Festival Rock Prambanan Ramai-ramai Disoal

Rabu, 27 September 2017 - 21:59 WIB
Festival Rock Prambanan Ramai-ramai Disoal
Festival Rock Prambanan Ramai-ramai Disoal
A A A
YOGYAKARTA - Jogjarockarta Internasional Rock Music Festival yang akan digelar di halaman Candi Prambanan pada 29-30 September 2017 mendapatkan kritikan dari berbagai pihak. Festival musik rock ini dinilai tidak tepat dilaksanakan di kompleks Candi yang notabene merupakan tempat peribadatan agama tertentu.

Tokoh agama Hindu Yogyakarta, I Made Andi Arsana menyebutkan penggunaan tata suara yang menghasilkan suara dengan kapasitas tertentu harus menjadi perhatian agar tidak merusak candi secara fisik. Getaran yang ditimbulkan bisa saja menimbulkan gangguan pada bangunan candi yang secara fisik rawan terhadap vibrasi.

Selain itu, lanjut Andi Arsana penggunaan Prambanan untuk mempromosikan pariwisata juga harus mendukung dan sejalan dengan penggunaan utama sebagai pusat aktivitas spiritual umat Hindu.

“Kegiatan yang dikaitkan dengan Prambanan sebaiknya tidak bertentangan dengan nilai-nilai spriritual dan budaya yang melekat pada Prambanan dan Hindu. Keterjagaan alam saat acara music dan penderimaan atau pendapat masyarakat sekitar juga harus menjadi bahan pertimbangan,” tegasnya.

Lebih jauh akademisi UGM ini juga meminta keadilan harus dijamin.Penggunaan Prambanan untuk kepentingan music rock harus diiringi dengan atusiasme dan dukungan yang sepadan ketika Candi Prambanan digunakan untuk kepentingan spiritual.

“Ritual Hindu yang menggunakan gamelan dan music tradisional lain di Prambanan selayaknya juga mendapat ruang dan izin yang semestinya tentu dengan memperhatikan hal-hal yang penting untuk kelestarian dan keselamatan Prambanan,” tambahnya.

Sementara itu dalam pernyataan sikapnya Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) memprotes keras atas penyelanggaran festival music rock ini.

IAAI juga mendesak agar PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko sebagai pengelola halaman dua candi Prambanan membatalkan izin penyelenggaran yang telah dikeluarkan.

Pernyataan sikap yang ditandatangani oleh Ketua Umum IAAI W Djuwita S RAmelan ini juga menghimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menghormati situs-situs keagamaan masyarakat.

Sebelumnya, Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Senin 25 September menyampaikan keberataan atas pelaksanaan festival ini ke kantor pusat TWC di Prambanan. KOmandan Ops Kokam Prambanan, Marwan Hamed menyebut penolakan ini didasari atas sejumlah alasan yakni menganggu ketertiban umum khususnya bagi masyarakat sekitar yang mayoritas muslim.

Festival ini juga dikawatirkan menganggu proses belajar mengajar Ponpes Baitul Salam yang lokasinya bersebelahan dengan Candi. “Alasan lainnya kami kawatir aka nada penyalahgunaan narkoba, minum-minuman keras dan lainnya,” terangnya.

Sementara itu pihak PT TWC Borobodur, Prambanan dan Ratu Boko enggan memberikan konfirmasi. Direktur Teknik dan Infrastruktur PT TWC Retno Hardiasiwi tak menjawab saat dikonfirmasi.

Demikian pula dengan Kasubdiv Humas dan Protokol PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Dewi Krisnawati. Tidak seperti biasanya, SMS dan WhatsApp yang dikirim beberapa kali tak direspon sama sekali.

Untuk dietahui festival ini rencananya juga akan mengahdirkan Dream Theater sebagi bintang utama. Grup rock kawakan juga akan dihadirkan seperti Good Bles, Power Metal, Pass and, Burgerkill, Death Vomit dan lainnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.5026 seconds (0.1#10.140)