Status Naik Jadi Siaga, Gunung Agung Berpotensi Erupsi
A
A
A
KARANGASEM - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menaikan status Gunung Agung dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) mulai Senin malam (18/9/2016) ini. Atas dasar itu PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM mengeluarkan imbauan kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan terutama yang berada di sekitar gunung tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bali, Made Indra mengatakan, walau situasi saat ini masih terpantau aman, namun, diharapkan masyarakat agar mengikuti apa yang jadi arahan pemerintah untuk penanggulangan bencana.
"Jangan panik itu saja, terpantau seperti yang dilaporkan sudah meningkat jadi Siaga dari status Waspada di Level II," jelasnya, Senin (18/9/2017).
Dia menjelaskan, bahwa dengan kondisi aktivitas seperti saat ini maka jika terjadi letusan, potensi bahayanya diperkirakan berada di area Gunung Agung yang berada di lereng Utara, Tenggara, dan Selatan.
"Dari pengamatan terjadinya grafik peningkatan akibat adanya pergerakan vulkanik yang meningkat Senin (18/9/2017) sejak pukul 19.00 Wita," timpalnya.
Gempa terasa dengan magnitudo Md3.11 terekam pada pukul 19.02 Wita dengan skala MMI II-III di Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Agung di Desa Rendang, Karangasem, Bali .
Status Waspada menjadi Siaga, terhitung dari data instrumental pascakenaikan status ke Level II (Waspada) pada 14 September 2017 hingga 18 September 2017 pukul 20.00 Wita. Dimana terekam 2 kali gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 6 mm dan lama gempa 480 detik.
Serta 18 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2 - 10 mm dan lama gempa 7 - 40 detik. 355 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2 - 10 mm, S-P 0.9 - 2.5 detik dan lama gempa 5 - 38 detik. Lalu 9 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 6 - 8 mm, S-P 4.5 - 8 detik dan lama gempa 32 - 44 detik.
Selain itu ada 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7 - 8 mm, S-P 12 - 16 detik dan lama gempa 47 - 71 detik. Bahkan sejak pukul 20.00 Wita telah terjadi 4 kali gempa terasa yang berpusat di sekitar Gunung Agung.
"Kami harapkan teman-teman media mensosialisasikan situasi status gunung saat ini dari level Waspada ke Siaga," pungkasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bali, Made Indra mengatakan, walau situasi saat ini masih terpantau aman, namun, diharapkan masyarakat agar mengikuti apa yang jadi arahan pemerintah untuk penanggulangan bencana.
"Jangan panik itu saja, terpantau seperti yang dilaporkan sudah meningkat jadi Siaga dari status Waspada di Level II," jelasnya, Senin (18/9/2017).
Dia menjelaskan, bahwa dengan kondisi aktivitas seperti saat ini maka jika terjadi letusan, potensi bahayanya diperkirakan berada di area Gunung Agung yang berada di lereng Utara, Tenggara, dan Selatan.
"Dari pengamatan terjadinya grafik peningkatan akibat adanya pergerakan vulkanik yang meningkat Senin (18/9/2017) sejak pukul 19.00 Wita," timpalnya.
Gempa terasa dengan magnitudo Md3.11 terekam pada pukul 19.02 Wita dengan skala MMI II-III di Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Agung di Desa Rendang, Karangasem, Bali .
Status Waspada menjadi Siaga, terhitung dari data instrumental pascakenaikan status ke Level II (Waspada) pada 14 September 2017 hingga 18 September 2017 pukul 20.00 Wita. Dimana terekam 2 kali gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 6 mm dan lama gempa 480 detik.
Serta 18 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2 - 10 mm dan lama gempa 7 - 40 detik. 355 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2 - 10 mm, S-P 0.9 - 2.5 detik dan lama gempa 5 - 38 detik. Lalu 9 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 6 - 8 mm, S-P 4.5 - 8 detik dan lama gempa 32 - 44 detik.
Selain itu ada 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7 - 8 mm, S-P 12 - 16 detik dan lama gempa 47 - 71 detik. Bahkan sejak pukul 20.00 Wita telah terjadi 4 kali gempa terasa yang berpusat di sekitar Gunung Agung.
"Kami harapkan teman-teman media mensosialisasikan situasi status gunung saat ini dari level Waspada ke Siaga," pungkasnya.
(sms)