Kisah Ibu Bawa Jenazah Bayinya di Angkot Karena Tak Sanggup Bayar Ambulans

Jum'at, 22 September 2017 - 17:55 WIB
Kisah Ibu Bawa Jenazah Bayinya di Angkot Karena Tak Sanggup Bayar Ambulans
Kisah Ibu Bawa Jenazah Bayinya di Angkot Karena Tak Sanggup Bayar Ambulans
A A A
BANDAR LAMPUNG - Delpa Sari seorang ibu dari Kotabumi, terpaksa menggendong jenazah bayinya di dalam angkot untuk dibawa pulang ke rumahnya di Desa Gedung Nyapah, Kotabumi, Lampung Utara karena tidak punya uang untuk menyewa ambulans. Sebelumnya bayi perempuannya yang bernama Berlin meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSUAM) Bandar Lampung, Rabu sore 20 September 2017 sekitar pukul 16.00 WIB.

Delpa terlihat menangis sambil menggendong jenazah puterinya di dalam angkot jurusan Tanjungkarang Rajabasa.

Sebelumnya keluarga Delpa Sari diduga tidak mampu membayar uang Rp2 juta untuk sewa mobil ambulans milik Rumah Sakit Abdoel Moeloek Bandar Lampung. Sehingga dengan terpaksa jenazah anaknya digendong dalam mobil angkutan kota.

Ardiansyah ayah korban menceritakan, awal permasalahan terjadi ketika dirinya sedang mengurus administrasi kepulangan anaknya.

Saat itu petugas mengatakan, adanya perbedaan nama yang tercantum antara kartu BPJS dengan nama yang tertera di bagian formulir pendaftaran.

Petugas itu mengatakan jika terjadi hal demikian harus diurus ulang dan memakan waktu yang lama. Akan tetapi disela-sela negosiasi oknum dari pengemudi ambulans meminta uang untuk memperpendek urusan tersebut.

Saat itu terjadilah negoisasi mengenai permasalah mobil ambulans untuk mengantarkan jenazah anaknya ke rumah duka.

Dimana diketahui seorang oknum pengemudi itu meminta dirinya membayar uang Rp2 juta. Dikarenakan persoalan itu jika diurus akan memakan waktu yang lama. Lalu Ardiansyah meminta kebijaksanaan dengan akan membayar separuh uang dari yang diminta dan sisanya akan dibayar setiba di rumah duka.

Tapi hal itu tidak mendapatkan tanggapan. Alhasil karena tidak memiliki uang yang diminta pria paruh baya ini meminta isterinya turun dari ambulans tersebut dan langsung bergegas jalan menaiki angkot.

Sementara itu Delpa ibu korban mengatakan, dirinya saat itu telah berada di dalam mobil ambulans milik RSUAM tetapi oleh suaminya diminta turun karena tidak memiliki uang untuk membawa anaknya.

Dirinya mengatakan anaknya lahir pada 17 Agustus 2017 lalu di RSU Ryacudu Kotabumi. Saat berusia 1 tahun anaknya terdapat benjolan pada kepalanya. Karena tidak sanggup akhirnya anaknya dirujuk ke RSU Abdul Moeloek di Bandar Lampung.

Bayinya yang berumur 1 tahun tersebut kemudian menderita sesak nafas dan kejang-kejang. Bahkan karena kondisinya tak kunjung baik, petugas segera merujuknya ke Ruang ICU dan diberikan penanganan medis, walau nyawa bayi tersebut tidak tertolong.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.9170 seconds (0.1#10.140)