Universitas Berperan dalam Solusi Jangka Panjang Penanganan Karhutla
A
A
A
PALEMBANG - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) telah menjadi momok yang tak berkesudahan. Pelibatan akademisi menjadi pilihan untuk menemukan solusi jangka panjang. Peran universitas perlu dilibatkan untuk mencari langka-langka yang tepat untuk mencegah karhutla. Hal ini mengemuka dalam kegiatan penandatanganan kerjasama "Desa Mandiri Api", program pencegahan kebakaran lahan berbasis desa antara Minamas dengan Universitas Sriwijaya, di Palembang, Kamis (14/9/2017).
Presiden Direktur PT Minamas Gemilang, Haryanto Tedjawidjaja mengatakan, pemberian pemahaman karhutla dilakukan sejak dini di bangku sekolah. Sehingga ketika dewasa pemikiran tentang tata kelola lahan berkelanjutan dengan metode zero burning tertanam.
Rektor Unsri Anis Saggaff mengatakan, sesuai dengan petunjuk dari para pendahulu, jika pengusaha, pemda dan universitas bersatu, akan menjadi kekuatan. "Kami (universitas) berdiri untuk rakyat, kami miliki banyak ahli dan ilmu. Tapi implementasi yang belum," katanya.
Untuk itu, sambung profesor teknik ini, kita semua harus berubah, karena dunia mengakui iklim berubah.
"Kami menyambut baik kerjasama ini. Ini merupakan mitra korporasi pertama bagi kami dalam mengatasi masalah karhutla. Bersama sama kita akan menyumbangkan ide, pikiran dan tenaga demi tuntasnya permasalahan karhutla, khususnya di Sumsel," timpalnya.
Pada bagian lain PT Minamas Gemilang juga menyerahkan lima unit motor damkar ke Polda Sumsel. Bantuan tersebut diterima langsung Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain.
"Motor damkar untuk mempermudah patroli dan pemadaman yang akan kita sebar di OI, OKI dan lainnya," ujar Kapolda.
Terkait karhutla, Kapolda menegaskan, pihaknya melakukan sejumlah langkah, pertama preventif edukatif dengan sosialisasi, penyebaran informasi, maklumat kapolda dan sebagainya. Kemudian ke perusahaan-perusahaan harus memiliki peralatan, jika tidak bisa dipidana.
Selain itu, sambung Jenderal asal Sumsel ini, memang ada ketentuan boleh membakar dengan lahan 2 hektare. Namun jika terbukti merusak dapat dikenakan pasal. "Melanggar undang undang lingkungan, undang undang perkebunan," tandasnya.
Penandatangan kerjasama Unsri dengan PT Minamas Gemilang terkait program desa peduli api.
Presiden Direktur PT Minamas Gemilang, Haryanto Tedjawidjaja mengatakan, pemberian pemahaman karhutla dilakukan sejak dini di bangku sekolah. Sehingga ketika dewasa pemikiran tentang tata kelola lahan berkelanjutan dengan metode zero burning tertanam.
Rektor Unsri Anis Saggaff mengatakan, sesuai dengan petunjuk dari para pendahulu, jika pengusaha, pemda dan universitas bersatu, akan menjadi kekuatan. "Kami (universitas) berdiri untuk rakyat, kami miliki banyak ahli dan ilmu. Tapi implementasi yang belum," katanya.
Untuk itu, sambung profesor teknik ini, kita semua harus berubah, karena dunia mengakui iklim berubah.
"Kami menyambut baik kerjasama ini. Ini merupakan mitra korporasi pertama bagi kami dalam mengatasi masalah karhutla. Bersama sama kita akan menyumbangkan ide, pikiran dan tenaga demi tuntasnya permasalahan karhutla, khususnya di Sumsel," timpalnya.
Pada bagian lain PT Minamas Gemilang juga menyerahkan lima unit motor damkar ke Polda Sumsel. Bantuan tersebut diterima langsung Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain.
"Motor damkar untuk mempermudah patroli dan pemadaman yang akan kita sebar di OI, OKI dan lainnya," ujar Kapolda.
Terkait karhutla, Kapolda menegaskan, pihaknya melakukan sejumlah langkah, pertama preventif edukatif dengan sosialisasi, penyebaran informasi, maklumat kapolda dan sebagainya. Kemudian ke perusahaan-perusahaan harus memiliki peralatan, jika tidak bisa dipidana.
Selain itu, sambung Jenderal asal Sumsel ini, memang ada ketentuan boleh membakar dengan lahan 2 hektare. Namun jika terbukti merusak dapat dikenakan pasal. "Melanggar undang undang lingkungan, undang undang perkebunan," tandasnya.
Penandatangan kerjasama Unsri dengan PT Minamas Gemilang terkait program desa peduli api.
(sms)