Aher Berharap Penggantinya Peduli Pesantren

Kamis, 26 Oktober 2017 - 16:23 WIB
Aher Berharap Penggantinya...
Aher Berharap Penggantinya Peduli Pesantren
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menghadiri Hari Santri Nasional 2017 Tingkat Provinsi Jabar yang dipusatkan di kawasan Alun-alun Kota Bandung, Kamis (26/10/2017). Dalam kesempatan itu, Gubernur yang akan segera habis masa jabatannya itu berharap penggantinya peduli pada pesantren.

Hari Santri Nasional 2017 Tingkat Provinsi Jabar digelar semarak. Ribuan santri Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai daerah di Jabar tumpah ruah. Kegiatan ini merupakan perhelatan kedua setelah digelar pertama kalinya di Kabupaten Subang.

Sebelum berkumpul di Alun-alun Bandung, mereka menggelar pawai dimulai dari Pondok Pesantren Sirnamiskin hingga Lapangan Tegallega. Peserta pawai terdiri dari pembawa pataka bendera NU, lembaga dan badan otonom NU, marching band, barongsai, genjring cirebonan, marawis dan zapin, angklung, tim sarung apung, pasukan berkuda, hingga ratusan delman.

Dalam sambutannya di depan ribuan santri, Aher mengatakan, pesantren wajib dilestarikan di negeri ini. Sebab, lembaga yang paling memungkinkan mampu mencetak generasi dengan dua keilmuan, yakni ilmu agama dan ilmu pengetahuan hanyalah pesantren.

"Enggak ada lembaga lain yang bisa menciptakan ilmu yang seimbang dunia dan akhirat selain pesantren. Jadi, wajib melestarikan pesantren. Pesantren ini harus ada selamanya di negeri ini," tegasnya.

Aher pun berharap penggantinya ke depan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap dunia pesantren. Terlebih, kata Aher, santri dan pesantren berperan besar dalam pendirian sekaligus jalannya pembangunan di Indonesia. "Mudah-mudahan gubernurnya nanti gubernur yang perhatian kepada pesantren," kata Aher.

Sebagai seorang santri, Aher pun tak lupa menyampaikan terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah menggagas lahirnya Hari Santri Nasional. Aher menganggap, Hari Santri Nasional sebagai kado dari pemerintah bagi umat Islam. "Ini hadiah dari pemerintah kita. Ini catatan sejarah," katanya.

Aher mengaku bersyukur karena di era pemerintahannya, Pemprov Jabar bisa memberikan bantuan terbesar untuk pesantren jika dibandingkan kepemimpinan Gubernur Jabar periode sebelumnya.

"Ini bukan riya, hanya laporan pertanggungjawaban bagi santri. Bantuan yang diberikan untuk pesantren di era saya memang paling besar. Saya tadinya juga santri, sekarang bisa juga jadi gubernur Jabar," tuturnya berkelakar.

Aher berharap, santri dan ulama pun menjadi yang terdepan untuk mengisi kemerdekaan. Sebab, kata Aher, Indonesia akan semakin maju jika santri dan ulama berperan. Oleh karenanya, para santri pun harus siap dengan tantangan zaman yang terus bergulir lewat penguasaan ilmu dan teknologi.

"Kalau santri bisa menghadirkan dua keilmuan, maka akan melahirkan dua peradaban. Saya yakin akan hadir Indonesia hebat yang dipimpin oleh para santri dan ulama," tandasnya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua PWNU Jabar Abu Bakar Sidik mengatakan, santri memiliki masa depan yang bagus, sehingga eksistensinya harus terus dijaga. Meski begitu, dia berharap pesantren memiliki kemandirian agar terhindar dari konflik kepentingan. "Kalau kiai tidak mandiri, nanti fatwanya 'ngirung', tidak jelas," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8920 seconds (0.1#10.140)