Wali Kota Makassar Berbagi Pengalaman di CIFP
A
A
A
JAKARTA - Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) kembali menggelar Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2017 di The Kasablanka Mall, Jakarta, kemarin. CIFP adalah festival diplomasi yang mempertemukan berbagai kalangan, seperti duta besar, diplomat, politisi, selebriti, pengusaha, tokoh masyarakat, kalangan militer, intelijen, peneliti, pakar, jurnalis, pengamat, dosen, serta mahasiswa.
Di tahun ini konferensi mengangkat tema ‘Win-Wining ASEAN, Conquering Globalization’. Tema ini sebagai peringatan 50 tahun berdirinya ASEAN serta globalisasi yang kini kembali mengguncang dunia internasional dan menjadi isu politik di dunia berkembang maupun di dunia barat.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan "Danny" Pomanto turut menjadi pembicara pada diskusi panel bersama Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno dan Wali Kota Bogor Bima Arya. Danny memaparkan bagaimana partisipasi publik mengawali segala perkembangan Kota Makassar selama tiga tahun terakhir, sehingga Makassar mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional.
"Partisipasi publik menentukan keberhasilan program-program Kota Makassar," ujarnya lewat keterangan resmi di Jakarta, Minggu (22/10/2017).
Partisipasi publik di Kota Makassar termasuk cukup tinggi terbukti dengan swadaya pengembangan Lorong Garden dan Badan Usaha Lorong. Ditambah serta bagaimana masyarakat diajak terlibat dalam pengambilan kebijakan strategis pemerintah serta aktifnya peran para Ketua RT RW LPM dan Penasihat Wali Kota.
Hubungan Internasional
Sementara itu pendiri FPCI Dino Patti Djalal mengatakan, ribuan peserta yang hadir menunjukkan semangat internasionalisme masyarakat Indonesia. “Konferensi ini merupakan ajang pertemuan akar rumput. Seluruh 6.500 peserta yang datang dari berbagai penjuru Indonesia adalah pencinta hubungan internasional," kata Dino dalam sebuah konferensi persnya.
"Ini menunjukkan semangat internasionalisme Indonesia yang sangat tinggi, dalam arti masyarakat ingin tahu mengenai dunia internasional dan ingin meraih yang terbaik dari dunia,” sambungnya.
CIFP 2017 menggelar 18 sesi yang akan diisi oleh 80 pembicara dari dalam dan luar negeri, dengan berbagai topik yang diangkat, antara lain globalisasi, sentralitas ASEAN, poros maritim, Laut Cina Selatan, Rohingnya, Korea Utara, konflik Marawis, ISIS, perdagangan bebas, One Belt-One Road.
Acara ini dibuka Dino Patti Djalal, Kishore Mahbubani dari Lee Kuan Yew School of Public Policy Singapura, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Khairy Jamaludin.
Di tahun ini konferensi mengangkat tema ‘Win-Wining ASEAN, Conquering Globalization’. Tema ini sebagai peringatan 50 tahun berdirinya ASEAN serta globalisasi yang kini kembali mengguncang dunia internasional dan menjadi isu politik di dunia berkembang maupun di dunia barat.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan "Danny" Pomanto turut menjadi pembicara pada diskusi panel bersama Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno dan Wali Kota Bogor Bima Arya. Danny memaparkan bagaimana partisipasi publik mengawali segala perkembangan Kota Makassar selama tiga tahun terakhir, sehingga Makassar mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional.
"Partisipasi publik menentukan keberhasilan program-program Kota Makassar," ujarnya lewat keterangan resmi di Jakarta, Minggu (22/10/2017).
Partisipasi publik di Kota Makassar termasuk cukup tinggi terbukti dengan swadaya pengembangan Lorong Garden dan Badan Usaha Lorong. Ditambah serta bagaimana masyarakat diajak terlibat dalam pengambilan kebijakan strategis pemerintah serta aktifnya peran para Ketua RT RW LPM dan Penasihat Wali Kota.
Hubungan Internasional
Sementara itu pendiri FPCI Dino Patti Djalal mengatakan, ribuan peserta yang hadir menunjukkan semangat internasionalisme masyarakat Indonesia. “Konferensi ini merupakan ajang pertemuan akar rumput. Seluruh 6.500 peserta yang datang dari berbagai penjuru Indonesia adalah pencinta hubungan internasional," kata Dino dalam sebuah konferensi persnya.
"Ini menunjukkan semangat internasionalisme Indonesia yang sangat tinggi, dalam arti masyarakat ingin tahu mengenai dunia internasional dan ingin meraih yang terbaik dari dunia,” sambungnya.
CIFP 2017 menggelar 18 sesi yang akan diisi oleh 80 pembicara dari dalam dan luar negeri, dengan berbagai topik yang diangkat, antara lain globalisasi, sentralitas ASEAN, poros maritim, Laut Cina Selatan, Rohingnya, Korea Utara, konflik Marawis, ISIS, perdagangan bebas, One Belt-One Road.
Acara ini dibuka Dino Patti Djalal, Kishore Mahbubani dari Lee Kuan Yew School of Public Policy Singapura, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Khairy Jamaludin.
(kri)