Satpol PP Babak Belur Dipukul Oknum Brimob saat Upacara Kemerdekaan
A
A
A
KOBAR - Upacara 17 Agustus 2017 di halaman kantor Bupati Kotawwaringin Barat (Kobar), Kalteng diwarnai pemukulun oleh oknum anggota Brimob Pangkalan Bun terhadap pejabat Satpol PP.
Kontan saja ulah oknum Brimob berinisial EK terhadap korban bernama Luthfi itu membuat geger peserta upacara. "Iya saya tiba-tiba dihajar dengan tangan sebanyak tiga kali di bagian mulut hingga pecah di mulut bagian dalam dan mengeluarkan darah. Kemudian saya terjatuh masih dihajar hingga luka di tangan dan kaki," ujar korban saat ditemui usai visum di rumah sakit.
Berbekal visum dari dokter rumah sakit, Lutfi kemudian melaporkan kasus penganiayaan ini ke Mapolres Kotawaringin Barat. "Saya tidak terima dan akan menempuh jalur hukum. Apa pun alasannya apalagi aparat yang melakukan penganiayaan kepada saya seperti itu," ujar Lutfi yang juga sebagai Kepala Bidang (Kabag) Penegakan Hukum dan Penyidik PNS di Dinas Satpol PP dan Damkar Kobar.
Sementara itu, berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang melihat langsung kejadian, aksi pemukulan berawal oknum Brimob yang berbaju preman mendatangi sekelompok anggota Satpol PP yang mengamanakan lokasi upacara 17 Agustus 2017 di kawasan kantor Bupati Kobar.
"Saat itu sejumlah petugas Satpol PP sedang berjaga di ring 1 di depan Dinas Sosial. Oknum Brimob berbaju preman katanya mencari orang yang mencurigakan di area upacara. Dia bilang ini genting ini genting saya cari orang," ujar saksi mata yang juga anggota Subdenpom AD yang melerai saat oknum Brimob menghajar Satpol PP.
Ia melanjutkan, saat itu oknum Brimob EK menanyakan kepada korban Lutfi apakah melihat orang yang mencurigakan di area upacara. "Tidak begitu jelas persoalannya yang saya lihat langsung dipukul di bagian mulut hingga berdarah di dalam mulut. Habis dihajar lagi meski korban sudah terjatuh," katanya.
Sementara itu, oknum Brimob EK langsung diamankan oleh sejumlah rekannya sesama Brimob untuk mencoba mendamaikan. "Saya tadi sudah temui Pak Lutfi di IGD rumah sakit dan lansung minta maaf. Hanya salah paham saja sudah damai," ujar EK dengan wajah panik karena dicecar pertanyaam oleh sejumlah wartawan.
Sementara itu, Dansubden Pelopor B Pangkalan Bun AKP Richard saat dikonformasi MNC Media mengatakan, sudah ada laporan ke dirinya terkait kasus pemukulan anak buahnya kepada pejabat Satpol PP.
"Saya belum bisa memutuskan apa-apa karena belum tahu kronologis sebenarnya. Jadi belum bisa berkomentar banyak. Terjadinya aksi pemukulan pasti ada penyebabnya," ujar Richard usai mengikuti upacara bendera di kantor bupati.
Kontan saja ulah oknum Brimob berinisial EK terhadap korban bernama Luthfi itu membuat geger peserta upacara. "Iya saya tiba-tiba dihajar dengan tangan sebanyak tiga kali di bagian mulut hingga pecah di mulut bagian dalam dan mengeluarkan darah. Kemudian saya terjatuh masih dihajar hingga luka di tangan dan kaki," ujar korban saat ditemui usai visum di rumah sakit.
Berbekal visum dari dokter rumah sakit, Lutfi kemudian melaporkan kasus penganiayaan ini ke Mapolres Kotawaringin Barat. "Saya tidak terima dan akan menempuh jalur hukum. Apa pun alasannya apalagi aparat yang melakukan penganiayaan kepada saya seperti itu," ujar Lutfi yang juga sebagai Kepala Bidang (Kabag) Penegakan Hukum dan Penyidik PNS di Dinas Satpol PP dan Damkar Kobar.
Sementara itu, berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang melihat langsung kejadian, aksi pemukulan berawal oknum Brimob yang berbaju preman mendatangi sekelompok anggota Satpol PP yang mengamanakan lokasi upacara 17 Agustus 2017 di kawasan kantor Bupati Kobar.
"Saat itu sejumlah petugas Satpol PP sedang berjaga di ring 1 di depan Dinas Sosial. Oknum Brimob berbaju preman katanya mencari orang yang mencurigakan di area upacara. Dia bilang ini genting ini genting saya cari orang," ujar saksi mata yang juga anggota Subdenpom AD yang melerai saat oknum Brimob menghajar Satpol PP.
Ia melanjutkan, saat itu oknum Brimob EK menanyakan kepada korban Lutfi apakah melihat orang yang mencurigakan di area upacara. "Tidak begitu jelas persoalannya yang saya lihat langsung dipukul di bagian mulut hingga berdarah di dalam mulut. Habis dihajar lagi meski korban sudah terjatuh," katanya.
Sementara itu, oknum Brimob EK langsung diamankan oleh sejumlah rekannya sesama Brimob untuk mencoba mendamaikan. "Saya tadi sudah temui Pak Lutfi di IGD rumah sakit dan lansung minta maaf. Hanya salah paham saja sudah damai," ujar EK dengan wajah panik karena dicecar pertanyaam oleh sejumlah wartawan.
Sementara itu, Dansubden Pelopor B Pangkalan Bun AKP Richard saat dikonformasi MNC Media mengatakan, sudah ada laporan ke dirinya terkait kasus pemukulan anak buahnya kepada pejabat Satpol PP.
"Saya belum bisa memutuskan apa-apa karena belum tahu kronologis sebenarnya. Jadi belum bisa berkomentar banyak. Terjadinya aksi pemukulan pasti ada penyebabnya," ujar Richard usai mengikuti upacara bendera di kantor bupati.
(nag)