Polisi Tangkap Pembunuh Calon Pengantin, Ternyata Ini Motifnya
Kamis, 28 September 2017 - 13:21 WIB
Polisi Tangkap Pembunuh Calon Pengantin, Ternyata Ini Motifnya
A
A
A
NGAWI - Setelah buron selama dua hari, Muh Mudiono alias Mahmudi yang membunuh calon istrinya Neni Agustin dan keluarganya akhirnya tertangkap oleh polisi tak jauh dari tempat peristiwa berdarah tersebut.
Dalam rilis yang digelar oleh Polres Ngawi, Kamis (28/9/2017) siang, terungkap motif pelaku menjadi kalap karena proses perkara yang dilaporkan keluarga korban terhadap pelaku dalam kasus pelarian anak di bawah umur belum dicabut.
Empat bulan yang lalu keluarga korban melaporkan pelaku atas tuduhan membawa kabur anak di bawah umur selama dua hari dalam pesta miras dan sepengetahuan pelaku kasus tersebut sudah damai secara kekeluargaan hingga pelaku sanggup menanggung dan menikahi korban.
Namun saat pelaku menunjukan itikadnya untuk bertanggung jawab dengan membawa berkas pernikahan, justru pelaku mendapatkan informasi dari korban jika kasusnya terus berlanjut.
Keterangan dari korban itulah yang membuat pelaku menjadi kalap hingga membacok korban ibu dan kakek korban serta seorang tetangga yang saat itu berada di sekitar rumah.
Dari penangkapan tersebut polisi menyita sebilah sabit dan tiga potong pakaian. Sedangkan senjata tajam yang digunakan untuk membunuh sudah dibuang oleh pelaku dan kini dalam pencarian polisi.
"Untuk mempertangungjawabkan perbuatanya pelaku kita jebloskan ke dalam sel tahanan dengan jeratan kasus pembunuhan yang ancamannya 15 tahun penjara," ujar AKBP Nyoman Budiharja, Kapolres Ngawi.
Dalam rilis yang digelar oleh Polres Ngawi, Kamis (28/9/2017) siang, terungkap motif pelaku menjadi kalap karena proses perkara yang dilaporkan keluarga korban terhadap pelaku dalam kasus pelarian anak di bawah umur belum dicabut.
Empat bulan yang lalu keluarga korban melaporkan pelaku atas tuduhan membawa kabur anak di bawah umur selama dua hari dalam pesta miras dan sepengetahuan pelaku kasus tersebut sudah damai secara kekeluargaan hingga pelaku sanggup menanggung dan menikahi korban.
Namun saat pelaku menunjukan itikadnya untuk bertanggung jawab dengan membawa berkas pernikahan, justru pelaku mendapatkan informasi dari korban jika kasusnya terus berlanjut.
Keterangan dari korban itulah yang membuat pelaku menjadi kalap hingga membacok korban ibu dan kakek korban serta seorang tetangga yang saat itu berada di sekitar rumah.
Dari penangkapan tersebut polisi menyita sebilah sabit dan tiga potong pakaian. Sedangkan senjata tajam yang digunakan untuk membunuh sudah dibuang oleh pelaku dan kini dalam pencarian polisi.
"Untuk mempertangungjawabkan perbuatanya pelaku kita jebloskan ke dalam sel tahanan dengan jeratan kasus pembunuhan yang ancamannya 15 tahun penjara," ujar AKBP Nyoman Budiharja, Kapolres Ngawi.
(nag)
