Menhub Janjikan Bandara Perintis di Gunungkidul
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Mimpi Gunungkidul memiliki sebuah bandara perintis untuk mendongkrak kunjungan wisatawan bakal menjadi kenyataan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun langsung berjanji membangun Pangkalan Udara (Lanud) Gading, Playen menjadi bandara perintis.
Tidak tanggung- tanggung kalau proses bersama TNI AU selesai, maka pembangunannya akan dimulai pada 2018. "Pangkalan Udara (Lanud) Gading ini kan milik TNI AU, kita akan kulonuwun dulu. Karena belum dioptimalkan, maka akan kita optimalkan menjadi bandara perintis," terang Menhub Budi Karya Sumadi saat dialog Sinergi membangung bangsa di Wonosari, Gunungkidul, Sabtu 12 Agustus 2017.
Menhub menjelaskan dengan dimulainya proyek ini pada 2018, diharaplan pada 2019 bisa selesai dan dimanfaatkan. Bandara dengan panjanag landasan 1,6 Km tersebut mampu untuk take of dan landing pesawat jenis ATR dan juga jet pribadi.
“Keberadaan bandara perintis di Gunungkidul ini cukup strategis mengingat Gunungkidul merencanakan pariwisata sebagai unggulan. Untuk itu koneksi transportasi udara menjadi penting,” ujarnya.
Sementara, Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi benar-benar gembira dengan janji langsung Menhub tersebut. Pemkab Gunungkidul, kata dia, siap mendukung kebijakan tersebut. Dengan bandara perintis bisa dimanfaatkan namun tidak terlalu massal.
"Artinya seperti Pak Menteri sampaikan, misalnya penerbangan turis asing dari Australia melalui bandara perintis. Jika wisatawan mancanegara mudah mengakses, semakin meningkatkan kunjungan ke kawasan objek wisata kita, ” jelasnya.
Untuk itu, warga harus ikut mempersiapkan segala sesuatu jika bandara benar-benar dibangun. "Kebutuhan transportasi dari bandara menuju objek wisata menjadi peluang bagi masyarakat," pungkasnya.
Tidak tanggung- tanggung kalau proses bersama TNI AU selesai, maka pembangunannya akan dimulai pada 2018. "Pangkalan Udara (Lanud) Gading ini kan milik TNI AU, kita akan kulonuwun dulu. Karena belum dioptimalkan, maka akan kita optimalkan menjadi bandara perintis," terang Menhub Budi Karya Sumadi saat dialog Sinergi membangung bangsa di Wonosari, Gunungkidul, Sabtu 12 Agustus 2017.
Menhub menjelaskan dengan dimulainya proyek ini pada 2018, diharaplan pada 2019 bisa selesai dan dimanfaatkan. Bandara dengan panjanag landasan 1,6 Km tersebut mampu untuk take of dan landing pesawat jenis ATR dan juga jet pribadi.
“Keberadaan bandara perintis di Gunungkidul ini cukup strategis mengingat Gunungkidul merencanakan pariwisata sebagai unggulan. Untuk itu koneksi transportasi udara menjadi penting,” ujarnya.
Sementara, Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi benar-benar gembira dengan janji langsung Menhub tersebut. Pemkab Gunungkidul, kata dia, siap mendukung kebijakan tersebut. Dengan bandara perintis bisa dimanfaatkan namun tidak terlalu massal.
"Artinya seperti Pak Menteri sampaikan, misalnya penerbangan turis asing dari Australia melalui bandara perintis. Jika wisatawan mancanegara mudah mengakses, semakin meningkatkan kunjungan ke kawasan objek wisata kita, ” jelasnya.
Untuk itu, warga harus ikut mempersiapkan segala sesuatu jika bandara benar-benar dibangun. "Kebutuhan transportasi dari bandara menuju objek wisata menjadi peluang bagi masyarakat," pungkasnya.
(nag)