NasDem Sebut PKB Akan Ikut Usung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
A
A
A
BANDUNG - Partai NasDem mengklaim komunikasi politik yang dibangun dengan PKB dalam rangka membangun koalisi sudah semakin mengerucut. Bahkan, PKB hampir final bergabung dengan NasDem di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) 2018 untuk mengusung Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, sebagai calon gubernur (cagub).
Ketua DPW NasDem Jabar, Saan Mustopa meyakinkan, dalam satu hingga dua pekan ke depan, PKB dapat dipastikan bergabung dengan NasDem. Jika PKB bergabung dengan NasDem yang memililiki lima kursi di DPRD Jabar, syarat pengusungan Ridwan Kamil tinggal menyisakan delapan kursi dari 20 kursi yang dibutuhkan. “PKB satu dua minggu ke depan mudah-mudahan sudah selesai (berkoalisi),” ungkap Saan, Jumat (25/8/2017).
Bahkan, lanjut Saan, bukan hanya dengan PKB, pihaknya juga terus mengintensifkan komunikasi politik dengan PPP yang menurutnya juga sudah semakin matang. Komunikasi politik dengan PPP bahkan dibangun di dua kubu yang berseteru sekaligus, baik kubu Dzan Faridz maupun kubu Romahurmuziy. “PPP pun secara prinsip tidak ada masalah, baik dengan (kubu) Romy maupun Dzan Faridz. Dengan kubu Dzan Faridz hampir selesai juga, termasuk Pak Romy,” katanya.
Dengan bergabungnya PKB dan PPP, Saan yakin jagoannya akan melenggang mulus ke Pilgub Jabar. Ketika PPP yang memiliki sembilan kursi di DPRD Jabar bergabung dengan NasDem dan PKB, syarat kepemilikan kursi pengusungan Ridwan Kamil pun otomatis sudah lebih dari cukup. “Tidak ada persoalan soal partai pengusung. Soal kursi juga, PKB dan PPP juga sudah selesai, ini soal skema dan timing aja,” katanya.
Terkait manuver sejumlah partai dalam wacana koalisi tanpa melibatkan NasDem, Saan memandangnya hanya bagian dari dinamika politik. Bahkan, Saan pun tak menganggapnya sebagai ancaman. “Justru partai yang tidak menentukan sikap, itu akan terombang-ambing,” ungkapnya.
Saan pun membantah anggapan Ridwan Kamil yang berada di posisi terpojok menyusul manuver-manuver yang dilakukan partai tanpa melibatkan NasDem tersebut. Dia menegaskan, saat ini, hanya Ridwan Kamil yang sudah memiliki kepastian sebagai kandidat cagub Jabar. “Yang lebih punya kepastian, ya Kang Emil. Pertama elektabilitas, kedua dukungan partai. Lalu, kepastian buat masyarakat Jabar. Itu Kang Emil jauh di depan,” tandasnya.
Ketua DPW NasDem Jabar, Saan Mustopa meyakinkan, dalam satu hingga dua pekan ke depan, PKB dapat dipastikan bergabung dengan NasDem. Jika PKB bergabung dengan NasDem yang memililiki lima kursi di DPRD Jabar, syarat pengusungan Ridwan Kamil tinggal menyisakan delapan kursi dari 20 kursi yang dibutuhkan. “PKB satu dua minggu ke depan mudah-mudahan sudah selesai (berkoalisi),” ungkap Saan, Jumat (25/8/2017).
Bahkan, lanjut Saan, bukan hanya dengan PKB, pihaknya juga terus mengintensifkan komunikasi politik dengan PPP yang menurutnya juga sudah semakin matang. Komunikasi politik dengan PPP bahkan dibangun di dua kubu yang berseteru sekaligus, baik kubu Dzan Faridz maupun kubu Romahurmuziy. “PPP pun secara prinsip tidak ada masalah, baik dengan (kubu) Romy maupun Dzan Faridz. Dengan kubu Dzan Faridz hampir selesai juga, termasuk Pak Romy,” katanya.
Dengan bergabungnya PKB dan PPP, Saan yakin jagoannya akan melenggang mulus ke Pilgub Jabar. Ketika PPP yang memiliki sembilan kursi di DPRD Jabar bergabung dengan NasDem dan PKB, syarat kepemilikan kursi pengusungan Ridwan Kamil pun otomatis sudah lebih dari cukup. “Tidak ada persoalan soal partai pengusung. Soal kursi juga, PKB dan PPP juga sudah selesai, ini soal skema dan timing aja,” katanya.
Terkait manuver sejumlah partai dalam wacana koalisi tanpa melibatkan NasDem, Saan memandangnya hanya bagian dari dinamika politik. Bahkan, Saan pun tak menganggapnya sebagai ancaman. “Justru partai yang tidak menentukan sikap, itu akan terombang-ambing,” ungkapnya.
Saan pun membantah anggapan Ridwan Kamil yang berada di posisi terpojok menyusul manuver-manuver yang dilakukan partai tanpa melibatkan NasDem tersebut. Dia menegaskan, saat ini, hanya Ridwan Kamil yang sudah memiliki kepastian sebagai kandidat cagub Jabar. “Yang lebih punya kepastian, ya Kang Emil. Pertama elektabilitas, kedua dukungan partai. Lalu, kepastian buat masyarakat Jabar. Itu Kang Emil jauh di depan,” tandasnya.
(mcm)