Mungkinkah Demokrat-PAN Ikut Usung Demiz-Syaikhu?

Jum'at, 18 Agustus 2017 - 18:57 WIB
Mungkinkah Demokrat-PAN...
Mungkinkah Demokrat-PAN Ikut Usung Demiz-Syaikhu?
A A A
BANDUNG - Keputusan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menetapkan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat dinilai berpengaruh besar terhadap arah koalisi yang tengah dibangun partai lainnya, khususnya Demokrat dan PAN.

Seperti diketahui, dua partai tersebut digadang-gadang paling condong berkoalisi dengan Gerindra dan PKS berdasarkan kedekatan hubungan antarpartai di tataran pusat. Namun, langkah Gerindra dan PKS yang memilih menetapkan pasangan calon membuat Demokrat dan PAN kini berpikir ulang.

Meski begitu, pakar politik dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung Profesor Asep Warlan Yusuf menilai, kedua partai masih berpeluang besar berkoalisi dengan Gerindra dan PKS, meskipun Gerindra dan PKS telah menetapkan pasangan calonnya.

"Keputusan partai bergabung didasari pertimbangan manfaat bagi partai, tidak melulu harus menempatkan kadernya. Intinya harus ada konsensus, ada timbal balik," kata Asep di Bandung, Jumat (18/8/2017).

Asep menegaskan, Gerindra-PKS memang sudah menetapkan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu sebagai pasangan calonnya. Namun, bukan berarti peluang partai lain, khususnya Demokrat dan PAN, untuk bergabung tertutup.

"Bisa saja Gerindra dan PKS di tingkat Jabar, tapi di tingkat kabupaten/kota Gerindra dan PKS harus mengalah, biarkan kader-kader Demokrat dan PAN yang maju," jelasnya.

Bahkan, Asep mengungkapkan, bukan hanya konsensus politik yang menjadi pertimbangan partai politik untuk bergabung. Faktor finansial yang dapat diperoleh partai pun bisa jadi pertimbangan lain.

"Meskipun hal itu diharapkan tidak terjadi, tapi soal finansial sangat dimungkinkan menjadi bahan pertimbangan," katanya.

Karena itu, wacana koalisi antara Gerindra-PKS dengan Demokrat dan PAN diprediksi berakhir pada kesepakatan kedua belah pihak. Keputusan Gerindra-PKS yang telah menetapkan pasangan calon bukan penghalang bagi koalisi yang akan dibangun.

"Ujung-ujungnya di konsensus politik itu. Sebab, dalam politik tidak ada yang tidak mungkin," tegas Asep.

Menurut Asep, meskipun koalisi yang besar bukan jaminan untuk meraih kemenangan, Gerindra dan PKS sebaiknya merangkul Demokrat dan PAN untuk berkoalisi, sehingga kekuatan yang dimiliki Gerindra dan PKS semakin besar.

"Soal konsensus itu bisa dimaklumi, asalkan hal itu masih dalam batasan yang wajar dan tidak sampai mengorbankan kepentingan masyarakat luas," tandasnya.
(zik)
Berita Terkait
Alasan Anies Baswedan...
Alasan Anies Baswedan Tak Jadi Maju Pilkada Jawa Barat 2024
KPU dan Pemprov Jabar...
KPU dan Pemprov Jabar Sepakati Dana Pilgub 2024 Capai Rp1,104 Triliun
Nyoblos di Bandung,...
Nyoblos di Bandung, Ridwan Kamil Harap Pemimpin Jabar ke Depan Dapat Lanjutkan Prestasi
KPU Jabar Tetapkan 35.966.840...
KPU Jabar Tetapkan 35.966.840 Pemilih di Pilkada Jabar 2024
PDIP Incar Kursi Cawagub...
PDIP Incar Kursi Cawagub di Pilkada Jawa Barat
Diduga Kelelahan, 6...
Diduga Kelelahan, 6 Petugas Pilkada di Jawa Barat Meninggal
Berita Terkini
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli...
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli Sulteng, BMKG: Waspadai Gempa Susulan
29 menit yang lalu
8 Buffer Zone Disiapkan...
8 Buffer Zone Disiapkan Antisipasi Macet Horor Mudik 2025 di Pelabuhan Merak
2 jam yang lalu
Pemulihan Korban Banjir,...
Pemulihan Korban Banjir, PGN Bantu 3.000 Warga di Bekasi dan Jaktim
2 jam yang lalu
Mutasi Polri, 5 Kapolres...
Mutasi Polri, 5 Kapolres di Lampung Diganti
2 jam yang lalu
Siswa SDN di Cigombong...
Siswa SDN di Cigombong Bogor Ikuti Kegiatan MNC Peduli-MNC Land: Bermain sambil Belajar
2 jam yang lalu
Lebaran di Solo, Jokowi...
Lebaran di Solo, Jokowi Tak Gelar Open House di Rumah
3 jam yang lalu
Infografis
8 Kampus Ternama Amerika...
8 Kampus Ternama Amerika yang Ikut Aksi Encampment Pro-Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved