Golkar Galau, Pilih Emil-Daniel atau Dedi Mulyadi-Aceng Fikri

Jum'at, 06 Oktober 2017 - 16:15 WIB
Golkar Galau, Pilih...
Golkar Galau, Pilih Emil-Daniel atau Dedi Mulyadi-Aceng Fikri
A A A
BANDUNG - Polemik pengusungan kandidat cagub/cawagub Jawa Barat yang menerpa tubuh Partai Golkar memunculkan tanda tanya besar terkait siapakah pasangan cagub/cawagub yang akan diusung Golkar di Pilgub Jabar 2018.

Kegalauan Partai Golkar pun mulai terlihat dari simulasi pasangan cagub/cawagub yang dilakukan partai berlambang pohon beringin itu. Selain memasangkan sosok Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien dan Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi, Golkar juga menyimulasikan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Bahkan, belakangan, wacana pasangan Dedi Mulyadi-Aceng Fikri kembali menguat. Pasalnya, Ketua DPD Hanura Jabar itu merupakan satu-satunya sosok yang sudah menyatakan siap berpasangan dengan Dedi Mulyadi. Apalagi, koalisi Golkar-PDIP yang dibangun Dedi Mulyadi belum menghasilkan keputusan apa pun.

Namun, pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Firman Manan menilai, dari sejumlah simulasi tersebut, pasangan Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien dan Dedi Mulyadi-Aceng Fikri merupakan pasangan yang paling berpeluang diusung Golkar di Pilgub Jabar 2018.

Menurut Firman, pasangan Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien kini menjadi sangat penting bagi Golkar. Sebagai sosok yang selalu menempati top survei, Ridwan Kamil diyakini bisa menempatkan Golkar sebagai pemenang di Pilgub Jabar 2018.

Apalagi, Ridwan Kamil pun menyambut baik jika dirinya dipasangkan dengan Anggota DPR RI asal Indramayu itu. Selain itu, kader Golkar itupun dinilai sebagai sosok pemimpin muda yang dapat bersinergi dengan Ridwan Kamil.

"Terlebih, Kang Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil) juga berharap, bersandingnya dia dengan Daniel akan mendongkrak dukungan di wilayah pantura yang diakui Kang Emil masih lemah," tutur Firman di Bandung, Jumat (6/10/2017).

Peluang kedua, lanjut Firman, yakni pasangan Dedi Mulyadi-Aceng Fikri. Menurutnya, pasangan ini pun sangat berpotensi diusung Golkar.

Selain didasari kesiapan Aceng Fikri untuk bersanding dengan Dedi Mulyadi, peluang itu terdorong pula oleh belum adanya kesepakatan yang dihasilkan dari koalisi yang dibangun Golkar dengan PDIP.

Terpenting, dengan kepemilikan hanya 17 kursi di DPRD Jabar, Golkar masih kekurangan 3 kursi untuk memenuhi syarat minimal pengusungan calon.

Hanura yang memiliki 3 kursi di DPRD Jabar dapat menggenapkan dukungan, sehingga Golkar dapat mengusung pasangan cagub/cawagub di Pilgub Jabar 2018.

"Pertanyaannya, apakah pasangan ini mampu mengalahkan duet Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien? Sebab, elektabilitas dan popularitas Aceng Fikri saya kira belum terlalu menjual," katanya.

Kalaupun Golkar memutuskan mengusung Dedi Mulyadi-Aceng Fikri, kata Firman, keputusan itu harus dibarengi kerja mesin partai yang maksimal, sehingga popularitas dan elektabilitas Aceng Fikri bisa terdongkrak, minimal mendekati popularitas dan elektabilitas Dedi Mulyadi.

Firman mengakui, Dedi Mulyadi juga berpeluang berpasangan dengan Deddy Mizwar. Namun, kata Firman, opsi tersebut sebaiknya dijadikan alternatif terakhir oleh Golkar.

Selain bukan kader partai yang dapat menggenapkan syarat dukungan minimal, Deddy Mizwar pun dinilainya tak memiki kedekatan emosional dengan Dedi Mulyadi.

"Pasalnya, Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar sama-sama mengincar posisi Jabar 1, political chemistry-nya akan sulit terwujud," jelas Firman seraya menambahkan, kondisi serupa akan terjadi manakala Golkar mengusung Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi.

Dikatakan, Pilgub Jabar 2018 menjadi momentum politik yang penting bagi Golkar. Oleh karenanya, Golkar akan melakukan perhitungan yang matang, agar pasangan cagub/cawagub yang diusungnya meraih kemenangan.

"Kalkulasi matang akan dilakukan Golkar karena target Golkar hanya satu, yakni menang," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1148 seconds (0.1#10.140)