Pilgub Jabar, NasDem Minta PAN Evaluasi Syarat Koalisi

Kamis, 24 Agustus 2017 - 17:55 WIB
Pilgub Jabar, NasDem Minta PAN Evaluasi Syarat Koalisi
Pilgub Jabar, NasDem Minta PAN Evaluasi Syarat Koalisi
A A A
BANDUNG - Partai Nasional Demokrat (NasDem) menyambut baik wacana duet Ridwan Kamil-Bima Arya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 yang digulirkan Partai Amanat Nasional (PAN). Namun, NasDem meminta PAN mengevaluasi syarat dukungannya.

Seperti diketahui Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mendorong kader PAN Bima Arya maju ke ajang Pilgub Jabar 2018 mendampingi Ridwan Kamil yang sudah menyatakan keinginannya berdampingan dengan Bima Arya.

Zulkifli menegaskan, meski mendorong Bima Arya menjadi kandidat calon wakil gubernur Jabar mendampingi Ridwan Kamil, namun sikap politik PAN belum mengerucut. Pasalnya, PAN tetap berpotensi mengusung Deddy Mizwar.

"Tunggu jawaban Bima Arya. Kalau sama-sama tidak ada wakil, kemungkinan (PAN mengusung) Deddy Mizwar. Tapi kalau ada wakilnya ke Ridwan Kamil," ungkap Zulkifli seusai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PAN di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Rabu (23/8/2017).

Ketua DPW NasDem Jabar Saan Mustopa menyatakan, pihaknya berterima kasih atas dukungan yang diberikan PAN kepada Ridwan Kamil. Namun begitu, Saan menilai, dukungan PAN dengan syarat tersebut bukanlah yang diharapkan.

Sebagai partai pengusung Ridwan Kamil, NasDem menegaskan, kesiapan partai lain mengusung Ridwan Kamil jangan didasarkan pada kepentingan pragmatis sesaat.

"Bergabung itu bukan seperti itu, Gak ada masalah kalau mau gabung, asal bukan itu patokannya (syarat Bima Arya sebagai pendamping Ridwan Kamil)," ungkap Saan saat ditemui di kawasan Jalan Taman Sari, Kota Bandung, Kamis (24/8/2017) sore.

Saan menyatakan, pihaknya bersama Ridwan Kamil menghindari koalisi yang didasarkan pada kepentingan sesaat.

Selain untuk membangun soliditas pemerintahan saat kelak terpilih, pihaknya bersama Ridwan Kamil pun menginginkan ajang Pilgub Jabar menjadi momentum pendidikan politik bagi masyarakat.

"Kita coba bangun bangunan koalisi berdasarkan idealisme dan cita-cita politik demi kepentingan masyarakat, bukan kepentingan sesaat yang sifatnya pragmatis dan transaksional. Kami pun ingin menghindari "bagi-bagi kue" kekuasaan dan berharap peradaban politik di negeri kita bisa maju dan itu harus dimulai dari elit partainya," papar Saan.

Saan pun berharap, partai lain yang hendak bergabung mengusung Ridwan Kamil memiliki pemikiran yang sama dengan NasDem bahwa Ridwan Kamil merupakan sosok yang mampu membawa perubahan lebih baik bagi Jabar.

"Kita harus meyakini sosok Kang Emil ini sosok yang layak kita dorong karena dia punya kemampuan untuk membawa kebaikan bagi Jabar," katanya.

Saan menambahkan, pihaknya yakin, keinginan Ridwan Kamil untuk bersanding dengan Bima Arya pun sebatas pilihan bukan patokan.

Pasalnya, dalam menentukan sosok pendamping, banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Selain kecocokan personal, kapabilitas, hingga elektabilitas, ada faktor lain seperti representasi partai, representasi masyarakat, termasuk representasi geografis Jabar.

"Saya yakin Kang Emil tidak mematok karena saya melihat kang emil tidak seperti itu. Bahwa Kang Emil menyatakan, mungkin Bima Arya hanyalah salah satu dari list (daftar calon pendamping)," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6089 seconds (0.1#10.140)