Kabel Suramadu Terbakar, Pasokan Listrik ke Madura Terhambat
A
A
A
SURABAYA - Kebakaran kabel di bawah jalur motor Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) membuat pasokan listrik ke Madura terhambat.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memprediksi adanya kemungkinan terjadinya gangguan pasokan listrik ke Pulau Madura dalam beberapa hari ke depan.
Manager PT PLN Area Pelaksana Pemeliharaan Surabaya Nofrizal Erdiansyah menuturkan, kabel di bawah Jembatan Suramadu yang terbakar ini berada di sisi jalur arah ke Madura.
Kabel itu berada tepat di bawah jalur motor yang dipakai setiap hari oleh para pengendara. Kondisi ini membuat pasokan listrik pada saat beban puncak di Pulau Madura akan mengalami gangguan hebat.
Selama ini, pasokan listrik ke Pulau Madura mendapatkan suplai dari dua sirkuit. PLN selalu mengandalkan sirkuit jaringan listrik yang terpasang dari Kenjeran Surabaya hingga Gili Timur, Bangkalan.
“Satunya lagi sirkuit jaringan listrik yang terpasang di bawah Jembatan Suramadu yang membentang sampai Bangkalan," ujar Nofrizal, Minggu (24/9/2017).
Dia melanjutkan, kedua sirkuit itu selama ini menjadi tumpuan utama PLN dalam membagi pasokan ke empat kabupaten yang ada di Pulau Madura. Kapasitas masing-masing sirkuit itu mencapai 145 Megawatt (MW).
“Saat beban puncak pemakaian listrik di Pulau Madura bisa mencapai 200 MW,” ungkapnya.
Dengan beban puncak itu, kata dia, saat sirkuit yang ada di Jembatan Suramadu ke Bangkalan ini mengalami gangguan maka efek dominonya cukup tinggi. Pihaknya hanya mengandalkan suplai listrik dari satu sirkuit di Kenjeran-Gili Timur yang cuma berkapasitas 145 MW saja.
“Makanya beberapa wilayah di Pulau Madura sejak Sabtu sore sudah mengalami pemadaman listrik,” ujarnya.
PLN telah menetapkan status siaga sejak terjadi kebakaran kabel di bawah Jembatan Suramadu. Dengan demikina, penanganan yang dilakukan bisa cepat dan segera ada solusi dalam memperbaiki sirkuit.
Nofrizal juga menjelaskan, langkah antisipasi lainnya untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik ke Pulau Madura dengan menambah pasokan listrik dari beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Salah satunya dengan mengandalkan pasokan listrik dari PLTD Malang dan Mojokerto. Hal itu dikatakannya bisa dilakukan untuk sementara hingga sirkuit jaringan listrik di bawah Jembatan Suramadu yang menuju Kota Bangkalan selesai diperbaiki.
Saat ditanya mengenai waktu penyelesaian, pihaknya belum bisa memastikan secara rinci perbaikan sirkuit jaringan listrik yang tertanam di bawah Jembatan Suramadu itu selesai.
Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jatim Pinto Rahardjo menuturkan, pasca kebakaran maka proses recovery pasokan listrik di Pulau Madura setidaknya membutuhkan waktu sepekan.
Estimasi itu diperlukan untuk membersihkan kabel yang terbakar di bawah jembatan. Waktu recovery yang cukup lama itu akan ditempuh karena PLN butuh mendatangkan material dan teknik yang tidak mudah menyambungkan dua kabel bertegangan tinggi.
Apalagi yang terbakar di bawah jembatan itu, sambung dia, kabel PLN untuk distribusi listrik Jawa-Madura. “Jadi yang terbakar itu kabel sepanjang 150 meter yang bisa dilalui aliran listrik 150 KV,” katanya.
Dia menjelaskan, satu kabel memiliki kemampuan untuk men-suplay seluruh Madura. tetapi ada bottle neck di Madura yang belum dilalui penuh beban puncak 190 MW sehingga kemungkinan ada kekurangan suplai 40-50 MW pada saat beban puncak.
