Gempa Bumi 4,6 SR Guncang Kabupaten Malaka
A
A
A
MALAKA - Gempa bumi berkekuatan 4,6 Skala Righter (SR) mengguncang Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (19/9/2017) pagi. Getaran gempa tersebut terasa hingga ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara. Sesuai hasil analisa BMKG Kupang, gempa tersebut masuk kategori gempa tektonik dengan episentrum terletak pada koordinat 9.76 LS dan 124.78 BT, pada kedalaman 13 KM.
Kepala BMKG Kupang, Drs Hasanudin menjelaskan, peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan lemah dirasakan di daerah Malaka dan Kefa, dalam skala intensitas I SIG-BMKG atau (I-II MMI). "Di daerah ini guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan oleh beberapa orang," katanya.
Dia menambahkan, terkait dengan peristiwa gempabumi Malaka yang baru saja terjadi, hingga laporan ini disusun pada pukul 10.30 WITA, belum terjadi aktivitas gempabumi susulan. Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir Malaka diimbau agar tidak terpancing isu karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," pungkasnya.
Kepala BMKG Kupang, Drs Hasanudin menjelaskan, peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan lemah dirasakan di daerah Malaka dan Kefa, dalam skala intensitas I SIG-BMKG atau (I-II MMI). "Di daerah ini guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan oleh beberapa orang," katanya.
Dia menambahkan, terkait dengan peristiwa gempabumi Malaka yang baru saja terjadi, hingga laporan ini disusun pada pukul 10.30 WITA, belum terjadi aktivitas gempabumi susulan. Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir Malaka diimbau agar tidak terpancing isu karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," pungkasnya.
(wib)