Bupati Perempuan Pertama di Bali Goes To Campus UGM
A
A
A
YOGYAKARTA - Ni Putu Eka Wiryastuti, sosok perempuan pertama yang menjabat bupati di Bali. Ia dipercaya memimpin Kabupaten Tabanan, Bali, selama dua periode (2010 hingga saat ini).
Prestasi dan capaiannya membuat Tabanan menjadi daerah yang membanggakan di Pulau Bali. Hal ini tidak terlepas dari terobosannya mewujudkan Tabanan sejahtera, aman dan berprestasi.
Perempuan kharismatik kelahiran 21 Desember 1975 di Tabanan, selalu mengajak partisipasi aktif masyarakat dalam membangun daerahnya. Dalam bidang ekonomi, ia memiliki sikap jelas bahwa pemberdayaan sektor ril berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan dipandang amat penting dan strategis bagi kemajuan rakyatnya.
Dalam hal ini, ia mensinergikan ekonomi rakyat itu dengan industri pariwisata yang selama ini telah menjadi primadona. Masyarakat diberikan akses luas meningkatkan partisipasi lokal dan daya saing produk di setiap destinasi pariwisata.
Eka mengibarkan tekadnya untuk menjadikan seluruh desa menjadi Desa Wisata. Dengan pengembangan desa wisata ini, ia membuka wawasan warganya untuk mengerti dan menyadari bahwa alam yang indah dengan keunikan budayanya memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan.
Inilah tekad seorang perempuan yang selalu lapang dalam melayani rakyat. Sekelumit cerita itu akan dikupas dalam seminar ekonomi kerakyatan dan launching buku 'Investasi Hati Eka Wiryastuti' di University Club, UGM Yogyakarta pada 14 September 2017 nanti.
"Kami bermaksud menyelengarakan diskusi serius tentang inovasi dan best practies pengembangan ekonomi daerah berbasis idiologi bangsa dalam seminar dan diskusi buku," kata Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEK) UGM Yogyakarta, Puthut Indroyono kepada wartawan, Selasa (12/9/2017).
Tujuannya diskusi ini untuk memaparkan praktek pembangunan dalam mewujudkan perekonomian yang berlandaskan ideologi bangsa. Mendiskusikan peluang dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Sebelum membahas buku 'investasi hati', Bupati Tabanan sendiri dijadwalkan akan memberi pemaparan. Diskusi buku itu akan dibahas oleh Arie Sujito (Dosen Fak Ilmu Sosial dan Politik UGM), Enny Sri Hartati (Direktur INDEF), dan Dumairy (Dosen Fak Ekonomi Bisnis).
Kemudian akan ditangapi oleh Wasingatu Zaikiyah (LSM IDEA DIY), Cungki Kusdarjito (Rektor Universitas Janabadra) dan Sunaji Zamroni (Direktur IRE DIY yang juga seorang dosen).
"Buku ini mengupas perjalanan Eka Wiryastuti dalam memimpin Tabanan. Banyak prestasi yang diraih dan mendapatkan Inewsmaker Awards 2016," kata Aprilia Hariani, penulis buku biografi Eka Wiryastuti ini.
Banyak prestasi yang diraih Eka Wiryastuti dalam memimpin Tabanan. Namun, dalam catatan biografi ini tidak ditulis bahtera rumah tangganya. Menurut informasi, Eka menggugat cerai suaminya dan sudah diputus majelis hakim pengadilan pada 22 Agustus 2017 lalu.
Mendapat pernyataan dari wartawan, Aprilia mengaku tidak menulis privasi atau kehidupan pribadinya. Namun, dia menjelaskan jika sosok Eka lebih mementingkan masyarakat dibanding kehidupan pribadinya.
Prestasi dan capaiannya membuat Tabanan menjadi daerah yang membanggakan di Pulau Bali. Hal ini tidak terlepas dari terobosannya mewujudkan Tabanan sejahtera, aman dan berprestasi.
Perempuan kharismatik kelahiran 21 Desember 1975 di Tabanan, selalu mengajak partisipasi aktif masyarakat dalam membangun daerahnya. Dalam bidang ekonomi, ia memiliki sikap jelas bahwa pemberdayaan sektor ril berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan dipandang amat penting dan strategis bagi kemajuan rakyatnya.
Dalam hal ini, ia mensinergikan ekonomi rakyat itu dengan industri pariwisata yang selama ini telah menjadi primadona. Masyarakat diberikan akses luas meningkatkan partisipasi lokal dan daya saing produk di setiap destinasi pariwisata.
Eka mengibarkan tekadnya untuk menjadikan seluruh desa menjadi Desa Wisata. Dengan pengembangan desa wisata ini, ia membuka wawasan warganya untuk mengerti dan menyadari bahwa alam yang indah dengan keunikan budayanya memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan.
Inilah tekad seorang perempuan yang selalu lapang dalam melayani rakyat. Sekelumit cerita itu akan dikupas dalam seminar ekonomi kerakyatan dan launching buku 'Investasi Hati Eka Wiryastuti' di University Club, UGM Yogyakarta pada 14 September 2017 nanti.
"Kami bermaksud menyelengarakan diskusi serius tentang inovasi dan best practies pengembangan ekonomi daerah berbasis idiologi bangsa dalam seminar dan diskusi buku," kata Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEK) UGM Yogyakarta, Puthut Indroyono kepada wartawan, Selasa (12/9/2017).
Tujuannya diskusi ini untuk memaparkan praktek pembangunan dalam mewujudkan perekonomian yang berlandaskan ideologi bangsa. Mendiskusikan peluang dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Sebelum membahas buku 'investasi hati', Bupati Tabanan sendiri dijadwalkan akan memberi pemaparan. Diskusi buku itu akan dibahas oleh Arie Sujito (Dosen Fak Ilmu Sosial dan Politik UGM), Enny Sri Hartati (Direktur INDEF), dan Dumairy (Dosen Fak Ekonomi Bisnis).
Kemudian akan ditangapi oleh Wasingatu Zaikiyah (LSM IDEA DIY), Cungki Kusdarjito (Rektor Universitas Janabadra) dan Sunaji Zamroni (Direktur IRE DIY yang juga seorang dosen).
"Buku ini mengupas perjalanan Eka Wiryastuti dalam memimpin Tabanan. Banyak prestasi yang diraih dan mendapatkan Inewsmaker Awards 2016," kata Aprilia Hariani, penulis buku biografi Eka Wiryastuti ini.
Banyak prestasi yang diraih Eka Wiryastuti dalam memimpin Tabanan. Namun, dalam catatan biografi ini tidak ditulis bahtera rumah tangganya. Menurut informasi, Eka menggugat cerai suaminya dan sudah diputus majelis hakim pengadilan pada 22 Agustus 2017 lalu.
Mendapat pernyataan dari wartawan, Aprilia mengaku tidak menulis privasi atau kehidupan pribadinya. Namun, dia menjelaskan jika sosok Eka lebih mementingkan masyarakat dibanding kehidupan pribadinya.
(rhs)