Agar Pengungsi Gunung Agung Nyaman, BPBD Berencana Bangun Rumah Huni Sementara
A
A
A
KARANGASEM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali berencana mendirikan rumah hunian sementara (Hutara) bagi pengungsi Gunung Agung agar tetap nyaman. Apalagi saat ini sudah ratusan ribu pengungsi dan aktivitas Gunung Agung masih tinggi dengan status awas.
Kepala BPBD Made Indra mengatakan, saat ini ratusan ribu warga Karangaesem mengungsi di berbagi daerah wilayah Bali. Saat ini meraka ada yang tinggal di tenda-tenda, dalam gor, dan balai banjar-banjar.
Agar para pengungsi tetap nyaman selama konisi Gunung Agung belum normal, maka diwacanakan membangun rumah hunian sementara. "Kami masih mewacanakan bagaimana kalau mereka ini dibuatkan hutara. Kami dengan dinas pemukiman masih membahasnya,"ujarnya, Senin (16/10/2017).
Menurut dia bencana Gunung Agung ini masih lama, apalagi saat ini belum terjadi erupsi. Jadi tidak mungkin warga akan selamanya tinggal di tenda. "Kami ingin mereka tinggal di tempat yang layak dihuni bukan ditenda,"ungkapnya.
Bila terealisasi, maka setiap satu kepala keluarga akan mendapatkan satu unit hutara. Sejak ditetapkannya Gunung Agung statusnya naik menjadi awas, sebagian warga sudah ada yang mengungsi lamanya sekitar 24 hari.
Kepala BPBD Made Indra mengatakan, saat ini ratusan ribu warga Karangaesem mengungsi di berbagi daerah wilayah Bali. Saat ini meraka ada yang tinggal di tenda-tenda, dalam gor, dan balai banjar-banjar.
Agar para pengungsi tetap nyaman selama konisi Gunung Agung belum normal, maka diwacanakan membangun rumah hunian sementara. "Kami masih mewacanakan bagaimana kalau mereka ini dibuatkan hutara. Kami dengan dinas pemukiman masih membahasnya,"ujarnya, Senin (16/10/2017).
Menurut dia bencana Gunung Agung ini masih lama, apalagi saat ini belum terjadi erupsi. Jadi tidak mungkin warga akan selamanya tinggal di tenda. "Kami ingin mereka tinggal di tempat yang layak dihuni bukan ditenda,"ungkapnya.
Bila terealisasi, maka setiap satu kepala keluarga akan mendapatkan satu unit hutara. Sejak ditetapkannya Gunung Agung statusnya naik menjadi awas, sebagian warga sudah ada yang mengungsi lamanya sekitar 24 hari.
(wib)