BNPB Terjunkan Drone untuk Ambil Video Kawah Gunung Agung

Jum'at, 20 Oktober 2017 - 06:37 WIB
BNPB Terjunkan Drone...
BNPB Terjunkan Drone untuk Ambil Video Kawah Gunung Agung
A A A
KARANGASEM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada hari Jumat (20/10/2017) ini kembali menerjunkan drone ke Gunung Agung dengan misi khusus mengambil video kawah Gunung Agung.

"Kemarin tim kami sudah berhasil menerbangkan drone ke Gunung Agung untuk petakan petakan kawah Gunung Agung. Dan hari ini diterbangkan kembali dengan misi khusus mengambil video kawah Gunung Agung," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Dia menjelaskan, pada Kamis 19 Oktober 2017 tim drone dari UGM dan BNPB berhasil menerbangkan drone untuk petakan puncak kawah Gunung Agung. Empat kali penerbangan dilakukan untuk memetakan puncak kawah dan lereng Gunung Agung.

Tim beranggotakan tiga orang dengan membawa dua unit drone Buffalo FX79 untuk ketinggian 4.000 meter dengan waktu terbang 1 jam. Tim drone melakukan orientasi terbang dengan meluncurkan drone dari atas sepeda motor.

Pada percobaan penerbangan pertama dilakukan di Desa Kubu. Drone terbang hingga ketinggian 2.900 meter. Tidak mencapai puncak karena gagal mencapai target ketinggian yang ditentukan karena angin yang terlalu kencang atau turbulensi di lereng gunung.

Pada percobaan kedua, tim berpindah lokasi take off di Lapangan Amlapura. Drone berhasil terbang di ketinggian 700 meter. Pemetaan lereng sisi tenggara Gunung Agung lebih kurang seluas 1.000 hektare.

Pada penerbangan ketiga, drone terbang berorientasi di ketinggian terbang dan mencapai tinggi 3.995 meter. Selanjutnya pada penerbangan keempat drone terbang hingga ketinggian 4.003 meter. Drone berhasil melewati puncak Gunung Agung di dua jalur penerbangan dengan lebar 600 meter.

"Sebanyak 400 buah foto udara didapatkan dari 2 jalur ini dan selanjutnya akan dilakukan pembuatan model 3D (3 dimensi) kawah Gunung Agung sehingga analisis morfologi dan spasial bisa dilakukan dengan akurat," katanya.

Dia menjelaskan, hasil pemotretan drone memperlihatkan rekahan di kawah Gunung Agung lebih luas dibandingkan sebelumnya. Jika sebelumnya dari citra satelit Planet Scope pada 11 Oktober 2017 rekahan kawah hanya terdapat di sisi timur di dalam kawah, pada foto drone yang didapat Kamis 19 Oktober 2017 menunjukkan bahwa rekahan kawah sudah lebih luas di sisi timur dalam kawah. Juga ada rekahan kecil di sisi tenggara. Asap solfatara keluar dari rekahan tersebut juga lebih tebal daripada sebelumnya.

Desakan magma ke permukaan masih berlangsung. Dia menerangkan, bahwa Pantauan Pos Pengamatan Gunung Agung PVMBG pada hari itu juga antara pukul 12.00-18.00 Wita, secara visual teramati asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100-200 meter di atas kawah puncak.

Kegempaan masih tinggi ditandai dengan tremor non-harmonik sebanyak tiga kali, gempa vulkanik dangkal 58 kali, gempa vulkanik dalam 104 kali, dan gempa tektonik lokal 17 kali. "Status Gunung Agung masih berada di level 4," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6948 seconds (0.1#10.140)