Ada Bekas Benturan Benda Tumpul di Tengkorak yang Diduga Bidan Cantik
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Hasil forensik temuan kerangka manusia di tepian sungai di Desa Penyombaan Kecamatan Arut Utara (Aruta), Kobar ditemukan retakan di kepala bagian pelipis kanan dan kiri.
Retakan di bagian pelipis kiri cukup dalam mencapai 0,5 centimeter. "Kalau bahasa kami itu akibat benturan oleh benda tumpul di bagian kepala, apa itu dipukul atau terbentur itu bukan ranah kami. Biar penyidik yang menyimpulkan," ujar ahli forensik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, dr Erianto di kamar jenazah sambil melihatkan tulang belulang, Rabu (6/9/2017).
Ia menjelaskan, selain itu dirinya juga memastikan bahwa struktur kerangka itu dipastikan perempuan berdasarkan bentuk tulang kepala dan tulang di daerah kemaluan.
Kemudian rambut hitam panjang dan halus. "Umur diperkirakan 18-25 tahun berdasarkan wujud dan warna tulang yang kita periksa. Kemudian meninggalnya di bawah 3 bulan," katanya.
Untuk menguatkan siapa sebenarnya korban tersebut, pihaknya akan mengirim sampel gigi untuk diuji laboratorium atau tes DNA. "Tetap kesimpulannya siapa korban ini harus dites DNA di Jakarta dan hasilnya maksimal 1 bulan. Sebab tinggal kerangka saja. Kami harus bicara secara ilmiah untuk menentukan ini keluarga siapa," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Pemulasaraan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Sukardi menambahkan, dalam waktu satu bulan orang yang meninggal bisa tersisa tengkoraknya saja jika proses pembusukan cepat.
Apalagi korban tersebut ditemukan di tepian sungai. "Bisa saja satu bulan hanya tersisa tengkorak saja, apalagi lokasinya di sungai yang kelembaban tinggi. Tapi tetap menunggu tes DNA," sebutnya.
Ia melanjutkan, di kerangka itu juga ditemukan sebuah kalung emas yang sama persis dimiliki oleh seorang bidan Dinie Prasetyani yang menghilang sejak 6 Agustus lalu.
"Jadi waktu saya melakukan forensik, polisi memperlihatkan kalung tersebut dan dicocokkan dengan foto di Facebook Dinie Prasetyani sama persis seperti itu," jelasnya.
Terpisah, Wakapolres Kobar Kompol Dhovan Oktavianto mengatakan, saat ini upaya yangg dilakukan polisi dengan menyampaikan ke masyarakat melalui kepala desa jika ada keluarga yang hilang terutama perempuan umur sekitar 20 sampai 25 tahun agar menghubungi anggota Polsek Arut Utara.
"Dan kami akan melakuka pengecekan DNA untuk memastikan kekerabatannya. Jadi mohon ditunggu hasilnya," ujar Dhovan.
Retakan di bagian pelipis kiri cukup dalam mencapai 0,5 centimeter. "Kalau bahasa kami itu akibat benturan oleh benda tumpul di bagian kepala, apa itu dipukul atau terbentur itu bukan ranah kami. Biar penyidik yang menyimpulkan," ujar ahli forensik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, dr Erianto di kamar jenazah sambil melihatkan tulang belulang, Rabu (6/9/2017).
Ia menjelaskan, selain itu dirinya juga memastikan bahwa struktur kerangka itu dipastikan perempuan berdasarkan bentuk tulang kepala dan tulang di daerah kemaluan.
Kemudian rambut hitam panjang dan halus. "Umur diperkirakan 18-25 tahun berdasarkan wujud dan warna tulang yang kita periksa. Kemudian meninggalnya di bawah 3 bulan," katanya.
Untuk menguatkan siapa sebenarnya korban tersebut, pihaknya akan mengirim sampel gigi untuk diuji laboratorium atau tes DNA. "Tetap kesimpulannya siapa korban ini harus dites DNA di Jakarta dan hasilnya maksimal 1 bulan. Sebab tinggal kerangka saja. Kami harus bicara secara ilmiah untuk menentukan ini keluarga siapa," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Pemulasaraan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Sukardi menambahkan, dalam waktu satu bulan orang yang meninggal bisa tersisa tengkoraknya saja jika proses pembusukan cepat.
Apalagi korban tersebut ditemukan di tepian sungai. "Bisa saja satu bulan hanya tersisa tengkorak saja, apalagi lokasinya di sungai yang kelembaban tinggi. Tapi tetap menunggu tes DNA," sebutnya.
Ia melanjutkan, di kerangka itu juga ditemukan sebuah kalung emas yang sama persis dimiliki oleh seorang bidan Dinie Prasetyani yang menghilang sejak 6 Agustus lalu.
"Jadi waktu saya melakukan forensik, polisi memperlihatkan kalung tersebut dan dicocokkan dengan foto di Facebook Dinie Prasetyani sama persis seperti itu," jelasnya.
Terpisah, Wakapolres Kobar Kompol Dhovan Oktavianto mengatakan, saat ini upaya yangg dilakukan polisi dengan menyampaikan ke masyarakat melalui kepala desa jika ada keluarga yang hilang terutama perempuan umur sekitar 20 sampai 25 tahun agar menghubungi anggota Polsek Arut Utara.
"Dan kami akan melakuka pengecekan DNA untuk memastikan kekerabatannya. Jadi mohon ditunggu hasilnya," ujar Dhovan.
(nag)