Tombak Pusaka Kiai Turunsih Milik Pemkab Sleman Dijamas

Jum'at, 20 Oktober 2017 - 16:18 WIB
Tombak Pusaka Kiai Turunsih...
Tombak Pusaka Kiai Turunsih Milik Pemkab Sleman Dijamas
A A A
SLEMAN - Siraman dalem pusaka atau juga disebut jamasan tak hanya dilakukan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Pakualaman pada bulan Muharam tahun ini. Pemkab Sleman juga melakukan tradisi jamasan pusaka yakni Tombak Kiai Turunsih.

Ritual jamasan digelar di pendopo rumah dinas bupati Sleman, Jumat (20/10/2017). Proses jamasan dilakukan dengan urutan mengolesi Tombak Turunsih dengan jeruk nipis pada bagian mata tombak untuk membersihkan karat pada besi, lalu disiram air dan dikeringkan dengan kawul. Mata tombak yang sudah bersih kemudian diberi warangan (arsenik) dan dioles minyak cendana.

Tombak Turunsih merupakan pemberian Kraton Ngayogyakarta, diserahkan oleh Sultan Sri Sultan HB X pada 15 Mei 1999, bertepatan dengan hari jadi ke-80 Kabupaten Sleman. Tombak Kiai Turunsih memiliki dhapur (pangkal) cekel beluluk Ngayogyakarta dan pamor beras wutah (wos wutah) wengkon.

Pamor pusaka itu sesuai kondisi Sleman sebagai gudang berasnya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tombak tersebut memiliki panjang 270 cm dan pangkal sepanjang 49 cm.

Pimpinan jamasan pusaka Tombak Turunsih KMT Condro Purnomo mengatakan, jamasan ini dilakukan sekali setahun pada bulan Muharam, setelah Keraton Ngayogyakarta melakukan jamasan keseluruhan pusakanya. Jamasan untuk membersihkan dan menjaga benda warisan leluhur agar awet. “Itulah makna dari jamasan ini," jelas Condro.

Mengenai adanya ubarampe, seperti bunga setaman, menyan, jajan pasar dan pisang sanggan, menurut Condro, itu merupakan syarat yang telah menjadi tradisi sejak nenek moyang. Seperti menyan sebagai wewangian yang mendatangkan ketenangan di sekitar area jamasan dan pisang sanggan supaya abdi dalem bisa menyangga beban pekerjaannya ketika melakukan jamasan.

“Jadi syarat tersebut tidak diartikan sebagai sesuatu hal yang mistis tapi lebih pada nilai filosofinya. Yaitu membersihkan segala hal yang kurang baik atau negatif dan melestarikan kebaikan terutama dalam segi pelayanan kepada masyarakat," terangnya.

Kabag Humas dan Protokol Pemkab Sleman Sri Winarti menambahkan selain Tombak Kiai Turunsih, Sleman juga memiliki pusaka Kiai Mego Ngampak. Kiai mego ngampak ini juga pemberian keraton berupa duaja atau bendera.
(wib)
Berita Terkait
Mattompang Arajang,...
Mattompang Arajang, Ritual Adat Sakral Menyucikan Benda Pusaka Kerajaan Bone
Nyangku, Tradisi Pencucian...
Nyangku, Tradisi Pencucian Benda Pusaka Kerajaan Panjalu di Ciamis
Ganjar Ikut Kirab Pusaka...
Ganjar Ikut Kirab Pusaka Pura Mangkunegaran di Malam 1 Suro: Tradisi Budaya Patut Dilestarikan!
Pusaka dan Senjata Sakti...
Pusaka dan Senjata Sakti Kerajaan Talaga Mandi Air Kembang di Desa Nunuk Baru
Bogor Tuan Rumah Jaringan...
Bogor Tuan Rumah Jaringan Kota Pusaka Indonesia, Syarifah Tinjau Cagar Budaya Batutulis
3 Kisah Menarik dari...
3 Kisah Menarik dari Tombak Kyai Pleret, Pusaka Legendaris Para Raja Jawa Kuno
Berita Terkini
Tol Jakarta-Cikampek...
Tol Jakarta-Cikampek dan Tol MBZ Macet Parah pada Hari Pertama Lebaran
7 jam yang lalu
Pramono Longgarkan Syarat...
Pramono Longgarkan Syarat Jadi Pasukan Oranye: Minimal Lulus SD, Pertimbangkan Hapus Batas Usia
7 jam yang lalu
Bus Mogok, Puluhan Jemaah...
Bus Mogok, Puluhan Jemaah Umrah asal Subang Terdampar di GT Cikatama
7 jam yang lalu
Lebaran Hari Pertama,...
Lebaran Hari Pertama, Tol Jakarta-Cikampek dan MBZ Macet Parah
8 jam yang lalu
Korban Tewas Akibat...
Korban Tewas Akibat Pohon Beringin Tumbang saat Salat Idulfitri di Alun-alun Pemalang Jadi 3 Orang
8 jam yang lalu
Kronologi 2 Jemaah Salat...
Kronologi 2 Jemaah Salat Id Meninggal Tertimpa Pohon Beringin di Alun-alun Pemalang
10 jam yang lalu
Infografis
Roket Milik Elon Musk...
Roket Milik Elon Musk Kembali Bikin Masalah bagi Penduduk Bumi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved