
"Belum ada indikasi Gerindra meninggalkan PKS di level DPP, masih sangat solid. Kalau memang ada pencabutan dari pimpinan puncaknya, tentu akan kita sikapi, tapi sekarang belum ada," tegas Syaikhu di tempat yang sama.
Menurut Syaikhu, pencabutan dukungan tersebut hanyalah bagian dari dinamika politik. Bahkan, Syaikhu pun tetap menghormati sikap yang ditunjukkan DPD Gerindra Jabar tersebut.
Dia menyatakan, masih memegang teguh komitmen Ketua DPP Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS Sohibul Iman yang menyatakan mengusung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar 2018.
"Saya masih pegang pernyataan Ketua Umum Gerindra (Prabowo Subianto). Kami berdua (Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu) dipanggil, bahkan sudah bersalaman," katanya.
Syaikhu pun menyambut baik keputusan PAN yang telah bulat memberikan dukungannya kepada Deddy Mizwar. Dukungan tersebut menurutnya akan menjadi tambahan kekuatan parpol koalisi pengusung Deddy Mizwar di Pilgub Jabar 2018. "PAN menambah kekuatan karena support Pak Demiz (Deddy Mizwar) untuk calon gubernur tanpa syarat," tandasnya.
Seperti diketahui, selama ini, tiga kandidat cagub Jabar disebut-sebut paling berpeluang maju ke Pilgub Jabar 2018, yakni Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi. Dari ketiga kandidat tersebut, baru Ridwan Kamil yang dipastikan sudah memiliki tiket menyusul telah diterimanya dukungan dari NasDem, PKB, dan PPP.
Sementara Deddy Mizwar, baru mendapat dukungan dari PAN dan PKS serta Gerindra. Meskipun, pengusungan Deddy Mizwar oleh PKS dan Gerindra diwarnai dinamika pencabutan dukungan dari DPD Gerindra Jabar.
Sedangkan Dedi Mulyadi yang sebelumnya digadang-gadang akan diusung Golkar belakangan malah terpuruk menyusul kabar beralihnya dukungan Golkar ke Ridwan Kamil. Dengan begitu, tinggal tiga parpol yang belum menunjukkan sikapnya, yakni Demokrat, PDIP, dan Hanura.
Menyikapi konstelasi politik tersebut, kandidat cagub Jabar Deddy Mizwar menyatakan, siap berhadapan dengan Ridwan Kamil jika Pilgub Jabar hanya diikuti dua pasangan calon. Hal itu dikatakan Deddy saat berkunjung ke Kantor DPW PKS Jabar di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (27/10/2017).
Dalam kesempatan tersebut, Deddy mengaku, bersyukur karena sejumlah parpol di Jabar sudah mulai menunjukkan sikapnya, termasuk PAN yang sudah menyatakan bulat mendukungnya di ajang Pilgub Jabar 2018. "Alhamdulillah, PAN sudah memutuskan mendukung saya, tanpa syarat," ujar Deddy.
Deddy berharap, dalam waktu dekat, akan ada satu parpol lagi yang mendukungnya. Sehingga, polarisasi parpol jelang Pilgub Jabar 2018 diharapkan segera terjadi.
"Saat ini sudah ada empat parpol yang menentukan sikap (NasDem, PKB, PPP, dan PAN). Diharapkan bulan ini ada satu lagi yang menentukan sikap," tuturnya.
Deddy pun berharap, Gerindra tetap pada opsi mendukungnya disusul Demokrat. Jika ditambah PKS dan PAN, kata Deddy, jumlah dukungan kepadanya mencapai 39 kursi.
"Kang Emil (Ridwan Kamil) kan sudah 38 (kursi) sekarang, ditambah Golkar kemarin," sebutnya.
Dengan sikap parpol yang mulai terbuka ini, Deddy menyadari, kemungkinan dirinya akan berhadap-hadapan dengan Ridwan Kamil semakin besar. Deddy mengakui, kondisi ini memang rentan gesekan, namun hal itu harus tetap dihadapi.
"Mau gimana lagi, yang pasti nanti kita coba ikuti saja proses demokrasi ini, yang terpenting semua kondusif dan kita bisa menikmati gelaran demokrasi," tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPW PKS Jabar yang juga kandidat cawagub Jabar Ahmad Syaikhu meyakinkan, belum ada indikasi Gerindra akan meninggalkan PKS di Pilgub Jabar 2018 pascapenarikan dukungan terhadap dirinya dan Deddy Mizwar oleh DPD Gerindra Jabar. Bahkan, Syaikhu memastikan, hubungan PKS dan Gerindra di tingkat elit partai masih sangat solid.
"Belum ada indikasi Gerindra meninggalkan PKS di level DPP, masih sangat solid. Kalau memang ada pencabutan dari pimpinan puncaknya, tentu akan kita sikapi, tapi sekarang belum ada," tegas Syaikhu di tempat yang sama.
Menurut Syaikhu, pencabutan dukungan tersebut hanyalah bagian dari dinamika politik. Bahkan, Syaikhu pun tetap menghormati sikap yang ditunjukkan DPD Gerindra Jabar tersebut.
Dia menyatakan, masih memegang teguh komitmen Ketua DPP Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS Sohibul Iman yang menyatakan mengusung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar 2018.
"Saya masih pegang pernyataan Ketua Umum Gerindra (Prabowo Subianto). Kami berdua (Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu) dipanggil, bahkan sudah bersalaman," katanya.
Syaikhu pun menyambut baik keputusan PAN yang telah bulat memberikan dukungannya kepada Deddy Mizwar. Dukungan tersebut menurutnya akan menjadi tambahan kekuatan parpol koalisi pengusung Deddy Mizwar di Pilgub Jabar 2018. "PAN menambah kekuatan karena support Pak Demiz (Deddy Mizwar) untuk calon gubernur tanpa syarat," tandasnya.
(sms)