Dua Pemuda Ini Gilir Seorang Remaja Pekalongan di Kebun

Dua Pemuda Ini Gilir Seorang Remaja Pekalongan di Kebun
A
A
A
PEKALONGAN - Aksi kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur kembali terjadi. Di Pekalongan, Jawa Tengah, dua pemuda berinisial MA (21) dan HS (22) tega memerkosa seorang remaja berinisial AN (16).
Pelaku awalnya mengajak korban jalan-jalan. Lalu timbul niat jahat agar AN mau melayani nafsu bejat keduanya. Korban diseret ke sebuah kebun lalu diperkosa secara bergantian. Korban diperkosa beberapa kali hingga lemas dan kesakitan.
"Saya awalnya mengajak untuk jalan-jalan dan kemudian saya khilaf sehingga memaksa korban untuk berhubungan suami istri. Awalnya dia menolak, namun karena berdua sehingga tidak bisa melawan, sehingga terjadi kejadian itu," ujar MA.
Korban AN menceritakan kejadian itu kepada keluarga, hingga akhirnya keluarga melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian
Kasubbag Humas Polres Pekalongan AKP M Dahyar mengatakan, tersangka dijerat Pasal 81 ayat (1) dan (3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi UU.
"Kasus ini terungkap berkat laporan masyarakat dan kecepatan aparat bergerak lalu mengamankan dua pelaku. Tersangka terancam pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun denda Rp 5 miliar," jelas AKP M Dahyar, Rabu (25/10/2017).
Kini, kedua tersangka menjalani proses penyidikan lebih lanjut dan harus mendekam di balik jeruji besi Mapolres Pekalongan.
Pelaku awalnya mengajak korban jalan-jalan. Lalu timbul niat jahat agar AN mau melayani nafsu bejat keduanya. Korban diseret ke sebuah kebun lalu diperkosa secara bergantian. Korban diperkosa beberapa kali hingga lemas dan kesakitan.
"Saya awalnya mengajak untuk jalan-jalan dan kemudian saya khilaf sehingga memaksa korban untuk berhubungan suami istri. Awalnya dia menolak, namun karena berdua sehingga tidak bisa melawan, sehingga terjadi kejadian itu," ujar MA.
Korban AN menceritakan kejadian itu kepada keluarga, hingga akhirnya keluarga melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian
Kasubbag Humas Polres Pekalongan AKP M Dahyar mengatakan, tersangka dijerat Pasal 81 ayat (1) dan (3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi UU.
"Kasus ini terungkap berkat laporan masyarakat dan kecepatan aparat bergerak lalu mengamankan dua pelaku. Tersangka terancam pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun denda Rp 5 miliar," jelas AKP M Dahyar, Rabu (25/10/2017).
Kini, kedua tersangka menjalani proses penyidikan lebih lanjut dan harus mendekam di balik jeruji besi Mapolres Pekalongan.
(zik)