Pilgub Jabar, Gerindra Ajak PKS Berjuang Bersama Demokrat-PPP-PAN
A
A
A
BANDUNG - Pascamenyatakan menarik dukungan kepada pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu di ajang Pilgub Jabar 2018, Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Mulyadi langsung mengambil langkah cepat membangun koalisi baru dengan Demokrat, PPP, dan PAN.
Keempat petinggi partai level Jabar itu pun akhirnya bertemu di Bogor, Kamis (14/9/2017) malam. Meski pertemuan tanpa disertai petinggi PKS, partai yang selama ini mengklaim sebagai sekutunya Gerindra, Mulyadi mengajak PKS Jabar pun ikut bergabung ke dalam koalisi baru tersebut.
"Kita berharap PKS bergabung dengan kita," ungkap Mulyadi saat ditemui di Kantor DPD Gerindra Jabar, Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung, Jumat (15/9/2017).
Mulyadi berharap, PKS memahami langkah yang diambilnya. Sebab, Gerindra ingin memberikan solusi terbaik bagi masyarakat Jabar, bukan malah terjebak dalam pusaran untuk meraih kekuasaan dan kepentingan partai semata.
"Dalam konteks kerja sama ini, saya mengajak kepada PKS, ayo kita bicara yang lebih besar. Bukan sekadar kekuasaan dan kepentingan partai, tapi perhatikan masyarakat. Jangan sampai (ada anggapan) seolah-olah jagoan yang kita usung adalah jagoan terbaik, tapi ternyata masyarakat tidak cocok," katanya.
Mulyadi melanjutkan, dalam pertemuannya dengan pimpinan Demokrat, PPP, dan PAN, Kamis (14/9/2017) malam, diperoleh beberapa poin kesepakatan. Namun, kesepakatan belum mengarah pada penetapan kandidat pasangan cagub/cawagub yang akan diusung.
"Saya merapat dengan Demokrat, PAN, dan PPP intinya untuk memastikan kita bisa bekerja sama. Terkait pilgub, kita sepakati parameter-parameter cagub Jabar seperti apa yang dibutuhkan masyarakat," jelasnya.
Menurut Mulyadi, sebagai pihak yang paling tahu kondisi Jabar, para pimpinan partai di level Jabar menjadi penentu bahwa cagub Jabar terpilih nanti benar-benar memang menjadi pilihan masyarakat. Karena itu, untuk membuat parameter cagub Jabar yang diinginkan masyarakat, pihaknya membangun komunikasi dengan sejumlah stakeholder, seperti rektor dan akademisi, ormas, paguyuban, hingga komunitas-komunitas.
"Bahkan, kami akan membangun komunikasi dengan Pak Ahmad Heryawan karena beliau sudah 10 tahun (memimpin Jabar) dan memahami sekali tentang Jabar," tandasnya.
Keempat petinggi partai level Jabar itu pun akhirnya bertemu di Bogor, Kamis (14/9/2017) malam. Meski pertemuan tanpa disertai petinggi PKS, partai yang selama ini mengklaim sebagai sekutunya Gerindra, Mulyadi mengajak PKS Jabar pun ikut bergabung ke dalam koalisi baru tersebut.
"Kita berharap PKS bergabung dengan kita," ungkap Mulyadi saat ditemui di Kantor DPD Gerindra Jabar, Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung, Jumat (15/9/2017).
Mulyadi berharap, PKS memahami langkah yang diambilnya. Sebab, Gerindra ingin memberikan solusi terbaik bagi masyarakat Jabar, bukan malah terjebak dalam pusaran untuk meraih kekuasaan dan kepentingan partai semata.
"Dalam konteks kerja sama ini, saya mengajak kepada PKS, ayo kita bicara yang lebih besar. Bukan sekadar kekuasaan dan kepentingan partai, tapi perhatikan masyarakat. Jangan sampai (ada anggapan) seolah-olah jagoan yang kita usung adalah jagoan terbaik, tapi ternyata masyarakat tidak cocok," katanya.
Mulyadi melanjutkan, dalam pertemuannya dengan pimpinan Demokrat, PPP, dan PAN, Kamis (14/9/2017) malam, diperoleh beberapa poin kesepakatan. Namun, kesepakatan belum mengarah pada penetapan kandidat pasangan cagub/cawagub yang akan diusung.
"Saya merapat dengan Demokrat, PAN, dan PPP intinya untuk memastikan kita bisa bekerja sama. Terkait pilgub, kita sepakati parameter-parameter cagub Jabar seperti apa yang dibutuhkan masyarakat," jelasnya.
Menurut Mulyadi, sebagai pihak yang paling tahu kondisi Jabar, para pimpinan partai di level Jabar menjadi penentu bahwa cagub Jabar terpilih nanti benar-benar memang menjadi pilihan masyarakat. Karena itu, untuk membuat parameter cagub Jabar yang diinginkan masyarakat, pihaknya membangun komunikasi dengan sejumlah stakeholder, seperti rektor dan akademisi, ormas, paguyuban, hingga komunitas-komunitas.
"Bahkan, kami akan membangun komunikasi dengan Pak Ahmad Heryawan karena beliau sudah 10 tahun (memimpin Jabar) dan memahami sekali tentang Jabar," tandasnya.
(zik)