Fenomena Awan Jatuh di Raja Ampat Bikin Heboh
A
A
A
WARSAMBIN - Warga Kampung Warsambin, Distrik Teluk Manyalibit, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, dihebohkan dengan penemuan segumpalan benda berwarna putih yang mirip dengan awan yang jatuh, Minggu 17 September 2017. Warga masih heran dengan fenomena gumpalan awan yang jatuh tersebut.
Kejadian unik ini disaksikan langsung oleh salah satu keluarga yang hendak menuju Waisai Kota. Mereka seakan tidak percaya, jika awan dengan gumpalan sebesar itu jatuh di pinggir jalan, tepatnya di turunan menuju Kantor distrik Warsamdin.
Segumpalan Awan yang berukuran besar itu menjadi perhatian dari keluarga tersebut, sehingga mendekati ke lokasi. Mereka pun mengabadikan momen langka tersebut dengan memfoto dan memegang gumpalan awan tersebut.
Karim Ansan yang pertama kali melihat fenomena alam itu mengatakan, awalnya dia tidak percaya jika ada segumpalan awan berbentuk salju jatuh di pinggir jalan menuju Warsamdin, Teluk Wayalibit. ”Kami pikir kabut tapi kok seperti es. Setelah kami dekati kami kaget, apakah ini awan atau salju. Tapi setahu kami, salju tidak pernah turun di Raja Ampat. Apalagi di Teluk Mayalibit,” jelasnya.
Karim menambahkan, awan tersebut diperkirakan jatuh pada Minggu 17 September 2017 sekitar pukul 07.30 Wit. Kemudian awan tersebut menghilang sesaat marahari mulai bersinar. "Seiring dengan kondisi tersebut, awan dengan gumpalan besar itu menghilang secara perlahan-lahan,” tandasnya.
Kejadian unik ini disaksikan langsung oleh salah satu keluarga yang hendak menuju Waisai Kota. Mereka seakan tidak percaya, jika awan dengan gumpalan sebesar itu jatuh di pinggir jalan, tepatnya di turunan menuju Kantor distrik Warsamdin.
Segumpalan Awan yang berukuran besar itu menjadi perhatian dari keluarga tersebut, sehingga mendekati ke lokasi. Mereka pun mengabadikan momen langka tersebut dengan memfoto dan memegang gumpalan awan tersebut.
Karim Ansan yang pertama kali melihat fenomena alam itu mengatakan, awalnya dia tidak percaya jika ada segumpalan awan berbentuk salju jatuh di pinggir jalan menuju Warsamdin, Teluk Wayalibit. ”Kami pikir kabut tapi kok seperti es. Setelah kami dekati kami kaget, apakah ini awan atau salju. Tapi setahu kami, salju tidak pernah turun di Raja Ampat. Apalagi di Teluk Mayalibit,” jelasnya.
Karim menambahkan, awan tersebut diperkirakan jatuh pada Minggu 17 September 2017 sekitar pukul 07.30 Wit. Kemudian awan tersebut menghilang sesaat marahari mulai bersinar. "Seiring dengan kondisi tersebut, awan dengan gumpalan besar itu menghilang secara perlahan-lahan,” tandasnya.
(wib)