Innalillah! Dua Siswa SD Tewas Terseret Banjir

Jum'at, 25 Agustus 2017 - 20:29 WIB
Innalillah! Dua Siswa...
Innalillah! Dua Siswa SD Tewas Terseret Banjir
A A A
PELAIHARI - Dua siswa sekolah dasar (sd) di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, tewas setelah diseret banjir. Evakuasi jasad kedua bocah itu terpaksa menggunakan alat berat (grader) sebelum dipindahkan ke ambulans yang membawanya ke Puskesmas Jorong untuk proses visum.

Kedua bocah ini yaitu Reisya Ramadhani dan Dhea Naizma Ramadhani berusia sembilan tahun, siswi kelas III Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kebun Barat Desa Damit Hulu. Keduanya ditemukan warga di selokan sudah tidak bernyawa lagi. Diduga keduanya terseret air yang melintas di ruas jalan desa.

Murniah, orang tua Dhea Naizma Ramadhani mengaku saat kejadian ia sedang menunggu mobil jemputan yang disediakan perusahaan sawit. Saat itu pihak sekolah mengizinkan siswa untuk pulang lebih awal karena hujan sangat deras.

“Sambil menunggu mobil jemputan anak saya minta izin untuk bermain sama rekannya, namun saya tidak tahu kalau anak saya bermain di selokan yang ada airnya,” kata Murniah ibu lima anak yang berusaha tegar menghadapi musibah.

Murniah menambahkan beberapa saat kemudian atau sekitar pukul 10.30 Wita, anak lelakinya lari sambil berteriak menyebut kakaknya. “Saya segera berlari untuk mengetahui apa yang terjadi. Ternyata anak saya sudah tinggal bagian kepala saja yang terlihat dan tangannya bergerak-gerak,” kata Murniah.

Melihat anaknya yang tengah sekarat, Murniah segera menceburkan diri ke selokan yang tengah deras airnya akibat hujan lebat sejak pagi hari.

“Saya berusaha menolong anak saya, namun tidak berhasil karena derasnya air,” kata Murniah yang mengaku tidak tahu lagi apa yang terjadi karena ia sendiri pingsan dan ditolong warga.

Masih tingginya genangan air di ruas jalan antar desa yang melintas di Desa Damit Hulu itu membuat proses evakuasi kedua jenazah bocah SD itu menggunakan alat berat sebelum dipindah ke ambulans.

Setelah dilakukan visum di Puskesmas Jorong, jasad kedua bocah itu dibawa pulang orang tua masing-masing. Reisya Ramadhani dibawa ke Trans 300 Jorong, Kecamatan Jorong. Sedangkan Dhea Naizma Ramadhani dibawa orang tuanya ke Desa Sebamban, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu.

Selama bekerja di perkebunan sawit PT Gawi Makmur Kalimantan atau GMK, orang tua kedua siswa SD itu tinggal di perumahan karyawan.

Kapolsek Batu Ampar Iptu Darso mengatakan, air mulai menggenangi beberapa titik jalan antardesa di Kecamatan Batu Ampar, salah satunya di Desa Damit Hulu, lokasi terjadinya musibah tewasnya dua bocah SD.

“Hujan lebat di kawasan Kecamatan Batu Ampar terjadi sejak malam hari, sampai pagi hari hujan masih deras. Sedangkan air mulai melintas di jalan sekitar pukul 09.00 wita,” kata Kapolsek yang langsung memimpin anak buahnya membantu proses evakuasi.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1358 seconds (0.1#10.140)