"Jadi saat ini nyala listrinya bergantian. Kami juga mencoba untuk memaksimalkan genset-genset kecil yang bisa menyuplai listrik ke daerah-daerah yang terganggu di Madura," ucapnya.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memprediksi adanya kemungkinan terjadinya gangguan pasokan listrik ke Pulau Madura dalam beberapa hari ke depan.
Manager PT PLN Area Pelaksana Pemeliharaan Surabaya Nofrizal Erdiansyah menuturkan, kabel di bawah Jembatan Suramadu yang terbakar ini berada di sisi jalur arah ke Madura.
Kabel itu berada tepat di bawah jalur motor yang dipakai setiap hari oleh para pengendara. Kondisi ini membuat pasokan listrik pada saat beban puncak di Pulau Madura akan mengalami gangguan hebat.
Selama ini, pasokan listrik ke Pulau Madura mendapatkan suplai dari dua sirkuit. PLN selalu mengandalkan sirkuit jaringan listrik yang terpasang dari Kenjeran Surabaya hingga Gili Timur, Bangkalan.
“Satunya lagi sirkuit jaringan listrik yang terpasang di bawah Jembatan Suramadu yang membentang sampai Bangkalan," ujar Nofrizal, Minggu (24/9/2017).
Dia melanjutkan, kedua sirkuit itu selama ini menjadi tumpuan utama PLN dalam membagi pasokan ke empat kabupaten yang ada di Pulau Madura. Kapasitas masing-masing sirkuit itu mencapai 145 Megawatt (MW).
“Saat beban puncak pemakaian listrik di Pulau Madura bisa mencapai 200 MW,” ungkapnya.
Dengan beban puncak itu, kata dia, saat sirkuit yang ada di Jembatan Suramadu ke Bangkalan ini mengalami gangguan maka efek dominonya cukup tinggi. Pihaknya hanya mengandalkan suplai listrik dari satu sirkuit di Kenjeran-Gili Timur yang cuma berkapasitas 145 MW saja.
“Makanya beberapa wilayah di Pulau Madura sejak Sabtu sore sudah mengalami pemadaman listrik,” ujarnya.
PLN telah menetapkan status siaga sejak terjadi kebakaran kabel di bawah Jembatan Suramadu. Dengan demikina, penanganan yang dilakukan bisa cepat dan segera ada solusi dalam memperbaiki sirkuit.
Nofrizal juga menjelaskan, langkah antisipasi lainnya untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik ke Pulau Madura dengan menambah pasokan listrik dari beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Salah satunya dengan mengandalkan pasokan listrik dari PLTD Malang dan Mojokerto. Hal itu dikatakannya bisa dilakukan untuk sementara hingga sirkuit jaringan listrik di bawah Jembatan Suramadu yang menuju Kota Bangkalan selesai diperbaiki.
Saat ditanya mengenai waktu penyelesaian, pihaknya belum bisa memastikan secara rinci perbaikan sirkuit jaringan listrik yang tertanam di bawah Jembatan Suramadu itu selesai.
Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jatim Pinto Rahardjo menuturkan, pasca kebakaran maka proses recovery pasokan listrik di Pulau Madura setidaknya membutuhkan waktu sepekan.
Estimasi itu diperlukan untuk membersihkan kabel yang terbakar di bawah jembatan. Waktu recovery yang cukup lama itu akan ditempuh karena PLN butuh mendatangkan material dan teknik yang tidak mudah menyambungkan dua kabel bertegangan tinggi.
Apalagi yang terbakar di bawah jembatan itu, sambung dia, kabel PLN untuk distribusi listrik Jawa-Madura. “Jadi yang terbakar itu kabel sepanjang 150 meter yang bisa dilalui aliran listrik 150 KV,” katanya.
Dia menjelaskan, satu kabel memiliki kemampuan untuk men-suplay seluruh Madura. tetapi ada bottle neck di Madura yang belum dilalui penuh beban puncak 190 MW sehingga kemungkinan ada kekurangan suplai 40-50 MW pada saat beban puncak.
"Jadi saat ini nyala listrinya bergantian. Kami juga mencoba untuk memaksimalkan genset-genset kecil yang bisa menyuplai listrik ke daerah-daerah yang terganggu di Madura," ucapnya.
(dam)