Langkah Golkar Dukung Emil Terus Menuai Kritik

Jum'at, 27 Oktober 2017 - 16:00 WIB
Langkah Golkar Dukung Emil Terus Menuai Kritik
Langkah Golkar Dukung Emil Terus Menuai Kritik
A A A
PURWAKARTA - DPP Partai Golkar terus menuai sorotan terkait sikap mendua menjelang Pilgub Jabar 2018. Bahkan, sejumlah pengamat politik menilai dukungan terhadap Ridwan Kamil merupakan sikap pragmatis yang tengah ditunjukkan Golkar dalam pesta demokrasi di Jabar itu.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta Ujang Komarudin mengungkapkan, DPP Partai Golkar sudah mengkhianati sistem pengaderan yang tengah mereka bangun selama ini. Selain itu, telah terjadi pergeseran pengambilan keputusan di internal elite partai berlambang pohon beringin tersebut dari sistem pengaderan sebagai dasar, ke dalam gaya pragmatis.

"Ada perubahan pengambilan kebijakan politik. Dulu, Golkar selalu prioritaskan kader sendiri. Salah satunya Yance, elektabilitasnya di Pilgub Jabar 2013 jauh dari menjanjikan. Karena elite Golkar dulu itu tidak tersandera kepentingan, maka Yance dicalonkan Golkar, sekarang keadaannya berbeda," jelas Direktur Indonesia Political Review tersebut saat dihubungi wartawan, Jumat (27/10/2017).

Kata Ujang, terdapat pihak-pihak di luar partai yang tidak menginginkan Dedi Mulyadi maju dalam kontestasi lima tahunan tersebut. "Implikasinya adalah perubahan orientasi dari kader menjadi nonkader, karena tekanan itu," katanya.

Ujang melanjutkan, posisi Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi adalah bukan hanya sebagai kader, melainkan kader yang mampu menyelamatkan posisi Partai Golkar di Jawa Barat dari serangan isu nasional. Hasilnya, Partai Golkar di Jawa Barat mampu menjaga tren kenaikan elektabilitas, berbeda dengan di daerah lain.

"Dedi Mulyadi dibesarkan Golkar dan menggunakan pengalaman politiknya untuk membesarkan Golkar di Jawa Barat. Kita tahu sendiri elektabilitas partai ini terjaga di Jawa Barat," ujarnya.

Namun, partai yang telah dibesarkannya itu kini malah berbalik menyakiti dirinya. Menurut Ujang, kondisi ini secara psikologis membuat Dedi Mulyadi tidak betah tinggal di rumahnya sendiri.

"Golkar ini sudah menjadi rumah bagi Dedi Mulyadi. Tetapi melihat perkembangan yang saat ini terjadi, rumah itu sudah tidak membuatnya betah. Dedi kini tersakiti. Jangan lupa, dia punya kekuatan politik kader Golkar. Saya kira ini modal bagi Dedi untuk tetap maju, bisa dari PDIP atau Gerindra," pungkasnya.

Di bagian lain, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana menjelasan positioning dirinya pekan depan, menyusul isu yang beredar tentang dukungan DPP Golkar terhadap Emil menjelang PIlgub Jabar 2018. "Enggak apa-apa. Santai saja. Minggu depan deh saya sampaikan semuanya. Tempatnya nanti saya kasih tahu," kata Dedi. (Baca Juga: Partai Golkar Rugi jika Usung Ridwan Kamil(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8718 seconds (0.1#10.140)