Nabung 6 Tahun, Maman dan Emi Tak Menyangka Ditipu First Travel

Senin, 28 Agustus 2017 - 14:04 WIB
Nabung 6 Tahun, Maman dan Emi Tak Menyangka Ditipu First Travel
Nabung 6 Tahun, Maman dan Emi Tak Menyangka Ditipu First Travel
A A A
BANDUNG - Korban penipuan First Travel di Kota Bandung semakin banyak yang melapor ke Polrestabes Bandung. Dua di antara korban adalah Maman Warman (66) dan istrinya Emi Andriyani (58), warga Cibolerang, Kopo, Kota Bandung. Keduanya tidak menyangka akan menjadi korban penipuan biro perjalanan milik tersangka Annisa Hasibuan dan Andika Surachman itu.

Ditemui di Mako Satreskrim Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Senin (28/8/2017), pasangan suami istri Maman dan Emi menuturkan, dana umrah sebesar Rp30 juta diperoleh dengan cara menabung selama enam tahun dan dibantu oleh empat anak mereka. Setelah terkumpul, kata Maman, dia menyetorkan dana tersebut ke First Travel Cabang Bandung pada 22 Agustus 2016.

Pihak First Travel menjanjikan Maman dan Emi berangkat pada Maret 2017. Namun janji ini ternyata tak terbukti. Kemudian, First Travel kembali berjanji memberangkatkan pensiunan guru SD ini pada April 2017. Lagi-lagi janji tersebut tak terbukti. Begitu juga janji berangkat ke Tanah Suci Mekkah pada Mei 2017, tidak terwujud. "Akhirnya kami tahu First Travel ini bermasalah dari media. Kami jadi sadar telah menjadi korban penipuan," kata Maman.

Menurut Maman dan Emi, mereka tertarik menggunakan jasa First Travel karena saran dari putranya. Ibu dari teman putranya itu telah berangkat empat kali umrah dan lancar. "Karena kami nilai profesional, kami tertarik menjadi calon jamaah umrah melalui First Travel. Kami ingin refund saja dan cari agen lain untuk pergi umrah," ungkap Maman.

Maman dan Emi memiliki empat anak laki-laki yang saat ini sudah dewasa dari pernikahan mereka 41 lampau. Pasutri tersebut merupakan salah satu dari 632 korban First Travel Cabang Bandung yang batal berangkat umrah. "Ini biaya umrah kami juga ditambah sama anak-anak. Katanya sebagai kado pernikahan kami. Kami terus berupaya, tetapi semisalnya tidak kembali, kami Lillahittaala, ikhlas," ujar Emi.

Sementara Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana mengatakan, Satreskrim Polrestabes Bandung akan membuka posko crisis center untuk menindaklanjuti laporan para korban penipuan First Travel. Posko ini juga untuk memudahkan komunikasi dan menampung para korban First Travel di Kota Bandung dan sekitarnya, yang diperkirakan mencapai 632 orang.
(mcm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6475 seconds (0.1#10.140)