Gubernur Jabar Dorong Kabupaten/Kota Investasi di Bidang Pengelolaan Sampah

Kamis, 07 September 2017 - 18:53 WIB
Gubernur Jabar Dorong Kabupaten/Kota Investasi di Bidang Pengelolaan Sampah
Gubernur Jabar Dorong Kabupaten/Kota Investasi di Bidang Pengelolaan Sampah
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mendorong pemerintah kabupaten/kota di seluruh Provinsi Jabar berinvestasi di bidang pengelolaan sampah dan air bersih. Menurut Gubernur yang akrab disapa Aher itu, dalam teori kesehatan, lingkungan yang bersih dan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dan keluarga dapat berpengaruh kepada kesehatan hingga 75%.

"Sementara rumah sakit, obat-obatan, dokter, apotik, dan lain sebagainya yang termasuk pada kategori pelayanan kesehatan, pengaruhnya maksimal hanya 20% saja," ungkap Aher dalam acara penandatanganan nota kesepahaman pengolahan sampah dan penyediaan air minum regional, di Aula Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (6/9/2017) malam.

"Nah, supaya yang 20% itu pun tidak menghinggapi kita, dalam arti layanan kesehatan, mari kita jaga lingkungan kita dengan perilaku hidup bersih dan sehat," timpal Aher.

Aher menjelaskan, manakala sampah tertangani dengan baik, maka biaya kesehatan dapat ditekan signifikan. Begitupun dalam pengelolaan air bersih. Aher menekankan, permasalahan sampah dan air bersih harus menjadi perhatian bersama, khususnya pemerintah kabupaten/kota.

"Sebab, menurut UU (Undang-Undang) Persampahan, sampah adalah urusan wajib kabupaten/kota dan urusan pilihan bagi pihak (pemerintah) provinsi," katanya.

Oleh karenanya, Aher mengimbau seluruh bupati/wali kota di Jabar mulai berinvestasi dalam bidang pengolahan sampah dan air bersih. Sehingga, anggaran kesehatan pun bisa dipangkas karena masyarakatnya lebih sehat.

"Saya ingatkan mumpung banyak bupati wali/kota yang datang sekarang, jangan sampai yang punya kategori sunnah lebih sibuk dari yang punya kategori wajib," tegas Aher.

Aher pun meminta bupati/wali kota di Jabar tidak ragu berinvestasi dalam bidang pengelolaan sampah dan air bersih. Sebab, kata Aher, semahal apapun investasinya akan berpengaruh terhadap penghematan anggaran.

"Sebab, biaya kesehatan nantinya akan semakin rendah gara-gara lingkungan hidup kita sehat karena terpelihara, terkelola sampah dan air bersihnya dengan baik," timpalnya.

Aher juga menyebutkan, distribusi air bersih di Jabar kini sudah mencapai 71% atau terus meningkat dibandingkan 2008 lalu ketika dirinya baru mengemban jabatan Gubernur Jabar. Kala itu, distribusi air bersih di Jabar baru mencapai 55%.

"Kita juga ingin agar penyebaran air bersih ini terus ditingkatkan guna mendongkrak perolehan dan pendayagunaan akses air bersih untuk masyarakat," katanya.

Dalam kegiatan tersebut, Pemprov Jabar menandatangani Naskah Addendum Perjanjian Kerja Sama tentang Pelayanan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Nambo untuk Wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok.

Selain itu, ditandatangani pula naskah kesepakatan bersama antara Pemprov Jabar, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Regional Metropolitan Cirebon Raya (Jatigede) dan Regional Metropolitan Bandung Raya.

"(Upaya) ini pada hakekatnya merupakan bukti bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen meningkatkan pelayanan publik, terutama yang berkaitan dengan pelayanan dasar," tandas Aher.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7435 seconds (0.1#10.140)